KOMPAS.com - Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan merupakan komitmen yang digagas negara-negara di dunia untuk mencapai masa depan yang lebih baik bagi seluruh umat manusia.
Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia juga ikut serta dalam upaya mewujudkan tujuan-tujuan pembangunan tersebut.
Hingga 2024, pemerintah Indonesia telah mengatur berbagai kebijakan dan program kerja untuk mengintegrasikan SDGs ke dalam perencanaan pembangunan nasional.
Upaya tersebut tecermin melalui Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Peraturan ini menjadi landasan hukum utama dalam upaya pencapaian SDGs di Indonesia.
Selanjutnya, pemerintah juga telah membuat Peta Jalan SDGs Indonesia 2030 dan menggagas Pembentukan Sekretariat Nasional SDGs.
Baca juga: Aktif Lestarikan Lingkungan, PT GNI Ajak Masyarakat Partisipasi dalam Aksi Bersih-bersih Desa
Peta Jalan berisi rancangan langkah strategis dan target yang harus dicapai dalam rangka mencapai SDGs, sementara Sekretariat Nasional SDGs bertugas untuk mengkoordinasikan dan memantau pelaksanaan SDGs di tingkat nasional dan daerah.
Meski begitu, penerapan SDGs yang dilakukan di Tanah Air tidak bisa terwujud sendirian. Peran aktif dari berbagai pihak, termasuk perusahaan swasta, sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Dilansir dari Kompas.id, sektor swasta dapat memainkan peran dengan mengintegrasikan agenda SDGs dalam proses bisnis atau operasional perusahaan, serta melaksanakan proyek yang berdampak positif bagi masyarakat.
Salah satu contoh perusahaan yang telah berpartisipasi aktif dalam mendukung SDGs di Indonesia adalah PT Gunbuster Nickel Industry (GNI).
Perusahaan ini telah mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam operasional mereka, dengan menginisiasi berbagai program yang berfokus pada ekonomi, pengembangan masyarakat, kesehatan, pendidikan hingga infrastruktur.
Penerapan Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi PT GNI dilakukan dengan berbagai cara. Selain menciptakan lapangan pekerjaan melalui kegiatan hilirisasi nikel, perusahaan juga ikut berperan dalam pembangunan infrastruktur desa, termasuk akses jalan yang digunakan oleh masyarakat setempat.
Baca juga: PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara
Hingga saat ini, PT GNI telah menyerap lebih dari belasan ribu tenaga kerja dan rencananya akan terus bertambah hingga puluhan ribu pekerja.
Perusahaan juga ikut mempekerjakan lebih dari 800 pekerja perempuan untuk berbagai bidang pekerjaan dan memungkinkan mereka untuk menduduki peran atau jabatan strategis di berbagai divisi atau departemen.
Di bidang kesehatan, pada Agustus 2023 lalu, PT GNI juga telah menggelar aksi pemeriksaan kesehatan gratis dan sosialisasi tentang penyakit tidak menular (PTM) untuk masyarakat yang tinggal di sekitar Desa Bunta, Desa Bungintimbe, dan Desa Tanauge yang berada di wilayah lingkar industri.
Selanjutnya, perusahaan juga ikut mendukung pengembangan kelompok menjahit melalui program bertajuk Penjahit Mandiri Berkah Masyarakat Jaya atau “Peri Berkarya” di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Morowali Utara.
Program ini telah berjalan sejak Desember 2023 dan rencananya akan berlangsung hingga Januari 2025.
PT GNI memfasilitasi kelompok menjahit dengan memberikan sarana dan prasarana seperti sejumlah alat dan mesin jahit untuk membantu kegiatan operasional pengadaan seragam perusahaan.
Selain itu, PT GNI juga memberikan pelatihan vokasi menjahit, bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar, serta memberikan pendampingan pelatihan manajemen keuangan hingga monitoring.
PT GNI secara tak langsung juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar area smelter. Seiring bertambah ramainya lokasismelter, masyarakat setempat memperoleh peluang mendirikan usaha, mulai dari warung makan, toko kelontong, jasa cukur rambut, bengkel, dan layanan perbankan tanpa kantor seperti BRILink.
Selain itu, sejak kehadiran PT GNI, puluhan unit indekos telah dibangun oleh masyarakat setempat, sehingga menciptakan lebih banyak peluang bagi warga sekitar untuk terlibat dalam pertumbuhan ekonomi.
Hal ini membuktikan bahwa keterlibatan sektor swasta menjadi salah satu pendorong ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai multiplier effect yang ditimbulkannya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya