Sempat juga kata Romi, program itu diberi nama sebar kurban Nusantara. Namun, karena beberapa tahun terakhir pihaknya menyebarkan hewan kurban ke beberapa negara, nama itu tak lagi relevan.
Baca juga: Permudah Ibadah Qurban di Tengah Pandemi, Human Initiative Luncurkan Program Sebar Qurban
Romi menuturkan, ada tiga dasar misi kemanusiaan itu dijalankan, yakni sebar kurban adalah cara HI memfasilitasi umat muslim untuk melaksanakan ibadah kurban.
Kemudian yang kedua, menyangkut pranata sosial. Pihaknya ingin sebar kurban mampu menggerakkan peternak lokal.
Lalu yang ketiga, program itu ditujukan untuk berbagi kebahagiaan terutama kepada warga yang jarang makan daging.
"Alhamdulilah tahun ini (2024) kami bisa melaksanakan program sebar kurban untuk 122 kabupaten dan kota di Indonesia di 28 provinsi dan tujuh Negara, yakni Somalia, Etiopia, Uganda, Kenya, Tanzania dan Myanmar," sebut dia.
Dengan dilaksanakannya program sebar kurban, pihaknya berharap bisa memberikan manfaat kepada 451.000 masyarakat yang nantinya dapat merasakan nikmatnya hewan kurban.
Dia memerinci, pada 2023, pihaknya berkesempatan memfasilitasi sekitar 20.000 pekurban. Saat ini, pada 2024, melayani 28.000 pekurban di 122 wilayah.
Pihaknya berharap, agenda tersebut menjadi titik tolak semua pihak terkait agar bisa bekerja lebih banyak dan memberikan manfaat untuk Indonesia hingga dunia.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan Kabupaten TTS Jakob Benu turut mengapresiasi program HI itu.
"Program ini bukan program biasa-biasa saja karena sasarannya hingga ratusan kabupaten, puluhan provinsi, dan tujuh negara. Khusus di NTT, ada 11 kabupaten dan kota," ujar Jakob.
Program itu, lanjut Jakob, merupakan kepedulian HI untuk berbagi kasih sehingga Pemerintah Daerah TTS berterima kasih kepada HI yang menginisiasi.
Dia pun meminta umat muslim yang ada di wilayahnya untuk mengapresiasi HI atas kepeduliannya.
Baca juga: Gelar Tarhib Ramadhan, Human Initiative Ajak Masyarakat Saling Berbagi untuk Raih Keberkahan
Dia menyebut, di wilayah TTS, populasi umat muslim adalah 10-15 persen. Untuk mendukung ibadah haji, Pemerintah Daerah TTS menyediakan anggaran Rp 100 juta.
Sementara itu, khusus Idul Adha, pemerintah setempat menyediakan dua ternak sapi sebagai hewan kurban.
"Umat muslim di TTS tersebar di 32 kecamatan. Ini tentu merupakan kerukunan yang baik sehingga dengan senang hati pemerintah mengapresiasi kegiatan ini agar dapat memberikan dampak yang baik, khususnya saudara-saudara dari umat muslim," ujar dia.
Jakob berharap, apa yang dibuat HI menjadi contoh buat yang lain agar bisa membantu masyarakat.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya