Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Kota Terpanas di Indonesia Hari Ini, Banda Aceh 36,3 Derajat Celsius

Kompas.com, 19 Juli 2024, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia di berbagai wilayah merasakan hawa panas yang sangat menyengat beberapa waktu terakhir.

Menurut pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), beberapa kota di Indonesia mengalami suhu lebih panas dibandingkan daerah lain.

Pada Jumat (19/7/2024), BMKG merilis daftar kota dan kabupaten di Indonesia dengan suhu terpanas di Indonesia melalui akun Instagram.

Baca juga: 10 Kota Terpanas di Indonesia Hari Ini, Majene 36,6 Derajat Celsius

Pencatatan dilakukan mulai 18 Juli 2024 pukul 07.00 WIB sampai dengan 19 Juli 2024 pukul 07.00 WIB.

Berikut 10 kota atau kabupaten terpanas di Indonesia menurut pantauan dari BMKG mulai 18-19 Juli.

1. Banda Aceh, Aceh

Menurut Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda, suhu tertinggi di Banda Aceh, Aceh, mencapai 36,3 derajat celsius.

2. Aceh Utara, Aceh

Suhu tertinggi di Kabupaten Aceh Utara, Aceh, menyentuh 35,2 derajat celsius menurut pemantauan Stasiun Meteorologi Malikussaleh.

Baca juga: Jakarta, Makassar, dan Semarang, Kota Terpanas di Dunia

3. Deli Serdang, Sumatera Utara

Stasiun Meteorologi Kualanamu melaporkan, suhu terpanas di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara mencapai 34,7 derajat celsius.

4. Sambas, Kalimantan Barat

Laporan dari Stasiun Meteorologi Paloh mencatat, suhu terpanas di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, adalah 34,6 derajat celsius.

5. Sabang, Aceh

Menurut laporan Stasiun Meteorologi Maimun Saleh, suhu tertinggi di Kota Sabang, Aceh, mencapai 34,2 derajat celsius.

6. Bulungan, Kalimantan Utara

Laporan dari Stasiun Meteorologi Tanjung Harapan menyebutkan, suhu terpanas di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara adalah 33,9 derajat celsius.

Baca juga: 10 Kota Terpanas di Indonesia Hari Ini, Kapuas Hulu 35,5 Derajat Celsius

7. Pekanbaru, Riau

Suhu tertinggi di Pekanbaru, Riau, menurut Stasiun Meteorologi Sultan Syarif Kasim II mencapai 33,8 derajat celsius.

8. Semarang, Jawa Tengah

Menurut Stasiun Meteorologi Ahmad Yani, suhu tertinggi di Kota Semarang, Jawa Tengah, mencapai 33,7 derajat celsius.

9. Kota Bengkulu, Bengkulu

Stasiun Meteorologi Fatmawati Soekarno melaporkan, suhu terpanas di Kota Bengkulu, Bengkulu, adalah 33,6 derajat celsius.

10. Indragiri Hulu, Riau

Suhu tertinggi di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, menyentuh 33,6 derajat celsius menurut pemantauan Stasiun Meteorologi Japura.

Baca juga: Maret, Bulan dengan Rekor Suhu Terpanas Global, Picu Bencana Ekstrem

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Sumatera Dikepung Air: Krisis Ruang dan Kegagapan Informasi
Sumatera Dikepung Air: Krisis Ruang dan Kegagapan Informasi
Pemerintah
Siklon Tak Wajar Picu Bencana di Sumatera Barat, Sedang Diteliti UNAND
Siklon Tak Wajar Picu Bencana di Sumatera Barat, Sedang Diteliti UNAND
LSM/Figur
BRIN Fokus Riset Pengelolaan Sampah, Dukung Pertumbuhan Ekonomi dan Transisi Energi
BRIN Fokus Riset Pengelolaan Sampah, Dukung Pertumbuhan Ekonomi dan Transisi Energi
Pemerintah
Menteri LH Hanif Nilai Indonesia Belum Siap Hadapi Krisis Iklim, Sibuk Cari Cara Turunkan Emisi
Menteri LH Hanif Nilai Indonesia Belum Siap Hadapi Krisis Iklim, Sibuk Cari Cara Turunkan Emisi
Pemerintah
Kerugian Banjir Sumatera Capai Rp 68 T, Celios Desak Moratorium Tambang dan Sawit
Kerugian Banjir Sumatera Capai Rp 68 T, Celios Desak Moratorium Tambang dan Sawit
LSM/Figur
Menteri LH Hanif Soal COP30, Negara Dunia Masih Berdebat dan Krisis Iklim Terabaikan
Menteri LH Hanif Soal COP30, Negara Dunia Masih Berdebat dan Krisis Iklim Terabaikan
Pemerintah
Ketika Alam Dirusak, Jangan Salahkan Alam
Ketika Alam Dirusak, Jangan Salahkan Alam
Pemerintah
Perluasan Kota Ancam Akses Air Bersih pada 2050, Ini Studinya
Perluasan Kota Ancam Akses Air Bersih pada 2050, Ini Studinya
Swasta
Ratusan Ilmuwan Tandatangani Deklarasi Dartington, Desak Pemimpin Dunia Atasi Perubahan Iklim
Ratusan Ilmuwan Tandatangani Deklarasi Dartington, Desak Pemimpin Dunia Atasi Perubahan Iklim
Pemerintah
Tak Lepas dari Ancaman, Bahan Kimia Abadi Ditemukan di Hewan Laut
Tak Lepas dari Ancaman, Bahan Kimia Abadi Ditemukan di Hewan Laut
LSM/Figur
Kemenhut Bantah Tudingan Bupati Tapsel soal Beri Izin Penebangan Hutan Sebelum Banjir
Kemenhut Bantah Tudingan Bupati Tapsel soal Beri Izin Penebangan Hutan Sebelum Banjir
Pemerintah
SCG Pangkas Emisi lewat Semen Rendah Karbon dan Efisiensi Energi
SCG Pangkas Emisi lewat Semen Rendah Karbon dan Efisiensi Energi
Swasta
Banjir Sumatera Dipicu Deforestasi, Mayoritas Daerah Aliran Sungai Kritis
Banjir Sumatera Dipicu Deforestasi, Mayoritas Daerah Aliran Sungai Kritis
LSM/Figur
Industri Manufaktur Sumbang 17 Persen PDB, Kemenperin Kembangkan Industri Hijau
Industri Manufaktur Sumbang 17 Persen PDB, Kemenperin Kembangkan Industri Hijau
Pemerintah
UNDP: Kesenjangan Pembangunan Antarnegara Bisa Melebar akibat AI
UNDP: Kesenjangan Pembangunan Antarnegara Bisa Melebar akibat AI
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau