Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semarang dan Solo Berpotensi Jadi Kawasan Metropolitan Baru

Kompas.com - 30/04/2024, 21:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Kota Semarang dan Solo di Jawa Tengah berpotensi berkembang menjadi kawasan metropolitan baru.

Hal tersebut disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Tri Dewi Virgiyanti di Semarang, Senin (29/4/2024).

Dia menuturkan, Jawa Tengah mempunyai potensi pengembangan pusat-pusat pertumbuhan seperti metropolitan.

Baca juga: Peran Besar Inggris dalam Membangun Singapura Jadi Kota Metropolitan

"Semarang dan Surakarta yang mungkin akan jadi metropolitan baru menuju kota global serta penerapan ekonomi hijau," kata Dewi dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jawa Tengah 2024 yang dipantau secara daring, Senin (29/4/2024).

Dilansir dari situs web Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) metropolitan adalah kawasan perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan perkotaan inti dengan kawasan perkotaan di sekitarnya yang saling memiliki keterkaitan fungsional.

Keterkaitan tersebut dihubungkan dengan sistem jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi dengan jumlah penduduk secara keseluruhan sekurang-kurangnya 1 juta jiwa.

Dewi menyampaikan, untuk mendukung pengembangan Jawa Tengah secara keseluruhan, pengembangan wilayahnya diarahkan secara fungsional dan tidak terbatas batas administrasi.

Baca juga: Pemerintah Berencana Bentuk Kawasan Aglomerasi Metropolitan Jakarta Setelah Ibu Kota Pindah

Untuk itu, diperlukan kerja sama antarwilayah di Jawa Tengah, terutama di kawasan strategis industri Pantai Utara (Pantura) dan kawasan agrikultur yang tersebar di beberapa wilayah.

Selain itu, diperlukan pengembangan kawasan perkotaan sebagai pusat pertumbuhan dan pusat pengembangan industri berbasis keunggulan wilayah.

"Serta pusat pelayanan regional dan pengembangan kawasan afirmasi yang harus diperhatikan," ucap Dewi.

Baca juga: Indonesia Masuki Era Membangun Metropolitan

Meski sebagian besar kawasan Jawa Tengah telah tumbuh, Dewi menegaskan pasti masih ada kawasan yang harus diafirmasi.

"Rancangan tema pembangunan Provinsi Jawa Tengah adalah penumpu ketahanan pangan dan rantai nilai industri nasional," tutur Dewe.

Dia menambangan, pengembanganan ekonomi Jawa Tengah ke depan diharapkan didukung sektro agrikultur, industri, pariwisata, ekonomi kreatif, dan perikanan.

Baca juga: Saat China Pernah Ratakan 700 Gunung untuk Bangun Kota Metropolitan, seperti Apa Sekarang?

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
EV Bukan Cuma Tren: Pacu Ekonomi Hijau, Pangkas Beban, Ciptakan 150 Ribu Green Jobs
EV Bukan Cuma Tren: Pacu Ekonomi Hijau, Pangkas Beban, Ciptakan 150 Ribu Green Jobs
LSM/Figur
PSN di Merauke Picu Invasi Sosio-Ekologis, Hutan dan Budaya Terancam
PSN di Merauke Picu Invasi Sosio-Ekologis, Hutan dan Budaya Terancam
LSM/Figur
Riset Dunia Ungkap, Biochar Bisa Jadikan Pengomposan Lebih Hijau
Riset Dunia Ungkap, Biochar Bisa Jadikan Pengomposan Lebih Hijau
LSM/Figur
Langkah Hijau Google, Rilis Fitur Pelaporan Emisi bagi Pengiklan
Langkah Hijau Google, Rilis Fitur Pelaporan Emisi bagi Pengiklan
Swasta
Lahan DAS Anai Terancam Semakin Kritis, Alih Fungsi Lahan Sebabnya
Lahan DAS Anai Terancam Semakin Kritis, Alih Fungsi Lahan Sebabnya
Pemerintah
Masa Peralihan Musim, BMKG Prediksi Hujan Lebat dan Karhutla Awal Oktober
Masa Peralihan Musim, BMKG Prediksi Hujan Lebat dan Karhutla Awal Oktober
Pemerintah
Segregation Plant Vale Indonesia, Wujud Komitmen Nol Sampah Menuju 2050
Segregation Plant Vale Indonesia, Wujud Komitmen Nol Sampah Menuju 2050
Swasta
Teknologi Canggih PT Vale Jaga Kejernihan Danau Matano
Teknologi Canggih PT Vale Jaga Kejernihan Danau Matano
Swasta
Negara Pulau Kecil Perlu 12 Miliar Dolar AS per Tahun untuk Hadapi Perubahan Iklim
Negara Pulau Kecil Perlu 12 Miliar Dolar AS per Tahun untuk Hadapi Perubahan Iklim
Pemerintah
Bayi Dugong Terlihat di Perairan Alor, Konservasi Berbasis Masyarakat Jadi Kunci
Bayi Dugong Terlihat di Perairan Alor, Konservasi Berbasis Masyarakat Jadi Kunci
LSM/Figur
Jalan Sehat, Ribuan Warga Gerak Lawan Polusi dan Pembakaran Sampah di Tangerang
Jalan Sehat, Ribuan Warga Gerak Lawan Polusi dan Pembakaran Sampah di Tangerang
Pemerintah
2026, Pemerintah Fokus Bangun Fasilitas Pengelolaan Sampah hingga Air Minum
2026, Pemerintah Fokus Bangun Fasilitas Pengelolaan Sampah hingga Air Minum
Pemerintah
PBB Desak Pendanaan Bertanggung Jawab untuk Mineral Transisi Energi
PBB Desak Pendanaan Bertanggung Jawab untuk Mineral Transisi Energi
Pemerintah
Dorong Penanganan Sampah Terintegrasi, Kampanye 'Ayok Tangerang Langit Biru' Libatkan 2.000 Peserta
Dorong Penanganan Sampah Terintegrasi, Kampanye "Ayok Tangerang Langit Biru" Libatkan 2.000 Peserta
LSM/Figur
50 Peserta Disabilitas Rampungkan Program Pelatihan BERSIAP 2025
50 Peserta Disabilitas Rampungkan Program Pelatihan BERSIAP 2025
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau