Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Targetkan Program yang Merata, Human Initiative Luncurkan Program Sebar Kurban 2024 di NTT

Kompas.com, 30 April 2024, 21:44 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

SOE, KOMPAS.com - Organisasi kemanusiaan global Human Initiative (HI), meluncurkan program sebar kurban di pedalaman Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (29/4/2024).

Acara peluncuran yang digelar di Desa Oebelo, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT, itu, dihadiri Vice Presiden of Operation HI Romi Ardiansyah, Vice Presiden Communication and Development Human Initiative Andjar Radite, Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten TTS Jakob Benu, sejumlah pejabat, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama, serta ratusan warga Desa Oebelo serta Tiktoker Salsabila Kholiq.

Acara itu juga diikuti secara daring oleh para donatur dan mitra kolaborasi HI di seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, Ketua Kurban HI 2024, M Rijalul Afif, mengatakan, program sebar kurban diinisiasi oleh lembaga kemanusiaan HI yang telah berdiri sejak 1999. Dalam menjalankan fungsinya, HI berfokus pada program-program bantuan sosial, termasuk program sebar kurban.

Baca juga: Lewat Program Sebar Qurban, Human Initiative Salurkan Daging Kurban hingga ke Afrika

"Lebih dari 20 tahun HI mengelola sebar kurban. Alasan (kami) memilih lokasi peluncuran sebar kurban di Desa Oebelo adalah menguatkan hati dan komitmen kami dalam mewujudkan target program sebar kurban," ujar Afif, Senin.

Menurut Afif, HI memahami bahwa program kurban bukan hanya sebagai pranata keagamaan, melainkan pranata sosial dan juga ekonomi yang bisa dioptimalkan.

HI memahami bahwa program kurban bukan hanya sebagai pranata keagamaan, melainkan pranata sosial dan juga ekonomi yang bisa dioptimalkan.KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE HI memahami bahwa program kurban bukan hanya sebagai pranata keagamaan, melainkan pranata sosial dan juga ekonomi yang bisa dioptimalkan.

Pihaknya menilai, kurban yang dikelola dengan baik, bisa mendatangkan manfaat maksimal.

"Tentu (kurban dapat) memberikan kebahagiaan yang sangat besar dan bermanfaat, terutama pergerakan ekonomi bagi para peternak lokal," ujar dia.

Afif menyebut, program tersebut rencananya disebar di seluruh wilayah Indonesia hingga luar negeri, dengan sasaran masyarakat yang membutuhkan.

"Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang sudah mendukung program sebar kurban. Dengan begitu, ini jadi langkah awal kami untuk bisa mewujudkan penyebaran hewan kurban yang lebih merata dan tidak hanya bertumpuk di kota besar saja," imbuhnya.

Baca juga: Resmikan Program Qurban 2022, Human Initiative Targetkan 24.000 Pekurban

Di tempat yang sama, Vice Presiden of Operation HI Romi Ardiansyah, mengatakan bahwa program sebar kurban merupakan satu di antara banyak program lainnya yang diinisiasi HI sebagai organisasi kemanusiaan.

Pihaknya bersyukur karena hingga saat ini telah bekerja di 13 Provinsi di Indonesia. HI juga memiliki cabang di tiga negara dan memiliki 13 representatif di 13 negara yang bersifat personal.

"Kami memiliki empat pilar program, yakni program menghadapi situasi bencana, program untuk anak anak, program untuk memberdayakan ekonomi masyarakat, dan program untuk infrastruktur, termasuk juga ada dua program tambahan yang kami laksanakan secara momentum. Salah satunya, yakni sebar kurban," ujar Romi.

Romi menjelaskan pihaknya menamai program sebar kurban. Ini karena sejak 2003, pihaknya melaksanakan program kurban dalam rangka penyebaran hewan kurban merata di seluruh pelosok negeri.

Artinya kata dia, pihaknya berkomitmen agar penyebaran hewan kurban tidak hanya menumpuk atau berfokus di kota-kota saja.

Program sebar kurban diinisiasi oleh lembaga kemanusiaan HI  yang telah berdiri sejak 1999.KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Program sebar kurban diinisiasi oleh lembaga kemanusiaan HI yang telah berdiri sejak 1999.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Hadapi Regulasi Anti-Deforestasi UE, Sawit dan Kayu Indonesia Dilacak hingga ke Kebunnya
Hadapi Regulasi Anti-Deforestasi UE, Sawit dan Kayu Indonesia Dilacak hingga ke Kebunnya
Swasta
IBF dan AKCI Resmi Jalin Kolaborasi Perdana untuk Pelestarian Ekosistem di Lombok
IBF dan AKCI Resmi Jalin Kolaborasi Perdana untuk Pelestarian Ekosistem di Lombok
LSM/Figur
RSPO Belum Terima Laporan Dugaan Anggota Sebabkan Banjir Sumatera
RSPO Belum Terima Laporan Dugaan Anggota Sebabkan Banjir Sumatera
Swasta
KLH Telusuri Sumber Gelondongan Kayu yang Terbawa Banjir Sumatera
KLH Telusuri Sumber Gelondongan Kayu yang Terbawa Banjir Sumatera
Pemerintah
AI Jadi Ancaman Jutaan Pekerjaan di Asia, Ini Peringatan PBB
AI Jadi Ancaman Jutaan Pekerjaan di Asia, Ini Peringatan PBB
Pemerintah
Asia Pasifik Diprediksi Makin Panas, Ancaman untuk Kesehatan dan Infrastruktur
Asia Pasifik Diprediksi Makin Panas, Ancaman untuk Kesehatan dan Infrastruktur
Pemerintah
Mikroplastik Cemari Pakan Ternak, Bisa Masuk ke Produk Susu dan Daging
Mikroplastik Cemari Pakan Ternak, Bisa Masuk ke Produk Susu dan Daging
LSM/Figur
Krisis Iklim Perparah Bencana di Asia Tenggara, Ketergantungan Energi Fosil Harus Dihentikan
Krisis Iklim Perparah Bencana di Asia Tenggara, Ketergantungan Energi Fosil Harus Dihentikan
LSM/Figur
Ada Perusahaan Sawit Diduga Beroperasi di Area Hutan dan Tak Lolos Verifikasi, Sertifikasi Dipertanyakan
Ada Perusahaan Sawit Diduga Beroperasi di Area Hutan dan Tak Lolos Verifikasi, Sertifikasi Dipertanyakan
Swasta
Emisi Kebakaran Hutan Global Jauh Lebih Tinggi dari Prediksi
Emisi Kebakaran Hutan Global Jauh Lebih Tinggi dari Prediksi
LSM/Figur
Indonesia Berpotensi Manfaatkan Panas Bumi Generasi Terbaru, Bisa Penuhi 90 Persen Kebutuhan Industri
Indonesia Berpotensi Manfaatkan Panas Bumi Generasi Terbaru, Bisa Penuhi 90 Persen Kebutuhan Industri
LSM/Figur
Banjir Ancam Kota Pesisir di Dunia, Risikonya Terus Meningkat
Banjir Ancam Kota Pesisir di Dunia, Risikonya Terus Meningkat
Pemerintah
Lubang Ozon di Antartika Menyusut, Tanda Bumi Mulai Pulih?
Lubang Ozon di Antartika Menyusut, Tanda Bumi Mulai Pulih?
Pemerintah
Tanah, Tangan, dan Tutur: Model Komunikasi Budaya Lokal Melawan Komodifikasi
Tanah, Tangan, dan Tutur: Model Komunikasi Budaya Lokal Melawan Komodifikasi
LSM/Figur
Penelitian Ungkap Kaitan Terumbu Karang dan Kenaikan Suhu Bumi
Penelitian Ungkap Kaitan Terumbu Karang dan Kenaikan Suhu Bumi
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau