Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makassar-Australia Berkongsi, Bangun Infrastruktur Hijau di Permukiman Kumuh

Kompas.com - 19/07/2024, 14:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Setiap hari, lebih dari 183.000 orang membangun rumah di permukiman kumuh. Bahkan, hal tersebut seringkali terjadi di lingkungan yang rawan banjir dan rusak parah, serta memiliki akses terhadap air bersh dan layanan sanitasi yang buruk.

Tantangan ini diperparah oleh dampak perubahan iklim yang menjadikan sebagian besar permukiman kumuh semakin rawan banjir, terancam kenaikan permukaan air laut, dan rentan terhadap cuaca ekstrem.

Ironisnya, di saat bersamaan, penduduk di permukiman kumuh juga memiliki kapasitas yang paling kecil untuk beradaptasi dan merespons seluruh tantangan tersebut.

Kerja sama Indonesia-Australia

Sementara itu, Rektor Universitas Hasanuddin, Profesor Jamaluddin Jompa menyampaikan bahwa keterlibatan kampus dalam riset sangat diperlukan. 

"Pihak universitas berinvestasi dalam penelitian mutakhir terkait kesehatan, lingkungan, air, sanitasi, dan perubahan iklim, yang akan membawa manfaat jangka panjang bagi kawasan
Indo-Pasifik," ujarnya. 

Adapun Pemerintah Australia sebagai mitra inti, memandang penyediaan infrastruktur tata kelola air sebagai langkah penting dalam mengatasi tantangan perkotaan yang kompleks. 

Pemerintah Negeri Kanguru memberikan komitmen lebih dari 6 juta dolar Australia untuk proyek ini, melalui Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT).

Baca juga: Wujudkan SDGs, SMF Benahi Kawasan Kumuh di Kota Seribu Masjid

Proyek ini juga didukung oleh Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong, saat ia mengunjungi lokasi provek RISE pada tahun 2022.

Adapun Konsul Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, mengatakan bahwa pihaknya mendorong penerapan praktik dan teknologi berkelanjutan.

Menurutnya, RISE adalah contoh yang baik dari kerja sama penelitian Australia-Indonesia dalam mewujudkan infrastruktur lokal berdasarkan pendekatan yang berpusat pada masyarakat.

"Australia dan Indonesia adalah mitra infrastruktur komprehensif yang bekerja sama untuk meningkatkan sistem air dan sanitasi, di mana kemitraan ini memberikan dampak positif terhadap perekonomian Kota Makassar dan kesehatan masyarakatnya," pungkas Dias.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berlangsung hingga 21 Agustus
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berlangsung hingga 21 Agustus
Pemerintah
Perubahan Iklim dan Gelombang Panas Picu Kebakaran Hutan Terburuk di Eropa Selatan
Perubahan Iklim dan Gelombang Panas Picu Kebakaran Hutan Terburuk di Eropa Selatan
Pemerintah
Pupuk Indonesia Gelar Svarna Bhumi Award 2025, Apresiasi Inovasi Petani dan Pegiat Pangan
Pupuk Indonesia Gelar Svarna Bhumi Award 2025, Apresiasi Inovasi Petani dan Pegiat Pangan
BUMN
BMKG: Perubahan Iklim Picu Cuaca Ekstrem di Indonesia
BMKG: Perubahan Iklim Picu Cuaca Ekstrem di Indonesia
Pemerintah
Lestarikan Tradisi, Pacu Jalur 2025 Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Riau
Lestarikan Tradisi, Pacu Jalur 2025 Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Riau
Pemerintah
Perubahan Iklim dan Deforestasi Ubah Hutan Amazon Menjadi Sabana dalam Waktu Seabad
Perubahan Iklim dan Deforestasi Ubah Hutan Amazon Menjadi Sabana dalam Waktu Seabad
Pemerintah
Gelombang Panas Ekstrem Ungkap Kerentanan Jaringan Listrik di Eropa
Gelombang Panas Ekstrem Ungkap Kerentanan Jaringan Listrik di Eropa
Pemerintah
Restorasi Situs Warisan Dunia di Burkina Faso Terancam Perubahan Iklim
Restorasi Situs Warisan Dunia di Burkina Faso Terancam Perubahan Iklim
LSM/Figur
Panas dan Kelembaban Ekstrem Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Panas dan Kelembaban Ekstrem Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Pemerintah
Rekor Iklim 2024, dari Suhu Panas Ekstrem hingga Amukan Badai
Rekor Iklim 2024, dari Suhu Panas Ekstrem hingga Amukan Badai
LSM/Figur
Studi: Air Tawar Dunia Menyusut, Sumbang Kenaikan Permukaan Laut Lebih Besar
Studi: Air Tawar Dunia Menyusut, Sumbang Kenaikan Permukaan Laut Lebih Besar
Pemerintah
Greenpeace: Kemerdekaan Sejati Butuh Keadilan Iklim, Presiden Mengabaikannya
Greenpeace: Kemerdekaan Sejati Butuh Keadilan Iklim, Presiden Mengabaikannya
LSM/Figur
ICJ Akui Krisis Iklim sebagai Isu HAM, Tapi Abaikan Hak Anak
ICJ Akui Krisis Iklim sebagai Isu HAM, Tapi Abaikan Hak Anak
Pemerintah
Subsidi Turun, Tarif Trump Menghantam, Tapi Penjualan EV Melonjak
Subsidi Turun, Tarif Trump Menghantam, Tapi Penjualan EV Melonjak
Swasta
SBTi: Target Emisi Industri Meroket, China Pimpin dengan 228 Persen
SBTi: Target Emisi Industri Meroket, China Pimpin dengan 228 Persen
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau