Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/06/2024, 13:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menjalin kerjasama serta kolaborasi riset untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan Net Zero Emission (NZE).

Kerjasama ini dilakukan melalui penelitian dan pengembangan pembangunan rendah karbon.

Kepala Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup (PRSPBPDH) BRIN, Nugroho Adi Sasongko mengatakan, kerjasama sekaligus kolaborasi riset dan inovasi pembangunan rendah karbon ini merupakan langkah strategis untuk menghadapi ancaman perubahan iklim, melalui berbagai upaya mitigasi.

“Kolaborasi riset ini diharapkan mampu mengembangkan model pembangunan kawasan industri, wisata, dan pemukiman yang rendah karbon dan berkelanjutan,” ujar Nugroho, Kamis (6/6/2024).

Baca juga: Coldplay Sebut Jejak Karbon Tur Konser Turun 59 Persen

Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan kapasitas periset maupun dosen. Selain itu, juga dapat meningkatkan kapasitas institusi dalam menghadapi masalah perubahan iklim.

“Semoga kerjasama lembaga riset dan institusi akademik ini dapat membantu pembangunan dan pengembangan banyak hal tidak hanya pada kawasan industri, namun pada sektor lainnya untuk kemajuan di daerah Banten,” imbuh Nugroho.

Sementara itu, Rektor Untirta Fatah Sulaiman menyampaikan, kolaborasi pembangunan kawasan yang rendah karbon dan berkelanjutan ini sejalan dengan riset yang telah dilakukan beberapa dosen.

Sehingga nantinya akan mampu memenuhi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk kawasan industri yang berada di Banten.

“Para periset dan dosen diharapkan sudah bisa mulai bekerja, melakukan riset ini secepatnya, agar dapat langsung terhilirisasi manfaatnya untuk masyarakat,” ujar Fatah.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Untirta Meutia, berkeinginan untuk dapat melakukan kerjasama dan kolaborasi berkelanjutan dengan pusat riset-pusat riset lain yang berada di BRIN.

Kolaborasi riset ini, kata dia, diharapkan menjadi cikal bakal terbentuknya ekosistem riset yang merupakan langkah penting menuju pembangunan berkelanjutan dan rendah karbon.

“Serta mewujudkan pusat kolaborasi riset pembangunan kawasan rendah karbon,” tutup Meutia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Studi: 2024 Jadi Era Transisi Energi Betulan, Emisi Segera Capai Puncak

Studi: 2024 Jadi Era Transisi Energi Betulan, Emisi Segera Capai Puncak

LSM/Figur
Bisakah Negara-negara di Asia Hentikan Penggunaan Batu Bara?

Bisakah Negara-negara di Asia Hentikan Penggunaan Batu Bara?

Pemerintah
Harga PLTS dan PLTB Turun Drastis, ASEAN Harus Ambil Kesempatan

Harga PLTS dan PLTB Turun Drastis, ASEAN Harus Ambil Kesempatan

LSM/Figur
“Social Enterprise” yang Ramah Lingkungan Masih Hadapi Stigma Negatif

“Social Enterprise” yang Ramah Lingkungan Masih Hadapi Stigma Negatif

Swasta
Singapura Putuskan Ikut Danai Studi Kelayakan CCS di Negaranya

Singapura Putuskan Ikut Danai Studi Kelayakan CCS di Negaranya

Pemerintah
Perluasan Hutan Tanaman Energi Dinilai Percepat Deforestasi di Kalimantan Barat

Perluasan Hutan Tanaman Energi Dinilai Percepat Deforestasi di Kalimantan Barat

LSM/Figur
Penegakan Hukum dan Rendahnya Kesadaran Masyarakat jadi Tantangan Kelola Sampah

Penegakan Hukum dan Rendahnya Kesadaran Masyarakat jadi Tantangan Kelola Sampah

LSM/Figur
Pengajar dan Praktisi Minta Prabowo Revolusi Ketenagakerjaan ke Arah Berkelanjutan

Pengajar dan Praktisi Minta Prabowo Revolusi Ketenagakerjaan ke Arah Berkelanjutan

LSM/Figur
Seruan Pendanaan Pelestarian Alam Menggema dalam KTT Keanekaragaman Hayati COP16

Seruan Pendanaan Pelestarian Alam Menggema dalam KTT Keanekaragaman Hayati COP16

Pemerintah
79 Persen Eksekutif Agrifood Laporkan Pertumbuhan Pendapatan dari Investasi Keberlanjutan

79 Persen Eksekutif Agrifood Laporkan Pertumbuhan Pendapatan dari Investasi Keberlanjutan

Pemerintah
 Bank Belum Siap Hadapi Perubahan Iklim

Bank Belum Siap Hadapi Perubahan Iklim

Pemerintah
Emisi CO2 Global dari Kebakaran Hutan meningkat 60 Persen Sejak 2001

Emisi CO2 Global dari Kebakaran Hutan meningkat 60 Persen Sejak 2001

LSM/Figur
Tolak PLTU Captive, Koalisi Sulawesi Tanpa Polusi Minta Prabowo Revisi Perpres 112/2022

Tolak PLTU Captive, Koalisi Sulawesi Tanpa Polusi Minta Prabowo Revisi Perpres 112/2022

LSM/Figur
Google Bakal Manfaatkan Nuklir untuk Pasok Listrik Data Center

Google Bakal Manfaatkan Nuklir untuk Pasok Listrik Data Center

Swasta
Ilmuwan Eksplorasi Rumput Laut Jadi Sumber Energi dan Pakan Ternak

Ilmuwan Eksplorasi Rumput Laut Jadi Sumber Energi dan Pakan Ternak

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau