Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lindungi Anak Papua dari Polio, TP PKK Intan Jaya Dukung Pekan Imunisasi Nasional

Kompas.com - 28/05/2024, 16:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Intan Jaya menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di wilayahnya.

Ketua TP PKK Ancela Sondegau yang merupakan istri Pj Bupati Intan Jaya Apolos Bagau, menegaskan, pihaknya sebagai mitra pemerintah dan ujung tombak penggerak dan pemberdayaan keluarga akan mendukung penuh PIN Polio di Intan Jaya.

Sondegau menjelaskan bahwa PIN Polio kali ini merupakan hasil kerjasama dan kolaborasi TP PKK dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya dalam memasifkan imunisasi polio kepada anak-anak Papua di Intan Jaya.

Peluncuran program pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang diselenggarakan pada 27 Mei 2024 di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah.

Sondegau menegaskan, semua anak-anak Papua, termasuk di Intan Jaya, harus diimunisasi, termasuk imunisasi polio, sebagai bentuk tindakan preventif dan memastikan tumbuh kembang dan derajat kesehatan anak-anak.

“Kami sebagai mitra pemerintah, dan ujung tombak penggerak dan pemberdayaan keluarga mendukung PIN Polio di Intan Jaya. Kehadiran kami juga merupakan bagian dari upaya menjalin koordinasi dan kolaborasi dengan OPD terkait," jelas Sondegau di Distrik Sugapa.

Adapun menurut Sondegau, Pekan Imunisasi Nasional Polio kali ini merupakan bentuk kerja sama dan kolaborasi pihaknya dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya dalam memasifkan imunisasi polio kepada anak-anak Pupua di Intan Jaya.

“Semua anak-anak Papua, termasuk di Intan Jaya ini harus diimunisasi, termasuk imunisasi polio, sebagai bentuk tindakan preventif dan memastikan tumbuh kembang dan derajat kesehatan anak-anak," ungkapnya.

Dia menjelaskan, pemberian imunisasi ini bertujuan agar dapat melindungi anak-anak dari penyakit, terutama penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Upaya ini sejalan dengan kegiatan TP PKK dari Pokja IV sehingga menjadi kewajiban pihaknya memberikan dukungan imunisasi lengkap pada anak-anak di Kabupaten Intan Jaya.

Lebih lanjut, dikatakannya imunisasi polio menjadi penting sehingga saya mengajak para orang tua harus memperhatikan anaknya yang usia 0-7 tahun, agar segera mendapatkan imunisasi polio.

“Mari kita bersama-sama menjaga proses tumbuh kembang anak, salah satunya dengan pemberian imunisasi yang teratur, agar generasi muda kita nantinya dapat tumbuh dengan sehat, cerdas dan produktif," ajak Sondegau.

Ia mengharapkan dengan kegiatan yang dilakukan, anak-anak Intan Jaya bisa terlindungi dari berbagai penyakit, terutama penyakit yang dapat dicegah melalui pelaksanaan imunisasi.

Selanjutnya Sondegau mengatakan, dalam setiap program kegiatan dari TP PKK akan selalu berkolaborasi dengan semua OPD (Organisasi Perangkat Daerah) karena TP PKK sebagai mitra sejatinya harus selalu sejalan dengan kegiatan dan program tahunan pemerintah daerah.

Baca juga: Imunisasi Selamatkan Hingga 5 Juta Nyawa dari Penyakit Berbahaya

“TP PKK dalam kerja-kerjanya tidak bisa berjalan sendiri, tetapi sebagai mitra pemerintah akan selalu berupaya untuk berkolaborasi dan berkoordinasi. Supaya semua program dan kegiatan yang dijalankan oleh TP PKK sejalan dengan program kerja pemerintah," jelasnya.

Kegiatan PIN Polio di Kabupaten Intan Jaya ini juga dihadiri Pj Bupati Intan Jaya Apolos Bagau, Sekda, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana, Danramil Sugapa, Kapolsek Sugapa, perwakilan Klinik St. Michael, tokoh agama, hingga tokoh masyarakat.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

LSM/Figur
Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Pemerintah
Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Pemerintah
China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

Pemerintah
AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau