Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 20 Mei 2024, 08:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar memperingatkan potensi angin kencang saat gelaran World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.

Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho mengatakan, masyarakat perlu mewaspadai potensi angin kencang yang diperkirakan hingga 25 knot atau sekitar 46 kilometer per jam.

“Waspadai potensi peningkatan kecepatan angin mencapai 25 knot di wilayah Bali bagian selatan,” kata Cahyo, sebagaimana dilansir Antara, Minggu (19/5/2024).

Baca juga: Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Perkiraan cuaca tersebut berlaku mulai 19 hingga 21 Mei 2024, dengan arah angin bertiup dari timur-tenggara.

Untuk diketahui, agenda pembukaan WWF ke-10 pada Senin (20/5/2024) di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua dan di gedung Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), keduanya berada di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

BBMKG Denpasar mencatat cuaca di wilayah Kuta Selatan pada Sabtu pukul 08.00 Waktu Indonesia Tengah (Wita) hingga Minggu pukul  08.00 Wita diperkirakan cerah berawan, suhu 26-32 derajat celsius, kecepatan angin hingga 40 kilometer per jam, dan tingkat kelembaban mencapai 60-90 persen.

Sedangkan cuaca di wilayah Nusa Dua pada Senin mulai pukul 08.00 Wita hingga Selasa (21/5/2024) pukul 08.00 Wita diperkirakan berawan dan cerah berawan dengan suhu 28-31 derajat celsius serta tingkat kelembaban mencapai 80 persen.

Baca juga: Danny Pomanto Jadi Satu-Satunya Wali Kota Indonesia yang Diundang World Water Forum 2024 di Bali

BBMKG Denpasar mencatat kondisi cuaca itu dipengaruhi oleh suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar 26-31 derajat celsius.

Kemudian, massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 850 milibar atau 1.500 meter.

WWF ke-10 yang diagendakan berlangsung pada 18-25 Mei 2024 bakal dihadiri sekitar 46.000 peserta dari seluruh dunia.

Baca juga: Luhut Pastikan Elon Musk Jadi Pembicara dalam World Water Forum 2024

WWF merupakan forum internasional yang melibatkan sejumlah pemangku kepentingan di sektor sumber daya air mulai dari pemerintah, parlemen, pemimpin politik, lembaga multilateral, politisi, akademisi, masyarakat sipil, pelaku usaha, dan lain sebagainya.

Forum air terakbar di dunia ini mengangkat tema besar air untuk kesejahteraan bersama pada tahun ini.

WWF ke-10 mengusung sejumlah subtema utama yakni ketahanan dan kesejahteraan air, air untuk manusia dan alam, pengurangan dan pengelolaan risiko bencana, tata kelola, kerja sama, dan hidro-diplomasi, pembiayaan air berkelanjutan, dan pengetahuan dan inovasi.

Baca juga: Jelang World Water Forum di Bali, Berlangsung Ritual Pemurnian Air

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LSM/Figur
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Pemerintah
Uni Eropa Tindak Tegas 'Greenwashing' Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Uni Eropa Tindak Tegas "Greenwashing" Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Pemerintah
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Pemerintah
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Pemerintah
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Pemerintah
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
Pemerintah
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Pemerintah
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
LSM/Figur
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
Pemerintah
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Pemerintah
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
LSM/Figur
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
Pemerintah
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
LSM/Figur
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau