KOMPAS.com - Membatasi garam dan santan dapat mencegah naiknya kolesterol jahat atau lipoprotein densitas rendah (LDL), setelah menyantap daging domba, kambing, atau sapi kurban saat Hari Raya Idul Adha.
Pakar gizi klinik di RS Pelni Jakarta dr. Jovita Amelia, Sp.GK menyampaikan, pembatasan jumlah garam dan santan ini dilakukan khususnya saat mengolah daging menjadi santapan seperti gulai dan semacamnya.
"Dagingnya sebaiknya tidak diolah berlebihan dengan minyak, santan, atau garam. Kalau banyak santan, minyak, garam ya semuanya bisa meningkatkan LDL kolesterol dan tekanan darah," ujar Jovita, dikutip dari Antara, Senin (17/6/2024).
Baca juga: Kesehatan Anak Jadi Cerminan Pembangunan Kesehatan Nasional
Asupan garam harian yang disarankan adalah lima gram atau satu sendok teh, sedangkan lemak sekitar lima sendok makan atau 67 gram, dari laman Kementerian Kesehatan. Adapun dalam 100 mililiter santan, terkandung lima gram lemak.
Selain garam dan santan, Jovita juga mengingatkan masyarakat terkait porsi daging yang sebaiknya dikonsumsi dalam sehari.
Menurutnya, semua jenis daging kurban tergolong sebagai protein. Sehingga, asupan protein harian yang dianjurkan sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu sekitar 15 - 20 persen dari total energi harian.
"Untuk daging sapi dan domba pilih bagian yang tanpa lemak. Sedangkan kambing merupakan lean meat (daging tanpa lemak) jadi sedikit lemaknya," tuturnya.
Adapun batas konsumsi daging dalam seminggu, kata dia, sebaiknya sebanyak dua hingga tiga kali.
Baca juga: Pasok Alat Kesehatan, Siemens Healthineers Gandeng Hermina Hospital
Sebab, konsumsi daging merah berlebihan dapat berkaitan dengan berbagai penyakit di antaranya penumpukan lemak, meningkatkan risiko kanker kolon, payudara dan prostat, stroke, gagal ginjal, penyakit jantung dan pembuluh darah.
Jika ingin lebih sehat saat mengonsumsi daging kurban yang identik dengan Hari Raya Idul Adha, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyarankan masyarakat salah satunya untuk menerapkan pengolahan dengan merebus atau memanggang dengan sedikit minyak dan dikonsumsi bersama sayur dan buah.
Hindari penggorengan yang berlebihan atau penggunaan minyak berlebih yang dapat menambah kalori dan lemak.
Selain itu, di samping cara pengolahan, sajikan juga sayuran kaya antioksidan seperti sayuran berdaun hijau gelap. Antioksidan dapat membantu menangkal radikal bebas berbahaya dalam tubuh, dan nutrisi dalam sayuran dapat membuat asupan gizi jadi lebih seimbang.
Serta, jaga tubuh tetap terhidrasi dengan meminum cukup air putih. Air membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan mendukung fungsi organ tubuh dengan baik.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya