Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2024, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia dan Australia meluncurkan kolaborasi universitas dan riset bilateral untuk wilayah Sulawesi, Kamis (30/5/2024).

Kolaborasi tersebut terjalin melalui program bernama Kemitraan Riset Australia Indonesia (PAIR) Sulawesi.

PAIR Sulawesi merupakan inisiatif Australia Indonesia Centre (AIC), sebuah konsorsium universitas riset terkemuka di kedua negara.

Baca juga: Komitmen Nol Emisi, PLN Siapkan Gasifikasi Pembangkit Listrik Sulawesi-Maluku

PAIR Sulawesi dibangun atas misi AIC untuk memajukan hubungan antarmasyarakat dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, pendidikan, inovasi, dan budaya.

Lembaga utama AIC adalah Monash University sedangkan institusi jangkar untuk PAIR Sulawesi adalah Universitas Hasanuddin.

Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams mengatakan, kolaborasi tersebut inovatif menjadi lompatan besar dalam hal kemitraan penelitian antara "Negeri Kanguru" dan Indonesia.

Dia menambahkan, baik Pemerintah Australia dan Indonesia berinvestasi atas dasar kesetaraan dalam program tersebut.

Baca juga: PLN dan Perusahaan China Kaji Pengembangan Energi Hijau di Sulawesi

"Saya senang meluncurkan inisiatif ini yang membawa Australia dan Indonesia bersama-sama dalam menangani tantangan bersama," kata Williams dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Sebelumnya, Australia dan Indonesia menjalin kolaborasi riset melalui PAIR Sulawesi Selatan.

"Sekarang, kami memperluas lingkup operasi di seluruh Sulawesi," terang Williams.

Williams menyampaikan, PAIR bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara penelitian dan kebijakan.

Program tersebut juga bertujuan mempertemukan para peneliti dengan para pembuat kebijakan dan kelompok masyarakat untuk meningkatkan hasil dari sebuah kebijakan.

Baca juga: Masifnya Tambang Nikel di Sulawesi Picu Deforestasi dan Dampak Lingkungan

"Melalui PAIR, para peneliti terkemuka Australia dan Indonesia bekerja sama dengan pemerintah untuk meneliti masalah-masalah yang menjadi perhatian bersama, seperti perubahan iklim dan pengembangan energi terbarukan," ucap Williams.

Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Faiz Syuaib menyambut baik kolaborasi tersebut.

Dia menambahkan, inisiatif ini akan menjadi sebuah landasan untuk berbagi pengetahuan hingga kebijakan.

"Hal ini akan memastikan bahwa penelitian yang dilakukan oleh institusi pendidikan tinggi di Indonesia memiliki dampak yang lebih luas dan mendalam bagi masyarakat melalui solusi lokal untuk mengatasi tantangan lokal," kata Faiz.

Baca juga: 6 Kabupaten di Sulawesi Tenggara Jadi Fokus Upaya Penurunan Stunting

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Studi: 2024 Jadi Era Transisi Energi Betulan, Emisi Segera Capai Puncak

Studi: 2024 Jadi Era Transisi Energi Betulan, Emisi Segera Capai Puncak

LSM/Figur
Bisakah Negara-negara di Asia Hentikan Penggunaan Batu Bara?

Bisakah Negara-negara di Asia Hentikan Penggunaan Batu Bara?

Pemerintah
Harga PLTS dan PLTB Turun Drastis, ASEAN Harus Ambil Kesempatan

Harga PLTS dan PLTB Turun Drastis, ASEAN Harus Ambil Kesempatan

LSM/Figur
“Social Enterprise” yang Ramah Lingkungan Masih Hadapi Stigma Negatif

“Social Enterprise” yang Ramah Lingkungan Masih Hadapi Stigma Negatif

Swasta
Singapura Putuskan Ikut Danai Studi Kelayakan CCS di Negaranya

Singapura Putuskan Ikut Danai Studi Kelayakan CCS di Negaranya

Pemerintah
Perluasan Hutan Tanaman Energi Dinilai Percepat Deforestasi di Kalimantan Barat

Perluasan Hutan Tanaman Energi Dinilai Percepat Deforestasi di Kalimantan Barat

LSM/Figur
Penegakan Hukum dan Rendahnya Kesadaran Masyarakat jadi Tantangan Kelola Sampah

Penegakan Hukum dan Rendahnya Kesadaran Masyarakat jadi Tantangan Kelola Sampah

LSM/Figur
Pengajar dan Praktisi Minta Prabowo Revolusi Ketenagakerjaan ke Arah Berkelanjutan

Pengajar dan Praktisi Minta Prabowo Revolusi Ketenagakerjaan ke Arah Berkelanjutan

LSM/Figur
Seruan Pendanaan Pelestarian Alam Menggema dalam KTT Keanekaragaman Hayati COP16

Seruan Pendanaan Pelestarian Alam Menggema dalam KTT Keanekaragaman Hayati COP16

Pemerintah
79 Persen Eksekutif Agrifood Laporkan Pertumbuhan Pendapatan dari Investasi Keberlanjutan

79 Persen Eksekutif Agrifood Laporkan Pertumbuhan Pendapatan dari Investasi Keberlanjutan

Pemerintah
 Bank Belum Siap Hadapi Perubahan Iklim

Bank Belum Siap Hadapi Perubahan Iklim

Pemerintah
Emisi CO2 Global dari Kebakaran Hutan meningkat 60 Persen Sejak 2001

Emisi CO2 Global dari Kebakaran Hutan meningkat 60 Persen Sejak 2001

LSM/Figur
Tolak PLTU Captive, Koalisi Sulawesi Tanpa Polusi Minta Prabowo Revisi Perpres 112/2022

Tolak PLTU Captive, Koalisi Sulawesi Tanpa Polusi Minta Prabowo Revisi Perpres 112/2022

LSM/Figur
Google Bakal Manfaatkan Nuklir untuk Pasok Listrik Data Center

Google Bakal Manfaatkan Nuklir untuk Pasok Listrik Data Center

Swasta
Ilmuwan Eksplorasi Rumput Laut Jadi Sumber Energi dan Pakan Ternak

Ilmuwan Eksplorasi Rumput Laut Jadi Sumber Energi dan Pakan Ternak

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau