Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Kelestarian Bumi, Acer Dedikasikan 1.000 Mangrove Buat Wonorejo

Kompas.com, 23 Mei 2024, 20:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam rangka mewujudkan komitmen berkelanjutan perusahaan untuk melestarikan lingkungan, Acer Indonesia kembali menanam mangrove sebagai bagian dari inisiatif #SayangBumi di Kawasan Konservasi Mangrove di Wonorejo, Surabaya.

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari penanaman mangrove yang telah dilakukan pada April lalu dalam rangka memperingati Hari Bumi dengan menanam 1.500 bibit mangrove di Kawasan Konservasi Mangrove, Tanjung Pasir, Banten.

Dalam pelaksanaan kali ini, perusahaan melibatkan karyawan, mitra bisnis, jurnalis, dan relawan komunitas lingkungan untuk bersama-sama menjaga kelestarian bumi dengan menanam 1.000 bibit mangrove.

Dengan penanaman mangrove ini, perusahaan berharap dapat terus berperan aktif dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi bumi dan generasi mendatang.

Baca juga: Jokowi dan Para Presiden Bakal Tanam Mangrove di Tahura Ngurah Rai

Salah satu wujud komitmen perusahaan secara global dalam mendukung keberlanjutan tecermin dalam program Acer Earthion.

Perusahaan secara aktif berpartisipasi dan memberikan kontribusi lebih dalam untuk mengatasi tantangan lingkungan melalui pemikiran kreatif dan kolaborasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan nol emisi pada tahun 2050 dalam kemitraan dengan organisasi lain.

Presiden Direktur Acer Indonesia Leny Ng mengatakan, penanaman mangrove ini adalah aksi nyata perusahaan dalam mewujudkan kebaikan bumi secara ekologis, selain itu juga diharapkan dapat membawa dampak sosial ekonomi yang positif.

"Kami berharap kegiatan ini dapat mendorong dan menjaga hutan mangrove menjadi lebih baik agar generasi mendatang dapat menikmati lingkungan yang sehat dan berkelanjutan, sesuai misi untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan melalui inisiatif #SayangBumi," ucap Leny, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (23/5/2024).

Baca juga: Bangun Ekosistem Ekonomi Hijau, Maximus Tanam 10.000 Mangrove

Penanaman mangrove jenis bruguiera gymnorrhiza di Wonorejo ini merupakan langkah strategis untuk melindungi ekosistem pesisir dan masyarakat sekitar yang rentan terhadap abrasi dan potensi banjir rob karena naiknya air laut pada wilayah yang berdekatan dengan pesisir pantai.

Di samping itu, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi upaya penguatan benteng alami fauna dan flora pesisir.

Mangrove memiliki karakteristik banyak daun dan berpotensi besar dalam menyerap lebih banyak karbon sehingga dapat menyerap emisi gas karbon secara optimal.

Tumbuhan ini memiliki sistem akar kapas dengan struktur yang unik, bahkan 1 hektar mangrove dapat menyerap 39,75 juta ton karbondioksida atau CO2 per tahun.

Dalam kegiatan kali ini, perusahaan berkolaborasi dengan Yayasan Seasoldier yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat melalui kampanye edukatif dan pentingnya partisipasi generasi muda dalam pelestarian lingkungan.

Baca juga: Wisata Mangrove Jambi Diapresiasi, Serap Karbon 6 Kali Lipat Tanaman Biasa

COO & Founder Seasoldier Dinni Septianingrum mengapresiasi langkah Acer Indonesia yang memiliki peran aktif dalam upaya pelestarian lingkungan.

Kegiatan penanaman mangrove dipastikan memiliki dampak positif bagi keanekaragaman hayati dan bisa memberikan perlindungan pada habitat pesisir, termasuk juga melindungi daratan dari kikisan air laut.

"Kami berharap langkah ini tidak berhenti sampai di sini saja, tapi bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan pelestarian lingkungan," cetus Dinni.

#SayangBumi merupakan program berkelanjutan dari perusahaan, gerakan ajakan untuk pelestarian lingkungan bagi masyarakat.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
COP30: 300 Juta Dollar AS Dialokasikan untuk Riset Kesehatan Iklim
COP30: 300 Juta Dollar AS Dialokasikan untuk Riset Kesehatan Iklim
Pemerintah
Startup Indonesia Perkuat Ekosistem Inovasi Berkelanjutan lewat Nusantara Innovation Hub
Startup Indonesia Perkuat Ekosistem Inovasi Berkelanjutan lewat Nusantara Innovation Hub
Swasta
WEF: Transisi Hijau Ciptakan 9,6 Juta Lapangan Kerja Baru pada 2030
WEF: Transisi Hijau Ciptakan 9,6 Juta Lapangan Kerja Baru pada 2030
Pemerintah
Celios: Banyak Negara Maju Belum Bayar Utang Ekologis ke Negara Berkembang
Celios: Banyak Negara Maju Belum Bayar Utang Ekologis ke Negara Berkembang
Pemerintah
Skandal Sawit Kalteng: 108 Perusahaan Masuk Kawasan Hutan, Ogah Bangun Kebun Plasma
Skandal Sawit Kalteng: 108 Perusahaan Masuk Kawasan Hutan, Ogah Bangun Kebun Plasma
LSM/Figur
Tantangan Menggeser Paradigma Bisnis Sawit dari Produktivitas ke Keberlanjutan
Tantangan Menggeser Paradigma Bisnis Sawit dari Produktivitas ke Keberlanjutan
Swasta
Masyarakat Adat Jaga Ekosistem, tapi Hanya Terima 2,9 Persen Pendanaan Iklim
Masyarakat Adat Jaga Ekosistem, tapi Hanya Terima 2,9 Persen Pendanaan Iklim
LSM/Figur
Laporan Mengejutkan: Cuma 19 Persen Perusahaan Sawit di Kalteng Lolos Administrasi
Laporan Mengejutkan: Cuma 19 Persen Perusahaan Sawit di Kalteng Lolos Administrasi
LSM/Figur
Laporan Ceres: Kemajuan Keberlanjutan Air Korporat Terlalu Lambat
Laporan Ceres: Kemajuan Keberlanjutan Air Korporat Terlalu Lambat
Pemerintah
Konsumsi Air Dunia Melonjak 25 Persen, Bank Dunia Ungkap Bumi Menuju Kekeringan
Konsumsi Air Dunia Melonjak 25 Persen, Bank Dunia Ungkap Bumi Menuju Kekeringan
Pemerintah
COP30: 70 Organisasi Dunia Desak Kawasan Bebas Energi Fosil di Hutan Tropis
COP30: 70 Organisasi Dunia Desak Kawasan Bebas Energi Fosil di Hutan Tropis
LSM/Figur
Perkuat Ketahanan Lingkungan dan Ekonomi Warga, Bakti BCA Restorasi Mata Air dan Tanam 21.000 Pohon
Perkuat Ketahanan Lingkungan dan Ekonomi Warga, Bakti BCA Restorasi Mata Air dan Tanam 21.000 Pohon
Swasta
Koalisi Masyarakat Sipil: Program MBG Harus Dihentikan dan Dievaluasi
Koalisi Masyarakat Sipil: Program MBG Harus Dihentikan dan Dievaluasi
LSM/Figur
5,2 Ha Lahan Hutan di Karawang Jadi Tempat Sampah Ilegal
5,2 Ha Lahan Hutan di Karawang Jadi Tempat Sampah Ilegal
Pemerintah
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Landa Sejumlah Daerah Sepekan ke Depan
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Landa Sejumlah Daerah Sepekan ke Depan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau