Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ADB: Aktivitas Ekonomi RI Tetap Tumbuh saat Risiko Global

Kompas.com - 21/05/2024, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Direktur Asian Development Bank (ADB) untuk Indonesia Jiro Tominaga mengatakan, aktivitas ekonomi Indonesia tetap tumbuh di tengah risiko global, termasuk dampak kenaikan suku bunga global dan ketegangan geopolitik di dunia.

"Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) diproyeksikan sebesar 5 persen pada 2024 dan 2025, dan tingkat inflasi sebesar 2,8 persen pada kedua tahun tersebut," kata Jiro kepada Antara di Jakarta, Selasa (21/5/2024).

Menurut dia, proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh kuatnya konsumsi swasta, belanja infrastruktur publik, dan peningkatan investasi secara bertahap.

Baca juga: Bangun Ekosistem Ekonomi Hijau, Maximus Tanam 10.000 Mangrove

Meski demikian, Jiro menuturkan tetap ada risiko penurunan, sebagaimana dilansir Antara.

Meskipun pemilihan umum (pemilu) pada Februari 2024 meningkatkan kepercayaan dunia usaha, sehingga mendorong peningkatan investasi dan konsumsi, namun tekanan depresiasi rupiah yang terus-menerus dapat mendorong Bank Indonesia (BI) untuk memperketat likuiditas, yang berpotensi memberikan dampak negatif terhadap permintaan domestik.

Selain itu, permintaan global mungkin melemah karena ketegangan geopolitik dan gejolak pasar keuangan, sehingga mengurangi kontribusi ekspor neto terhadap aktivitas perekonomian.

Sejumlah faktor seperti tingginya suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve yang berkepanjangan, ketidakpastian geopolitik yang terus berlanjut, dan guncangan terkait perubahan iklim dapat mengganggu rantai nilai global dan memperburuk kondisi perdagangan.

Baca juga: Prospek Ekonomi ASEAN Cerah, tapi Terancam Perubahan Iklim

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan pemerintah selalu menyiapkan skenario untuk meredam dampak gejolak geopolitik global ke perekonomian Indonesia terutama bagi sektor riil.

"Skenario, pemerintah selalu siapkan. Namun sekarang kita masih menunggu perkembangan (konflik Iran-Israel),” kata Airlangga saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Airlangga mengatakan, sejauh ini potensi eskalasi antara Iran dan Israel belum terlihat signifikan.

Pemerintah Indonesia juga masih mencermati perkembangan arah gejolak geopolitik di antara dua negara itu.

Baca juga: Bangun Ekonomi Nusantara, Walhi Berdayakan Warga Kelola Lingkungan

Dia menjelaskan, pernyataan yang dikeluarkan para pemimpin dunia sejauh ini cenderung sama yaitu ingin menghindari eskalasi.

Menurut Airlangga, investor memiliki tingkat kepercayaan yang baik terhadap ketahanan ekonomi Indonesia. Perekonomian nasional juga diperkirakan tetap tumbuh di kisaran 5 persen pada tahun ini.

"Indonesia jauh di atas perkembangan ekonomi global (yang diperkirakan tumbuh 3,2 persen pada 2024. Ekonomi global diperkirakan flatten atau tetap, sedangkan Indonesia 5,1 persen di 2025. Negara berkembang pun rata-rata (ekonomi tumbuh) di 4,2 persen," kata Airlangga.

Baca juga: Alumni Unika Atma Jaya Jakarta Dukung Ekonomi Hijau

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Peralihan Musim, BMKG Prediksi Hujan Landa Sejumlah Daerah 3 Hari ke Depan
Peralihan Musim, BMKG Prediksi Hujan Landa Sejumlah Daerah 3 Hari ke Depan
Pemerintah
14 Perusahaan Bertanggung Jawab Atas Sepertiga Pemanasan Global
14 Perusahaan Bertanggung Jawab Atas Sepertiga Pemanasan Global
Pemerintah
Reklamasi Pasca-Tambang Hanya Simbolis, Menteri LH Soroti Hilangnya Biodiversitas
Reklamasi Pasca-Tambang Hanya Simbolis, Menteri LH Soroti Hilangnya Biodiversitas
Pemerintah
Perubahan Iklim, Makluk Laut yang Tak Kasat Mata Pun Terancam
Perubahan Iklim, Makluk Laut yang Tak Kasat Mata Pun Terancam
LSM/Figur
UE Patok Target Limbah Pangan dan Skema Baru Daur Ulang Tekstil
UE Patok Target Limbah Pangan dan Skema Baru Daur Ulang Tekstil
Pemerintah
Aksi Iklim Sederhana dan Berbiaya Rendah Bisa Selamatkan 725.000 Jiwa per Tahun
Aksi Iklim Sederhana dan Berbiaya Rendah Bisa Selamatkan 725.000 Jiwa per Tahun
Pemerintah
Tekan Polusi Udara di Jakarta, DLH Semprotkan 4.000 Liter 'Water Mist'
Tekan Polusi Udara di Jakarta, DLH Semprotkan 4.000 Liter "Water Mist"
Pemerintah
Menteri LH: Stop Slogan Sampah Berkah, Itu Masalah Besar yang Harus Diselesaikan
Menteri LH: Stop Slogan Sampah Berkah, Itu Masalah Besar yang Harus Diselesaikan
Pemerintah
Metana Jadi Berkah, Kisah Suami Istri Balikpapan Hidup dari Sampah
Metana Jadi Berkah, Kisah Suami Istri Balikpapan Hidup dari Sampah
Swasta
Menteri LH Rindukan Langit Biru Jakarta Seperti saat Covid-19
Menteri LH Rindukan Langit Biru Jakarta Seperti saat Covid-19
Pemerintah
Survei Tunjukkan Pembeli Korporat akan Pilih Pemasok Berkelanjutan
Survei Tunjukkan Pembeli Korporat akan Pilih Pemasok Berkelanjutan
Swasta
Ditunjuk Jadi Wamenhut, Rohmat Marzuki Akui Belum Ada Pesan Khusus Presiden
Ditunjuk Jadi Wamenhut, Rohmat Marzuki Akui Belum Ada Pesan Khusus Presiden
Pemerintah
Gantikan Sulaiman Umar, Rohmat Marzuki Resmi Jabat Wakil Menteri Kehutanan
Gantikan Sulaiman Umar, Rohmat Marzuki Resmi Jabat Wakil Menteri Kehutanan
Pemerintah
Stop Lagi Ekspor Benih Lobster, Indonesia Tak Mau Jadi Pemasok Murah
Stop Lagi Ekspor Benih Lobster, Indonesia Tak Mau Jadi Pemasok Murah
Pemerintah
Karhutla, KLH Awasi Praktik 38 Perusahaan
Karhutla, KLH Awasi Praktik 38 Perusahaan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau