Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/05/2024, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memproyeksikan, industri tekstil Indonesia diperkirakan akan menghasilkan 3,9 juta ton limbah tekstil pada 2030.

Sebagai upaya untuk mengurangi limbah tekstil pada masa depan, Vasanta Group menginisiasi program The Renew Threads atau penggunaan ulang pakaian layak pakai yang diikuti oleh seluruh karyawan.

Program ini telah berlangsung sejak kuartal pertama 2023, saat seluruh karyawan mengumpulkan pakaian secara kolektif.

Baca juga: Reduksi Karbon, Perusahaan Daur Ulang Botol Kemasan Manfaatkan PLTS

Program ini kemudian berkembang, barang barang yang dikumpulkan tidak hanya berupa pakaian, namun juga buku, mainan dan peralatan rumah tangga yang masih layak dan berfungsi dengan baik.

Pakaian dari berbagai jenis dan ukuran, buku, mainan dan peralatan rumah tangga yang sudah diseleksi dengan total berat 100 kilogram, telag disalurkan melalui Clothes for Charity pada 21 Mei 2024 untuk selanjutnya dijual kembali.

Hasil penjualan dari barang-barang tersebut akan digunakan untuk biaya operasional pendidikan anak-anak, kelompok marginal, serta yatim dan dhuafa yang menjadi binaan Yayasan Gemilang Indonesia.

Group CEO Vasanta Group Nicholas Hum menuturkan, program ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan dan pengurangan limbah, serta wujud dukungan terhadap upaya pemerintah dalam mendorong penerapan ekonomi hijau melalui pengelolaan limbah.

Baca juga: 4 Langkah Keberlanjutan, Sociolla Ajak Daur Ulang Sampah Skincare

Dia menyadari dampak lingkungan dari limbah tekstil dan ingin menerapkan solusinya yang dimulai dari lingkungan sendiri.

"Program ini diimplementasikan secara internal dan mendapatkan antusiasme yang tinggi dari seluruh karyawan,” ungkap Nicholas dalam keterangannya kepada Kompas.com, Selasa (21/5/2024).

Ketua Yayasan Gemilang Indonesia Muhammad Nur Aziz mengapresiasi inisiatif yang dijalankan oleh Vasanta Group.

Banyak sekali manfaat dari program ini, mulai dari mengurangi limbah tekstil, hingga mendukung pemberdayaan masyarakat marginal yang membutuhkan.

"Kami harap makin banyak lagi perusahaan dan organisasi yang menjalankan inisiatif yang bisa berdampak bagi masyarakat,” cetus Aziz.

Baca juga: Peneliti BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Melihat kesuksesan program ini dan antusiasme tinggi dari semua pihak yang terlibat, Vasanta Group berencana untuk lebih luas lagi dalam mempromosikan pengelolaan lingkungan, praktik manufaktur yang etis, dan keterlibatan masyarakat.

Perusahaan akan melanjutkan program ini dengan fokus pada solusi-solusi yang berkelanjutan khususnya yang berkaitan dengan lini bisnis kami, tren pasar, dan kemajuan teknologi.

"Kami juga membuka peluang untuk berkolaborasi dengan tokoh publik dan organisasi yang memiliki visi dan misi yang sejalan dengan kami," tuntas Nicholas.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Australia Gelontorkan Pendanaan Iklim di Sektor EBT hingga Transportasi RI
Australia Gelontorkan Pendanaan Iklim di Sektor EBT hingga Transportasi RI
Pemerintah
Di Balik Larangan Ekspor Pasir Laut
Di Balik Larangan Ekspor Pasir Laut
Pemerintah
4 Perusahaan Terancam Pidana karena Tambang Ilegal di Gunung Karang
4 Perusahaan Terancam Pidana karena Tambang Ilegal di Gunung Karang
Pemerintah
Dari Ambisi ke Realita, Industri Daging Australia Stop Rencana Netral Karbon 2030
Dari Ambisi ke Realita, Industri Daging Australia Stop Rencana Netral Karbon 2030
Pemerintah
Pemakaian AI Melesat, Pertanian Asia Pasifik Bakal Lebih Adaptif Iklim
Pemakaian AI Melesat, Pertanian Asia Pasifik Bakal Lebih Adaptif Iklim
LSM/Figur
Tambang Kapur Ubah Wajah Gunung Karang Bogor, Rusak 50 Hektare Lahan
Tambang Kapur Ubah Wajah Gunung Karang Bogor, Rusak 50 Hektare Lahan
Pemerintah
Kemenhut Segel Lahan Tambang Kapur Ilegal di Gunung Karang Bogor
Kemenhut Segel Lahan Tambang Kapur Ilegal di Gunung Karang Bogor
Pemerintah
Suarakan Darurat Lingkungan, Sederet Musisi Indonesia Ikuti Lokakarya IKLIM
Suarakan Darurat Lingkungan, Sederet Musisi Indonesia Ikuti Lokakarya IKLIM
LSM/Figur
Produksi Beras Berkelanjutan, Jatim-Eropa Jalin Kerjasama
Produksi Beras Berkelanjutan, Jatim-Eropa Jalin Kerjasama
Pemerintah
Waste4Change Ungkap Tiga Langkah Kunci Atasi Krisis Sampah
Waste4Change Ungkap Tiga Langkah Kunci Atasi Krisis Sampah
LSM/Figur
Tekan Emisi, Sejumlah Negara akan Kenakan Pajak untuk Penerbangan Mewah
Tekan Emisi, Sejumlah Negara akan Kenakan Pajak untuk Penerbangan Mewah
Pemerintah
KKP Gandeng Multi-Pihak Susun Strategi Perlindungan Penyu dan Cetacea
KKP Gandeng Multi-Pihak Susun Strategi Perlindungan Penyu dan Cetacea
Pemerintah
Melihat Desa Wisata Samtama, Warga Kelola Sampah hingga Tanam Pohon di Gang Sempit
Melihat Desa Wisata Samtama, Warga Kelola Sampah hingga Tanam Pohon di Gang Sempit
LSM/Figur
Bagaimana Pembuat Kebijakan Atasi Kesenjangan Pendanaan Transisi Hijau?
Bagaimana Pembuat Kebijakan Atasi Kesenjangan Pendanaan Transisi Hijau?
Pemerintah
IESR Ungkap Strategi Penuhi 100 Persen Kebutuhan Energi dari Sumber Terbarukan
IESR Ungkap Strategi Penuhi 100 Persen Kebutuhan Energi dari Sumber Terbarukan
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau