Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Langkah Keberlanjutan, Sociolla Ajak Daur Ulang Sampah Skincare

Kompas.com, 16 April 2024, 17:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sampah plastik menjadi salah satu masalah utama pencemaran lingkungan. Setiap hari, volume sampah plastik terus bertambah melalui penggunaan produk-produk yang umumnya berasal dari rumah tangga, termasuk produk kecantikan.

Memahami dampak buruk dari sampah plastik terhadap lingkungan, Sociolla sebagai omnichannel-retailer kecantikan di Indonesia, telah membentuk inisiatif Waste Down Beauty Up (WDBU) sejak Januari 2022. 

Baca juga: Dijual, Patung Messi Berbahan Plastik Daur Ulang Rumah Lingkungan

Kehadiran Sociolla Recycle Station (stasiun daur ulang) di Sociolla Store sejak Maret 2022 merupakan salah satu bagian dari payung besar inisiatif Waste Down Beauty Up (WDBU) yang diperkenalkan untuk mendorong dan menyebarkan semangat keberlanjutan di industri kecantikan.

"Pelanggan dapat menyerahkan beauty empties mereka di Sociolla Store untuk dikumpulkan dan kemudian dikelola lebih lanjut oleh mitra-mitra kredibel di bidang pengelolaan dan daur ulang sampah," ujar Co-Founder & CMO Social Bella Chrisanti Indiana, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/4/2024).

Daur ulang sampah lewat WDBU

Terkait ramainya informasi di media sosial mengenai empties (produk kecantikan yang sudah habis dipakai) yang diduga tidak diolah di Sociolla Recycle Station, Indiana menyebut, pihaknya telah bekerjasama dengan perusahaan pengelola sampah dalam dua tahun terakhir. 

"Terhitung mulai Maret hingga Desember 2022 kami bekerja sama secara eksklusif dengan Waste4Change dan berhasil mengumpulkan 24,7 ton empties," ujar Indiana. 

Lalu, dilanjutkan dengan kemitraan bersama Paste Laboratory pada April 2023-Januari 2024, dan berhasil mengumpulkan 108 ton dari Sociolla Recycle Station yang tersebar di berbagai Sociolla Store di seluruh Indonesia. 

"Beauty empties yang sudah terkumpul pada masa transisi dari Februari 2024 hingga saat ini akan disalurkan ke berbagai mitra pilihan berikutnya," terang dia. 

Ia juga menyampaikan, tujuan utama dari WDBU adalah meningkatkan kesadaran para pelanggan untuk berbelanja produk kecantikan secara lebih bijak.

Baca juga: 6 Cara Kreatif Daur Ulang Botol Plastik di Rumah

Adapun inisiatif WDBU tidak hanya daur ulang, melainkan secara lengkap melalui kampanye empat langkah sebagai berikut:

  • Membaca real user review terlebih dahulu untuk mencari informasi mengenai produk sebelum membeli
  • Mencoba tester di toko Sociolla sebelum membeli produk agar dapat membuat keputusan belanja produk kecantikan dengan lebih yakin dan bijak
  • Membeli versi mini sebelum membeli full size jika belum yakin akan produk yang diinginkan
  • Melakukan reuse atau recycle (daur ulang) untuk mengurangi sampah kecantikan, salah satunya bisa melalui Recycle Station di Sociolla Store.  

Keberlanjutan program WDBU

Indiana menjelaskan, berbekal pengalaman, pelajaran, serta evaluasi selama lebih dari dua tahun program ini berjalan, pihaknya bersiap menjalankan program ini dengan lebih baik lagi.

"Sejak awal tahun 2024 kami tengah mengeksplorasi perluasan kerja sama dengan berbagai mitra pengelola sampah dari berbagai skala dan lokasi," tutur dia. 

Oleh karena itu, untuk masa transisi dari Februari 2024 hingga saat ini, pihaknya melakukan penyesuaian.

Untuk saat ini, program Sociolla Recycle Station masih tersedia di Sociolla store area Jabodetabek, kecuali di beberapa tempat yakni Sociolla Mall Kelapa Gading, Sociolla Central Park, Sociolla Blok M Plaza, Sociolla Ciputra Cibubur.

Kemudian, Sociolla Kota Wisata Cibubur, Sociolla Citra Raya Tangerang, Sociolla Summarecon Mall Bekasi, Sociolla Aeon Deltamas Cikarang Bekasi, Sociolla Botani Square Bogor, dan Sociolla X The Park Pejaten. 

Baca juga: BRIN Dorong Industri Riset Kosmetik Lokal Berbahan Ramah Lingkungan

Selain inisiatif WDBU, kata Indiana, sejak 2022 Sociolla juga telah menerapkan zero plastic bubble wrap dan mengubah packaging pengiriman dengan kotak ramah lingkungan, dengan target mengurangi penggunaan plastik perusahaan sekitar 250.000 meter persegi per tahun.

"Hingga saat ini, Sociolla adalah perusahaan omni channel retailer besar pertama di Indonesia yang berkomitmen pada kebijakan zero plastic bubble wrap," ujarnya. 

Indiana mengungkapkan, Sociolla juga aktif melakukan kolaborasi dalam berbagai kegiatan untuk menjaga lingkungan.

Salah satunya, pada September 2023, Sociolla berkolaborasi dengan Bersih-Bersih Bali dan 1.200 relawan lokal di perayaan World Cleanup Day 2023. Dalam kurun waktu dua jam, 500 kg sampah di Pantai Lembeng Bali telah berhasil dibersihkan. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau