Terkait dengan PLN, ia menjelaskan bahwa kerja sama masih terus berlanjut pada tahun ini sesuai dengan MoU yang ada berkaitan dengan transisi energi terbarukan.
Pihaknya juga membicarakan soal pengembangan teknologi yang digunakan dalam pembangkit listrik milik PLN, mengadakan sesi saring, hingga peningkatan kapasitas individu.
"Dulu kita bicara pembangkitan konvensional, sekarang kita sudah bicara masalah renewable (terbarukan) yang mana behavior-nya sangat berbeda. Dulu dengan PLN sudah baik hubungannya, sekarang pun kita tetap membantu PLN dan pemerintah," tutur Joko.
Adapun dalam proses transisi energi tersebut, George menyebut bahwa langkah-langkah perubahan dilakukan secara terus-menerus atau berkesinambungan. Sebab, transisi energi tidak dapat dilakukan secara instan.
"Kita melakukan transisi, dan hal-hal yang harus diperhatikan adalah energy security dan energy reliability. Harus memerhatikan juga affordability-nya yang jangan sampai mengganggu pertumbuhan ekonomi. Yang ketiga pastinya sustainability dan ramah lingkungan, rendah juga emisi karbonnya. Jadi hal-hal itu perlu dipertahankan," pungkas dia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya