KOMPAS.com - Perusahaan industri daur ulang botol air kemasan (polyethylene terephthalate) PET di Indonesia, PT Namasindo Plas, mengoperasikan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di salah satu fasilitas produksinya yang berlokasi di Medan, Sumatera Utara.
Ini menjadi inisiatif baru dalam upaya keberlanjutan perusahaan dengan mengadopsi salah satu jenis Energi Baru Terbarukan (EBT), mewujudkannya dalam proses produksi yang lebih ramah lingkungan.
"Suplai energi listrik yang bersumber dari PLTS akan menjadi nilai tambah bagi produk kami yang berbasis ramah lingkungan, sekaligus mendukung transisi sektor industri yang ramah lingkungan melalui sumber energi bersih," ujar Kepala Departemen HRD PT Namasindo Plas, Erwin Sony Nasution, Selasa (21/5/2024).
Baca juga: Elon Musk: Kombinasi PLTS dan Baterai Selesaikan Masalah Energi Dunia
Selain dukungan terhadap proses produksi yang lebih ramah lingkungan, sistem PLTS ini diharapkan juga berdampak pada efisiensi energi.
Sebab, energi surya merupakan opsi EBT dengan potensi yang memadai di Indonesia, dengan rata-rata intensitas iradiasi sebesar 4.8 kWh/m2 di setiap wilayah di Indonesia.
"Penggunaan sistem PLTS di fasilitas produksi juga mampu mereduksi jumlah emisi karbon yang diciptakan dari proses produksi botol air kemasan," imbuhnya.
Sistem PLTS tersebut diestimasikan mampu menyuplai energi listrik sebesar 1.979.912 kWh setiap tahun. Angka ini setara dengan mereduksi emisi karbon sebesar 1.540 ton CO2 dan menanam pohon sejumlah 25.570 selama setahun.
Adapun Namasindo Plas melakukan kerja sama proyek PLTS ini dengan SUN Energy, perusahaan pengembang energi surya di Indonesia yang memiliki portfolio dari beragam jenis industri.
Baca juga: Target 3 Kali Lipat Energi Terbarukan Kian Cerah, PLTS dan PLTB Melonjak
"Bagi kami (SUN Energy), instalasi PLTS di Namasindo Plas menjadi ketertarikan tersendiri dikarenakan energi yang dihasilkan akan mendukung terciptanya produk botol kemasan yang ramah lingkungan," ujar Chief of Sales SUN Energy Oky Gunawan.
Menurutnya, kehadiran SUN Energy di Namasindo Plas menandai keberhasilan penetrasi pasar SUN Energy di kawasan Medan pada sektor industri dengan skala yang cukup besar.
"Sehingga kami menantikan ekspansi proyek PLTS lintas industri dan juga wilayah," tambah dia.
Kolaborasi yang dilakukan antara SUN Energy dan Namasindo Plas diharapkan bisa menginspirasi sektor industri lainnya dalam mengadopsi sistem PLTS, yang mampu mendukung agenda transisi energi sekaligus meningkatkan efisiensi energi perusahaan.
"Sehingga sektor industri dapat meningkatkan produktivitas dengan meminimalisir biaya energi yang dibutuhkan dalam proses operasional," pungkas Oky.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya