Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekerasan Berbasis Gender Online Melonjak, Korban Terbanyak Usia 18-25 Tahun

Kompas.com, 14 Juli 2024, 12:03 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) di Indonesia tahun 2024 naik empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Berdasarkan data SAFEnet Indonesia, pada triwulan I tahun ini KBGO tercatat 480 kasus, lebih tinggi ketimbang 118 kasus pada periode yang sama tahun lalu.

Korban KBGO terbanyak berada pada rentang usia 18-25 tahun dengan 272 kasus atau 57 persen dan diikuti anak-anak rentang usia di bawah 18 tahun dengan 123 kasus atau 26 persen.

Kasus yang muncul terkait dengan pelecehan dan eksploitasi seksual perempuan maupun anak secara online hingga penyebaran konten intim non-konsensual merupakan salah satu bentuk KBGO yang mudah terjadi, bisa dialami siapa pun, tetapi sangat minim solusi yang berkeadilan.

Baca juga: Mahasiswa UNP Kembangkan Aplikasi Cegah Kekerasan Seksual Anak

KBGO meningkat seiring kecanggihan teknologi yang di sisi lain justru dapat mendukung perempuan untuk semakin berdaya dan berkontribusi di semua bidang, terutama dalam ekonomi digital.

Namun tidak dapat dimungkiri, internet dan media sosial dapat menjadi sarana munculnya tindakan kekerasan dan eksploitasi, terutama terhadap perempuan dan anak.

Oleh karena itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) terus berupaya membangun sinergi dan kolaborasi untuk melindungi perempuan dan anak dari berbagai bentuk kekerasan di ranah daring.

Menteri PPPA Bintang Puspayoga mengatakan, perempuan dan anak yang telah dibekali dengan kemampuan literasi digital yang baik akan mampu melindungi diri sendiri dari berbagai kejahatan dunia digital.

"Termasuk melindungi anak dan keluarganya saat mereka beraktivitas di dunia digital dan media sosial,” ujar Bintang, dikutip dari laman resmi Kementerian PPPA, Minggu (14/7/2024).

Baca juga: Warga Malagufuk Jaga Tempat Pengamatan Burung di Papua Tetap Lestari

Dalam rangkaian dialog interaktif tersebut juga dilakukan penandatanganan piagam komitmen bersama oleh Menteri PPPA; Direktur Program dan Produksi Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI), Mistam; perwakilan Kementerian/Lembaga; dunia usaha; komunitas; mitra pembangunan; akademisi; dan Forum Anak.

Bintang mengajak semua pihak membangun komitmen bersama melalui aksi kolaboratif untuk memperkuat berbagai upaya pencegahan sebagai hulu dalam memutus mata rantai terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong mengatakan, pihaknya telah secara aktif melakukan literasi digital yang bersifat inklusif dan menjangkau berbagai kalangan, termasuk perempuan.

Menurut Usman, literasi digital merupakan langkah preventif yang terdiri atas empat pilar, yaitu digital skill, digital ethics, digital culture, dan digital safety.

Selain itu juga dilakukan mekanisme yang biasa disebut corrective, seperti take down konten negatif di media sosial dan situs, termasuk terkait pornografi.

Baca juga: Anak Selalu Jadi Korban dari Kekerasan dalam Rumah Tangga

Sejak 17 Juli 2023 hingga 13 Juni 2024 Kemen Kominfo sudah menurunkan konten bermuatan pornografi sebanyak 25.628 konten. Sebanyak 374 di antaranya terkait dengan pornografi anak.

"Kemudian, dalam mekanisme yang sifatnya penindakan kita bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia,” tutur Usman.

Berikut rujukan lembaga dan nomor kontak jika Anda atau siapa pun yang menjadi korban KBGO untu melakukan pelaporan, hotline SAPA 129 Whatsapp 08111129129, Komnas Perempuan, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Yayasan Pulih, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) APIK, Rifka Annisa, dan SAPA Institute.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Pemerintah
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
Pemerintah
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Pemerintah
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
LSM/Figur
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Swasta
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Pemerintah
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Pemerintah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pemerintah
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
LSM/Figur
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
Pemerintah
Ciptakan Lingkungan Kerja yang Bahagiakan Pegawainya, PLN Raih Sertifikasi Great Place to Work 2025
Ciptakan Lingkungan Kerja yang Bahagiakan Pegawainya, PLN Raih Sertifikasi Great Place to Work 2025
BUMN
Perusahaan Terbesar Dunia Lanjutkan Target Nol-Bersih Usai Sempat Berhenti
Perusahaan Terbesar Dunia Lanjutkan Target Nol-Bersih Usai Sempat Berhenti
Swasta
Hadapi 'Triple Planetary Crisis', Uni Eropa Gandeng ASEAN Lestarikan Hutan Mangrove
Hadapi "Triple Planetary Crisis", Uni Eropa Gandeng ASEAN Lestarikan Hutan Mangrove
LSM/Figur
Permintaan AC Diprediksi Meningkat Tiga Kali Lipat pada Tahun 2050
Permintaan AC Diprediksi Meningkat Tiga Kali Lipat pada Tahun 2050
LSM/Figur
Bappenas Ingatkan Dampak Ekspansi Sawit yang Terlalu Cepat dan Kesampingkan Keberlanjutan
Bappenas Ingatkan Dampak Ekspansi Sawit yang Terlalu Cepat dan Kesampingkan Keberlanjutan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau