KOMPAS.com - Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) akan diperkenalkan oleh Pemerintah Indonesia dalam World Water Forum ke-10 yang digelar di Nusa Dua, Bali, pada 18-25 Mei 2024.
Ketua Harian Panitia Nasional Penyelenggara World Water Forum ke-10 sekaligus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa program Pamsimas sudah dilaksanakan pemerintah sejak 15 tahun yang lalu.
"Sehingga sangat relevan diangkat dalam World Water Forum ke-10," ujar Basuki dalam keterangannya yang dikutip Kompas.com, Senin (13/5/2024).
Program tersebut, dilaksanakan sepenuhnya oleh masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pengelolaan sarana. Serta dibangun dengan mengedepankan kearifan lokal di masing-masing wilayah.
Baca juga: WWF di Bali Jadi Momentum Dorong Pengelolaan Air Dunia Adil dan Merata
“Pamsimas merupakan program yang punya militansi. Target utamanya di daerah yang tidak punya air, sehingga kalau ditempatkan di daerah yang banyak airnya tidak tepat sasaran,” imbuh Menteri PUPR.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti menilai, program Pamsimas dan Sanimas merupakan contoh nyata pemberdayaan masyarakat dalam pengadaan, pengelolaan, dan pemeliharaan air bersih secara kolektif, dengan dukungan pemerintah pusat dalam pembangunan infrastruktur dan pendanaan.
“Melalui program inilah kolaborasi pusat dan daerah terbentuk untuk menyukseskan upaya pengadaan air bersih yang layak sekaligus menjawab tantangan stunting hingga ke desa-desa yang sulit dijangkau,” kata Diana.
Indonesia sendiri berkomitmen untuk mendorong terwujudnya pencapaian target Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
"Salah satunya yaitu mewujudkan akses air minum dan sanitasi aman serta berkelanjutan bagi semua," imbuh Diana.
Untuk merealisasikan target tersebut, pemerintah menyelaraskan target SDGs dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020- 2024.
Baca juga: Desa Ini Bakal Pamerkan Tata Kelola Air Berbasis Kearifan Lokal ke Delegasi WWF
Target ini berupaya mewujudkan 90 persen akses sanitasi layak, termasuk 15 persen rumah tangga memiliki akses sanitasi aman, serta penurunan angka buang air besar sembarangan (BABS) hingga 0 persen pada akhir tahun 2024.
“World Water Forum ke-10 diharapkan menjadi ajang bertukar strategi dan praktik terbaik antara Indonesia dengan negara lain sekaligus menjadi kesempatan untuk memperbarui langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai target yang sudah dicanangkan,” ujar Diana.
Dari World Water Forum di Bali nantinya, diharapkan terjalin kerja sama antar-negara terkait upaya pemenuhan akses air air minum dan sanitasi.
Adapun forum ini akan mengoordinasikan berbagai upaya solusi melalui kebijakan politik dan regional yang diprioritaskan untuk mencapai tujuan sekaligus tema besar World Water Forum ke-10, yakni water for share prosperity atau air untuk kesejahteraan bersama.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya