KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menurunkan sejumlah alat berat untuk mempercepat proses pembersihan dan pengangkatan sampah di aliran Sungai Citarum, yang sudah memenuhi Jembatan Saapan, Batujajar, Bandung Barat.
Adapun beberapa alat berat yang digunakan, antara lain terdiri dari excavator long arm, excavator amphibi, dan excavator standard yang berasal dari sejumlah pihak, seperti Dansektor 9, Dansektor 8, dan IP Saguling POMU.
"Alat berat itu dimanfaatkan sesuai kebutuhan, mulai dari pengerukan sedimen, pengangkatan sampah ke darat, sampai membuat lubang dan menutup sampah," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat (Jabar) Ika Mardiah, dalam keterangannya, Minggu (16/6/2024).
Selain alat berat, proses pembersihan dan pengangkatan sampah juga menurunkan tiga unit katamaran, lima unit LCR, lima unit dump truck, dan tali atau sling untuk membatasi pergerakan sampah.
Baca juga:
Dalam kegiatan pembersihan, pengangkatan sampah, serta penataan lingkungan di Sungai Citarum sektor 9 ini, dibagi menjadi beberapa kelompok kerja.
Rinciannya, terdapat empat kelompok yang terdiri dari masing-masing lima orang anggota sektor 9 melaksanakan perakitan dan pemasangan pembatas sampah di lima titik, sampai jarak satu kilometer ke arah hilir atau Jembatan Jambalas.
Sementara itu, untuk kelompok lain, melanjutkan pekerjaan pengangkatan sampah di sekitar jembatan. Dua unit LCR melaksanakan patroli dan pengangkatan sampah di Jurug Jompong (hulu) sampai dengan jembatan BBS, serta pendirian posko dan tenda kesehatan di sekitar jembatan BBS.
Tak hanya itu, dalam proses pembersihan dan pengangkatan sampah ini, sebanyak 400 personel dari berbagai institusi, mulai dari Pemda Provinsi Jabar, TNI, Polri, BBWS Citarum, sampai masyarakat, juga ikut serta.
Baca juga: Pantai dan Pesisir Jadi Wilayah Terancam Sampah
Ika juga menyampaikan harapannya, agar masyarakat dapat berperan aktif melaporkan kondisi Sungai Citarum. Terutama terkait penumpukan sampah, agar ke depannya bisa segera diatasi, misalnya dengan pelaporan melalui aplikasi Sapawarga.
"Kami berharap aparatur desa, kecamatan, dan juga warga untuk menyampaikan laporan atau aduan jika ada lagi penumpukan sampah atau ada yang membuang sampah sembarangan agar segera diatasi tidak sampai menumpuk," pungkas Ika.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya