Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/06/2024, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Padang lamun akan dimasukkan dalam komitmen penurunan emisi dalam Nationally Determined Contribution (NDC) sebagai modal untuk memitigasi perubahan iklim.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebutkan, padang lamun berperan penting sebagai penyerap emisi gas rumah kaca (GRK).

"Sebagai langkah awal, KKP akan memasukkan karbon biru dari padang lamun ke dalam sektor baru ini," ujar Inspektur Jenderal KKP Tornanda Syaifullah sebagaimana dilansir Antara, Rabu (19/6/2024).

Baca juga: Jaga Padang Lamun Penting untuk Konservasi Dugong

Dia menambahkan, sesuai Perjanjian Paris, masing masing negara termasuk Indonesia harus menyampaikan NDC Kedua paling lambat Maret 2025.

Tornanda juga menyampaikan, dalam proses inventarisasi masih terdapat kesenjangan data kelautan sejauh ini.

Untuk itu, KKP mendesak perlunya teknologi untuk sistem pemantauan laut serta penelitian yang lebih detail mengenai dinamika laut, ekosistem laut, dan pesisir sebagai pendukung penerapan aksi penanggulangan perubahan iklim berbasis laut.

Baca juga: Pemetaan Lamun dan Pengurangan Emisi Karbon

Selain itu, Tornanda juga menekankan pentingnya peningkatan pendanaan untuk mendukung aksi penanggulangan perubahan iklim berbasis laut yang memadai.

Hal tersebut diperlukan untuk semakin memperkuat peran sektor kelautan dalam aksi mitigasi perubahan iklim.

"Harus ada komitmen bersama untuk memperkuat climate finance (pendanaan iklim)," ucap Tornanda.

Baca juga: Atasi Dampak Perubahan Iklim, Ekosistem Padang Lamun Perlu Dipulihkan

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menekankan, perluasan kawasan konservasi perairan merupakan salah satu kebijakan ekonomi biru yang terus diperkuat pemerintah.

Upaya tersebut, kata Wahyu, untuk mendukung pemberdayaan sumber daya laut yang berkelanjutan.

Dengan menargetkan sekitar 97,5 juta hektare area lautan menjadi kawasan konservasi pada 2045, penetapan kawasan konservasi berpotensi memberikan perlindungan lebih kepada ketiga ekosistem tersebut dan juga terumbu karang.

Baca juga: Mengenal Lamun, Gudang Karbon Masa Depan Indonesia

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AI Bisa Prediksi Kemungkinan Migrasi yang Disebabkan Iklim

AI Bisa Prediksi Kemungkinan Migrasi yang Disebabkan Iklim

LSM/Figur
Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Pemerintah
Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Swasta
Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

LSM/Figur
Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Pemerintah
Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Swasta
IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

LSM/Figur
Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

LSM/Figur
Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

LSM/Figur
Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Pemerintah
Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

LSM/Figur
Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Pemerintah
Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Swasta
Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

LSM/Figur
Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau