Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUMN Patungan Bangun Sistem Penyediaan Air di Bandung, Bisa Langsung Diminum

Kompas.com - 20/05/2024, 21:56 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana mengumpulkan dana untuk proyek-proyek penyediaan air kepada masyarakat. 

Dana yang bakal dikumpulkan dari BUMN dan rekanannya itu menjadikan Kota Bandung, Jawa Barat, sebagai proyek percontohan. 

"Di Bandung, bagaimana BUMN bersama-sama dengan stakeholders bisa membantu pemerintah untuk membangun air ekosistemnya. Mulai dari air baku, piping-nya (pemipaan) sampai ke reservoir, sampai dengan ke last mile ke masyarakat," kata Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo saat diwawancarai di sela-sela World Water Forum, Bali, Senin (20/5/2024). 

Baca juga: Indonesia Inisiasi Global Water Fund Danai Pengelolaan Air

Dalam proyek itu, Kementerian BUMN meminta Danareksa untuk memberikan pembiayaan. Beberapa rekanan pemerintah pun dilibatkan.

Direktur Utama Danareksa Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, untuk pembangunan proyek Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) di Bandung dikeluarkan dana Rp 3,7 triliun. 

Setelah pengerjaannya selesai, SPAM ini diharapkan bisa mengalirkan air minum untuk 350.000 sambungan rumah (SR) 

"Kalau yang di Bandung investasinya Rp 3,7 triliun, dari distribusi dari source to tap. Jadi masuk dari pengambilan air di Saguling sampai ke rumah. Ada 350.000 SR," sebut Yadi. 

Direktur Utama PDAM Tirtawening Sonny Salimi menambahkan, air bersih untuk kebutuhan di Kota Bandung harus mengambil dari Waduk Saguling di Kabupaten Bandung Barat karena kurangnya sumber air dalam kota tersebut. 

Baca juga: Puan Soroti Timpangnya Anggaran untuk Senjata dan Air, Ada Misalokasi Anggaran

Sebanyak 42 sungai yang melintasi Kota Bandung disebutnya hanya terisi air saat musim hujan tiba. 

Jika nantinya pemipaan dari Waduk Saguling ke Kota Bandung itu telah rampung, maka sekitar 60 persen warga akan menikmati air bersih.

Bahkan air dengan sistem pemipaan baru itu diklaim dapat langsung diminum.

"Karena ini kita tidak memakai pipa lama, kita menggunakan pipa baru semua, 100 persen baru. Jadi semua orang bisa minum langsung dari keran," sebut Sonny. 

Proyek ini disebutnya bakal selesai dalam tiga tahun. Namun, tidak diungkapkan, saat ini pengerjaan sudah dimulai atau belum.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Pemerintah
Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah
DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

Pemerintah
Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Pemerintah
Tekan Stunting, Rajawali Nusindo Salurkan 438.000 Bantuan Pangan Pemerintah di NTT

Tekan Stunting, Rajawali Nusindo Salurkan 438.000 Bantuan Pangan Pemerintah di NTT

BUMN
Kemendagri: Alokasi APBD untuk Pengolahan Sampah Rata-rata Kurang dari 1 Persen

Kemendagri: Alokasi APBD untuk Pengolahan Sampah Rata-rata Kurang dari 1 Persen

Pemerintah
1,16 Juta Hutan RI Ludes Dilalap Kebakaran, PBB Ungkap Sebabnya

1,16 Juta Hutan RI Ludes Dilalap Kebakaran, PBB Ungkap Sebabnya

LSM/Figur
Studi Ketimpangan Celios: Harta 50 Orang Terkaya RI Setara 50 Juta Penduduk

Studi Ketimpangan Celios: Harta 50 Orang Terkaya RI Setara 50 Juta Penduduk

LSM/Figur
Beri Dampak Positif Masyarakat, Pupuk Indonesia Gelar Program 'AKSI' di Banjarnegara Jateng

Beri Dampak Positif Masyarakat, Pupuk Indonesia Gelar Program "AKSI" di Banjarnegara Jateng

BUMN
Kawasan Karst Banjir Pengunjung, Ini Strategi Kurangi Dampak Negatifnya

Kawasan Karst Banjir Pengunjung, Ini Strategi Kurangi Dampak Negatifnya

LSM/Figur
Dianggap Berhasil Tangani Emisi dan Iklim, RI Raih Penghargaan Green Eurasia 2024

Dianggap Berhasil Tangani Emisi dan Iklim, RI Raih Penghargaan Green Eurasia 2024

Pemerintah
BI Luncurkan Kalkulator Hijau, Perusahaan Bisa Langsung Hitung Emisi

BI Luncurkan Kalkulator Hijau, Perusahaan Bisa Langsung Hitung Emisi

Pemerintah
Tanoto Foundation Ungkap Urgennya Peran Pendidikan Anak Usia Dini

Tanoto Foundation Ungkap Urgennya Peran Pendidikan Anak Usia Dini

LSM/Figur
Baru Dilantik, DPR Dituntut Perjuangkan UU Kriris Iklim

Baru Dilantik, DPR Dituntut Perjuangkan UU Kriris Iklim

Pemerintah
Perencanaan Kebijakan Harus Pahami Perubahan Iklim Regional

Perencanaan Kebijakan Harus Pahami Perubahan Iklim Regional

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau