Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/07/2024, 17:00 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Indonesia bersama delegasi negara anggota ASEAN memperkuat kemitraan untuk mendukung implementasi pengembangan dan pemasaran hasil hutan periode 2021-2025.

Indonesia yang ditunjuk sebagai Chairperson atau Ketua Pertemuan ASEAN Working Group on Forest Products Development (AWG-FPD) ke-27 juga merumuskan berbagai standar panduan dalam pengelolaan hutan dan hasil hutan.

Standardisasi ini menandakan komitmen antar negara dalam pengelolaan hutan yang lebih berkelanjutan.

Baca juga: Gajah Kalimantan Dinyatakan Terancam Punah akibat Penggundulan Hutan

"Panduan dalam pengelolaan hutan dan hasil hutan itu misalnya dalam pemanenan, pengelolaan produk hingga pengelolaan lingkungannya," ujar Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Pengelolaan Hutan Berkelanjutan, Badan Standardisasi Instrumen LHK, Wening Sri Wulandari usai pertemuan AWG FPD Ke-27 di Puncak Bogor, Selasa (16/7/2024).

Wening yang juga menjabat Ketua AWG-FPD ke-27 ini menjelaskan, kolaborasi pengelolaan hasil hutan kayu maupun hasil hutan bukan kayu menjadi isu yang dibahas, termasuk pencatatan legalitas hasil-hasil hutan di ASEAN.

"Poin-poin umum yang turut dibahas beberapa update terkait tanaman obat dan herbal, pengembangan jejaring data dan informasi, serta inisiatif kolaborasi pengelolaan hasil hutan kayu maupun hasil hutan bukan kayu ke depannya," ujar Wening.

Sementara itu, Senior Officer ASEAN Secretariat Dian Sukmajaya mengatakan ada sejumlah keputusan yang dihasilkan selama dua hari pertemuan, yakni kebijakan regional implementasi Rencana Aksi Kerja Sama ASEAN untuk Pengembangan Hasil Hutan periode 2021-2025.

Baca juga: Empat Orangutan Jantan Dilepasliarkan di Kawasan Hutan Lindung Kaltim

Dia menyebutkan, kebijakan itu mencakup area fasilitasi perdagangan dan akses pasar. Hal itu sebagai upaya meningkatkan daya saing hasil hutan ASEAN.

Pada pertemuan ini, negara ASEAN juga saling berbagi informasi dan pengetahuan terkait dengan traceability, misalnya di Indonesia melalui Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK).

Begitu pula dengan sistem yang dikembangkan oleh masing-masing negara ASEAN yang selaras dengan kriteria dan indikator untuk legalitas dan kelestarian hasil-hasil hutan.

"Jadi ada beberapa panduan dari negara ASEAN untuk melanjutkan kerja sama dalam meningkatkan kapasitas, aspek penegakan hukum, tata kelola hutan serta perdagangannya," katanya.

Selain itu, para delegasi ASEAN juga sepakat memperkuat kemitraan, bertukar informasi pengembangan penelitian tanaman obat herbal yang aman untuk dikonsumsi masyarakat dunia.

"Karenanya penting standardisasi sebagai instrumen untuk meningkatkan pengelolaan hutan lestari dan mengoptimalkan pemanfaatan hutan," tuntas Dian.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau