Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Iklim Bikin Perekonomian Dunia Lebih Buruk Dibandingkan Perkiraan Sebelumnya

Kompas.com - 21/05/2024, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Menurut studi terbaru, kerusakan ekonomi yang disebabkan perubahan iklim enam kali lebih buruk daripada perkiraan sebelumnya.

Temuan tersebut mengemuka dalam studi baru berjudul The Macroeconomic Impact of Climate Change: Global vs Local Temperature yang dirilis dalam National Bureau of Economic Research.

Saat ini, rata-rata suhu udara di Bumi telah naik 1 derajat celsius bila dibandingkan era pra-industri. Para ilmuwan bahkan memperkirakan suhu Bumi bisa naik 3 derajat celsius pada 2100.

Baca juga: Cara Wujudkan Ketahanan Pangan di Tengah Perubahan Iklim

Dalam penelitian tersebut, kenaikan suhu Bumi 1 derajat celsius dapat menurunkan produk domestik bruto (PDB) dunia sebesar 12 persen.

Kenaikan suhu Bumi mencapai 3 derajat celsius bisa menurunkan output, modal, dan konsumsi lebih dari 50 persen pada 2100.

Menurut penelitian tersebut, kerugian ekonomi akibat perubahan iklim sangatlah parah sehingga sebanding dengan kerusakan ekonomi yang disebabkan oleh perang di dalam negeri dan secara permanen.

"Pertumbuhan ekonomi masih akan terjadi, namun pada akhir abad ini masyarakat mungkin akan menjadi 50 persen lebih miskin dibandingkan jika bukan karena perubahan iklim," kata Adrien Bilal, ekonom dari Harvard yang menulis laporan tersebut bersama Diego Kanzig dari Northwestern University.

Baca juga: Perubahan Iklim Berkaitan Erat dengan Kasus Stunting

Bilal mengatakan, daya beli akan menjadi 37 persen lebih tinggi dibandingkan sekarang tanpa adanya pemanasan global selama 50 tahun terakhir.

Hilangnya kekayaan ini akan semakin meningkat jika krisis iklim semakin parah, serupa dengan terkurasnya perekonomian yang sering terjadi pada masa perang.

Penelitian tersebut memberikan perkiraan kerugian ekonomi yang jauh lebih tinggi dibandingkan penelitian sebelumnya.

Dalam penelitian yang diterbitkan di Jurnal Nature, pada peneliti dari Potsdam Institute of Climate Impact Research memperkirakan pendapatan global rata-rata bakal berkurang 19 persen pada 2050 akibat cuaca ekstrem yang disebabkan perubahan iklim.

Baca juga: Prospek Ekonomi ASEAN Cerah, tapi Terancam Perubahan Iklim

Hantaman finansial akibat perubahan iklim tak hanya berdampak terhadap pemerintah dan perusahaan besar.

Para peneliti dalam studi tersebut menyampaikan, setiap orang di seluruh dunia bakal menanggung beban ekonomi karena perubahan iklim.

Perubahan iklim juga bisa membuat dunia boncos 38 triliun dollar AS atau sekitar Rp 614 kuadriliun per tahun pada 2050.

Kerugian tersebut disebabkan untuk mengongkosi berbagai dampak kerusakan akibat krisis iklim untuk berbagai sektor seperti pertanian, infrastruktur, produktivitas, dan kesehatan.

Baca juga: Dampak Perubahan Iklim, Eropa Memanas 2 Kali Lipat Dibanding Benua Lainnya

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Pemerintah
Lumba-Lumba Muncul di Laut Jakarta, Jadi Momentum Perkuat Perlindungan Perairan
Lumba-Lumba Muncul di Laut Jakarta, Jadi Momentum Perkuat Perlindungan Perairan
LSM/Figur
Kemenperin Dorong Industri Lapor Emisi Lewat SIINas
Kemenperin Dorong Industri Lapor Emisi Lewat SIINas
Pemerintah
Pertamina Gandeng Kelompok Tani Hutan Perkuat Perhutanan Sosial
Pertamina Gandeng Kelompok Tani Hutan Perkuat Perhutanan Sosial
BUMN
Pemerintah Resmikan Pasar Perdagangan Sertifikat EBT ICDX
Pemerintah Resmikan Pasar Perdagangan Sertifikat EBT ICDX
Swasta
Perubahan Iklim, Situs Warisan Dunia Terancam Kekeringan atau Banjir
Perubahan Iklim, Situs Warisan Dunia Terancam Kekeringan atau Banjir
LSM/Figur
Ancaman Tersembunyi Perubahan Iklim, Bikin Nutrisi Makanan Turun
Ancaman Tersembunyi Perubahan Iklim, Bikin Nutrisi Makanan Turun
LSM/Figur
Ahli Desak Regulasi Ketat Pemeliharaan Ular, Jangan Sampai Ada Korban
Ahli Desak Regulasi Ketat Pemeliharaan Ular, Jangan Sampai Ada Korban
LSM/Figur
Mobil Listrik Hasilkan Emisi 73 Persen Lebih Rendah, Bantu Capai Target Iklim
Mobil Listrik Hasilkan Emisi 73 Persen Lebih Rendah, Bantu Capai Target Iklim
Pemerintah
Adipura Kini Bukan Cuma Penghargaan, Kota Kotor Terancam Kehilangan Anggaran
Adipura Kini Bukan Cuma Penghargaan, Kota Kotor Terancam Kehilangan Anggaran
Pemerintah
Mencairnya Gletser Bisa Picu Letusan Gunung Berapi Global
Mencairnya Gletser Bisa Picu Letusan Gunung Berapi Global
Pemerintah
Mengintip Pabrik dan Advanced Lab Tembakau Bebas Asap Hasil Investasi Rp 5,3 T Sampoerna
Mengintip Pabrik dan Advanced Lab Tembakau Bebas Asap Hasil Investasi Rp 5,3 T Sampoerna
Swasta
Sembilan Titik Laut Dalam di Sumatra Punya Potensi Tinggi, dari Udang hingga Beragam Karang
Sembilan Titik Laut Dalam di Sumatra Punya Potensi Tinggi, dari Udang hingga Beragam Karang
LSM/Figur
Standar Adipura Dirombak, 50 Persen Ditentukan dari Pengelolaan Sampah
Standar Adipura Dirombak, 50 Persen Ditentukan dari Pengelolaan Sampah
Pemerintah
Genetika Tuna Diteliti, Jadi Dasar Kuota Tangkap dan Konservasi
Genetika Tuna Diteliti, Jadi Dasar Kuota Tangkap dan Konservasi
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau