Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/06/2024, 10:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Penggunaan kantong plastik sekali pakai saat Idul Adha selalu menjadi isu yang terus mengemuka dari waktu ke waktu.

Penggunaan kantong plastik untuk membungkus dan mendistribusikan daging kurban menambah timbulan sampah plastik di lingkungan karena tidak bisa didaur ulang.

Untuk itu, beralih menggunakan wadah ramah lingkungan yang bisa diaur ulang menjadi urgen untuk diterapkan saat Idul Adha.

Dengan menggunakan wadah ramah lingkungan yang bisa diaur ulang untuk daging kurban, kita bisa berkontribusi mewujudkan hari raya Idul Adha yang semakin berkelanjutan.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut empat alternatif wadah ramah lingkungan pembungkus daging kurban sebagai pengganti kantong plastik sekali pakai.

Baca juga: Jelang Idul Adha, Sejumlah Hewan Kurban di Jateng Terjangkit Diare dan Cacar

1. Besek

Ilustrasi besek bambu. Besek bambu adalah salah satu alternatif wadah non plastik yang digunakan untuk membagikan daging kurban. SHUTTERSTOCK/FARISFITRIAWAN Ilustrasi besek bambu. Besek bambu adalah salah satu alternatif wadah non plastik yang digunakan untuk membagikan daging kurban.

Besek adalah anyaman dari bahan baku organik yang berfungsi sebagai wadah barang atau makanan.

Besek bisa berasal dari berbagai jenis bahan baku seperti besek bambu, besek daun kelapa, dan besek daun pandan.

Besek merupakan kearifan lokal Indonesia yang kini semakin tersisih karena masifnya penggunaan kantong plastik sekali pakai.

Kita bisa beralih kembali dengan menggunakan besek sebagai wadah pendistribusian daging kurban untuk mengurangi timbulan sampah plastik.

Baca juga: Resep Daging Balado Pete, Olahan Kurban Idul Adha

2. Daun pisang atau jati

Ilustrasi daun pisang yang dijemur.SHUTTERSTOCK/TuktaBaby Ilustrasi daun pisang yang dijemur.

Dedaunan juga merupakan jenis wadah yang sering digunakan sebagai pembungkus makanan oleh orang Indonesia zaman dulu.

Biasanya, daun yang dipakai untuk membungkus makanan orang zaman dulu adalah daun pisang atau daun jati.

Daun pisang atau daun jati dapat terurai dan bisa menjadi pengganti plastik sebagai sarana pendistribusian daging kurban yang ramah lingkungan.

Baca juga: Pengalaman Kuswanto, Jual Sapi 900-an Kg untuk Kurban Jokowi di Jambi

3. Kertas makanan

Kemasan kertas ramah lingkungan.DOK. Shutterstock/Chaosamran_Studio Kemasan kertas ramah lingkungan.

Kertas kemasan makanan juga bisa dipakai sebagai alternatif pembungkus daging kurban selain kantong plastik.

Kertas pembungkus makanan bisa dengan mudah ditemui di pasaran dengan harga yang relatif terjangkau dan bisa didaur ulang.

Akan tetapi, penggunaan kertas kemasan makanan juga perlu dibatasi karena produksinya menggunakan kayu.

4. Wadah sendiri

Ilustrasi wadah makanan, wadah plastik.SHUTTERSTOCK/PIXEL-SHOT Ilustrasi wadah makanan, wadah plastik.

Kita juga bisa berkontribusi secara mandiri dengan menggunakan wadah sendiri untuk mengambil jatah daging kurban.

Dengan memakai wadah sendiri, kita dapat membantu mengurangi sampah pembungkus daging kurban apapun jenisnya.

Baca juga: Tak Ada Dermaga Khusus Hewan, Sapi Kurban di Sumenep Dilempar ke Laut untuk Menuju Daratan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang


Terkini Lainnya

WWF Indonesia Bikin Kampanye untuk Ajak Masyarakat Jaga Warisan Alam Tanah Air

WWF Indonesia Bikin Kampanye untuk Ajak Masyarakat Jaga Warisan Alam Tanah Air

LSM/Figur
Komisi UE Investasikan 4,6 Miliar Euro untuk Proyek Teknologi Bersih

Komisi UE Investasikan 4,6 Miliar Euro untuk Proyek Teknologi Bersih

Pemerintah
80 Persen Investor Tingkatkan Investasi Berkelanjutan Dalam  2 Tahun Ke Depan

80 Persen Investor Tingkatkan Investasi Berkelanjutan Dalam 2 Tahun Ke Depan

Pemerintah
WWF Indonesia Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan Lewat Kampanye Beyond Wildlife

WWF Indonesia Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan Lewat Kampanye Beyond Wildlife

Pemerintah
Produsen Mobil Global Gagal Penuhi Komitmen Transisi Kendaraan Listrik

Produsen Mobil Global Gagal Penuhi Komitmen Transisi Kendaraan Listrik

Pemerintah
Studi Ungkap Penyebab 2023 Jadi Tahun Terpanas

Studi Ungkap Penyebab 2023 Jadi Tahun Terpanas

Pemerintah
Pemerintah Bakal Luncurkan Biodiesel B40 pada 2025

Pemerintah Bakal Luncurkan Biodiesel B40 pada 2025

Pemerintah
Perdagangan Karbon Lintas Negara Bawa Kesempatan Sekaligus Tantangan bagi Pelaku Usaha Indonesia

Perdagangan Karbon Lintas Negara Bawa Kesempatan Sekaligus Tantangan bagi Pelaku Usaha Indonesia

Swasta
Restorasi Lahan Perlu Libatkan Masyarakat Adat Lebih Banyak

Restorasi Lahan Perlu Libatkan Masyarakat Adat Lebih Banyak

LSM/Figur
COP16 Riyadh: Perusahaan Didesak Perkuat Investasi Kesehatan Lahan

COP16 Riyadh: Perusahaan Didesak Perkuat Investasi Kesehatan Lahan

Swasta
Pertanian Tak Berkelanjutan Sebabkan Degradasi Lahan, Arab Saudi Luncurkan Agenda Aksi Riyadh

Pertanian Tak Berkelanjutan Sebabkan Degradasi Lahan, Arab Saudi Luncurkan Agenda Aksi Riyadh

Pemerintah
Desa Sejahtera Astra Boja Farm Berhasil Ekspor Hasil Pertanian Organik

Desa Sejahtera Astra Boja Farm Berhasil Ekspor Hasil Pertanian Organik

Pemerintah
Desa Sejahtera Astra, Dukung Ekonomi Masyarakat yang Ramah Lingkungan

Desa Sejahtera Astra, Dukung Ekonomi Masyarakat yang Ramah Lingkungan

Swasta
Australia Berpotensi Jadi Pemimpin Dunia dalam Industri Besi Hijau

Australia Berpotensi Jadi Pemimpin Dunia dalam Industri Besi Hijau

Pemerintah
COP16 Riyadh: Kesehatan Tanah Jadi Cermin Kualitas Makanan

COP16 Riyadh: Kesehatan Tanah Jadi Cermin Kualitas Makanan

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau