Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRIN: Olah Minyak Jelantah Jadi Bahan Bakar Pesawat Tergantung Harga Avtur

Kompas.com - 30/05/2024, 19:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan, pengolahan minyak jelantah menjadi bahan bakar pesawat bergantung dengan harga avtur di pasar.

Menurutnya, bila harga avtur tinggi, maka limbah minyak goreng tersebut dapat menjadi sebuah komoditas yang menjanjikan.

"Tetapi yang penting kita harus menguasai semua teknologi dari semua alternatif itu. Sehingga apapun yang terjadi kita siap," kata Handoko sebagaimana dilansir Antara, Kamis (30/5/2024).

Baca juga: Daripada Terbuang, Minyak Jelantah Punya Potensi Besar jadi Bahan Bakar Alternatif

Menurutnya, Indonesia memiliki potensi minyak jelantah yang besar untuk dijadikan bahan bakar pesawat alias avtur.

"Potensi selalu ada dan kami membuka semua potensi, tinggal nanti terkait keekonomiannya," kata Handoko.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan tujuan mengolah minyak jelantah menjadi bahan bakar pesawat berkelanjutan alias sustainable aviation fuel (SAF).

Tujuan tersebut ingin dicapai karena potensi minyak jelantah Indonesia yang melimpah ruah. 

Baca juga: Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Dia menargetkan payung hukum SAF di Indonesia dapat diluncurkan di sela perhelatan Bali Air Show pada September 2024 mendatang.

Luhut mengatakan, Indonesia memiliki potensi pasokan 1 juta liter minyak jelantah setiap tahunnya. Akan tetapi, 95 persen dari potensi tersebur diekspor ke beberapa negara.

Dia menambahkan, menurut International Air Transport International (IATA), Indonesia diprediksi akan menjadi pasar aviasi terbesar keempat di dunia dalam beberapa dekade ke depan.

Dengan pasar sebesar itu, kebutuhan bahan bakar Indonesia mencapai 7.500 ton liter hingga 2030.

Baca juga: Karyawati PLTU Paiton Olah Minyak Jelantah Jadi Lilin dan Sabun

"Diestimasikan penjualan SAF secara domestik dan ekspor dapat menciptakan keuntungan lebih dari Rp 12 triliun per tahunnya," tulis Luhut di akun Instagramnya, Rabu (29/5/2024).

Selain itu, pengembangan industri SAF juga akan menjadi pintu masuk investasi kilang bahan bakar nabati lebih lanjut dari swasta maupun badan usaha milik negara (BUMN).

Selain minyak jelantah dan residu minyak sawit, Luhut menyebutkan rumput laut juga berpotensi menjadi bahan baku bahan bakar nabati.

Baca juga: Mahasiswa IPB Olah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

COP16 Riyadh: Perusahaan Didesak Perkuat Investasi Kesehatan Lahan

COP16 Riyadh: Perusahaan Didesak Perkuat Investasi Kesehatan Lahan

Swasta
Pertanian Tak Berkelanjutan Sebabkan Degradasi Lahan, Arab Saudi Luncurkan Agenda Aksi Riyadh

Pertanian Tak Berkelanjutan Sebabkan Degradasi Lahan, Arab Saudi Luncurkan Agenda Aksi Riyadh

Pemerintah
Desa Sejahtera Astra Boja Farm Berhasil Ekspor Hasil Pertanian Organik

Desa Sejahtera Astra Boja Farm Berhasil Ekspor Hasil Pertanian Organik

Pemerintah
Desa Sejahtera Astra, Dukung Ekonomi Masyarakat yang Ramah Lingkungan

Desa Sejahtera Astra, Dukung Ekonomi Masyarakat yang Ramah Lingkungan

Swasta
Australia Berpotensi Jadi Pemimpin Dunia dalam Industri Besi Hijau

Australia Berpotensi Jadi Pemimpin Dunia dalam Industri Besi Hijau

Pemerintah
COP16 Riyadh: Kesehatan Tanah Jadi Cermin Kualitas Makanan

COP16 Riyadh: Kesehatan Tanah Jadi Cermin Kualitas Makanan

LSM/Figur
Di Forum Dunia, Petani Gurem Dapat Perhatian Serius

Di Forum Dunia, Petani Gurem Dapat Perhatian Serius

LSM/Figur
Hampir Semua Es Laut Arktik Diperkirakan Bisa Mencair pada Musim Panas 2027

Hampir Semua Es Laut Arktik Diperkirakan Bisa Mencair pada Musim Panas 2027

LSM/Figur
Bisakah Serangga Jadi Solusi Limbah Plastik Dunia?

Bisakah Serangga Jadi Solusi Limbah Plastik Dunia?

Pemerintah
Pegiat Lingkungan Raih Penghargaan Kehati Award 2024

Pegiat Lingkungan Raih Penghargaan Kehati Award 2024

LSM/Figur
Perubahan Iklim Bisa Rugikan Stadion FIFA hingga 800 Juta Dollar AS

Perubahan Iklim Bisa Rugikan Stadion FIFA hingga 800 Juta Dollar AS

Pemerintah
Pengelolaan Lahan dan Air Berkelanjutan Perlu Investasi Rp 4,8 Kuadriliun Per Tahun

Pengelolaan Lahan dan Air Berkelanjutan Perlu Investasi Rp 4,8 Kuadriliun Per Tahun

LSM/Figur
Tantangan Konservasi di Indonesia, Mulai dari Pendanaan hingga Kebakaran

Tantangan Konservasi di Indonesia, Mulai dari Pendanaan hingga Kebakaran

Pemerintah
42 Perusahaan Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2024

42 Perusahaan Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2024

Pemerintah
Anggaran Konservasi Turun Rp 300 Miliar dalam APBN 2025

Anggaran Konservasi Turun Rp 300 Miliar dalam APBN 2025

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau