JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah ajang perhetalatan internasional, World Water Forum (WWF) atau Forum Air Dunia ke-10 di Nusa Dua, Bali, pada 18 Mei 2024-25 Mei 2024.
Selain itu, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah WWF tahun ini melalui Sidang Umum World Water Council (WWC) di Dakar, Senegal, pada 19 Maret 2022 lalu.
Dari 36 suara, Bali terpilih menjadi tuan rumah WWF ke-10 dengan mendapatkan 30 suara.
Alasan terpilihnya Indonesia karena dinilai telah berpengalaman dan sukses dalam sejumlah gelaran internasional seperti Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) tahun 2022.
Baca juga: Siap Layani Delegasi WWF ke-10, 440 Mobil Listrik Tiba di Pelabuhan Benoa
Lalu, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022, KTT ASEAN tahun 2023, dan KTT AIS Forum tahun 2023.
Indonesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang menjadi tuan rumah WWF. Hal ini dinilai sebagai bukti kepercayaan masyarakat internasional terhadap komitmen mengenai isu lingkungan.
Selain menjadi tuan rumah, Indonesia berperan aktif memberikan ide perihal pengelolaan sumber daya air (SDA) kepada negara lain yang ikut serta.
Selain itu, Indonesia mengusulkan tiga hal saat Ministerial Declaration yakni pusat keunggulan untuk ketahanan air dan iklim.
Selanjutnya, pengelolaan SDA terpadu untuk pulau-pulau kecil, serta Hari Danau Sedunia sebagai resolusi baru Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Lantas, apa manfaat Indonesia dengan menjadi tuan rumah WWF ke-10 di Bali?
Dikutip dari laman Instagram resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) @kemenpupr, Senin (13/5/2024) sebagai berikut:
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya