Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Penting Filantropi dalam Transformasi Ekosistem Pendidikan Indonesia

Kompas.com - 20/07/2024, 07:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Filantropi memegang peranan penting sebagai salah satu pendorong peningkatan ekosistem pendidikan di Indonesia.

Secara detail, hal ini disampaikan dalam buku “Kolaborasi untuk Negeri: Kontribusi Filantropi dalam Mengakselerasi Agenda Pendidikan Indonesia” yang diluncurkan pada hari ini, Jumat (19/7/2024).

Direktur Eksekutif Perhimpunan Filantropi Indonesia Gusman Yahya menjelaskan, filantropi yang melibatkan kontribusi dari masyarakat sipil dan sektor swasta, dapat memainkan peran penting dalam mendukung upaya pemerintah di bidang pendidikan dan pembangunan.

“Filantropi memberikan kontribusi yang signifikan untuk mengatasi tantangan di sektor pendidikan, membantu memajukan sistem pendidikan yang lebih inklusif, inovatif, dan berkelanjutan,” kata Gusman saat peluncuran di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Pendidikan Anak Usia Dini Penting Gapai Indonesia Emas 2024

Ia menilai, filantropi memiliki kekuatan untuk berkolaborasi, baik dengan industri, masyarakat, maupun pemerintah.

“Kekuatan lainnya dari filantropi terletak pada adanya fleksibilitas untuk melakukan ko-kreasi dan kolaborasi aksi kolektif dengan sesama lembaga filantropi dan juga lembaga publik, sehingga dapat mengakselerasi serta mendukung tujuan strategis nasional,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, (Kemendikbukristek) Iwan Syahril menilai, buku ini menjadi bukti semangat gotong royong dan sinergi lembaga filantropi untuk perbaikan serta transformasi pendidikan di Indonesia.

“Buku ini memberikan gambaran tentang kondisi pendidikan di Indonesia saat ini, upaya-upaya lembaga filantropi turut menjaga semangat advokasi pendidikan dengan semangat keadilan dan kesetaraan, peluang perbaikan pendidikan melalui gerakan Merdeka Belajar,” papar Iwan.

“Serta bagaimana intervensi dan dukungan lembaga filantropi dalam perbaikan program pendidikan nasional secara gotong royong,” imbuhnya.

Menurutnya, buku ini dapat menjadi acuan bagi pemerintah pusat dan daerah dalam menyusun agenda-agenda kerja strategis nasional untuk perbaikan sistem pendidikan di Indonesia.

Kontribusi filantropi pada pendidikan

Penulis buku sekaligus Peneliti Pusat Riset Kependudukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dini Dwi Kusumaningrum menyampaikan ada berbagai intervensi pendidikan yang dilakukan oleh filantropi.

Dalam buku tersebut, salah satunya adalah upaya filantropi dalam aksesibilitas layanan pendidikan yang setara bagi masyarakat, terutama kelompok marjinal dan daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).

Baca juga: Kopi Kenangan Turut Tingkatkan Pendidikan dan Pemberdayaan Petani Gula Aren di Garut

“Kontribusi lembaga filantropi untuk pendidikan Indonesia, di antaranya advokasi untuk atasi krisis literasi,” terang Dini.

Selain itu, terlibat dalam pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), mendorong kepemimpinan dan kemauan politik tata kelola pemerintahan, peningkatan kapasitas tenaga?kependidikan, hingga membuka peluang dan kesetaraan melalui beasiswa.

“Banyak sekali beasiswa yang sudah diluncurkan lembaga-lembaga filantropi,” terangnya.

Dalam sesi talkshow, Kepala Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan Kemendikbudristek, Irsyad Zamjani mengatakan pemerintah memiliki harapan besar terhadap lembaga-lembaga filantropi.

Menurutnya, persoalan pendidikan tak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga seluruh masyarakat.

“Dukungan lembaga-lembaga filantropi mendukung kebijakan berbasis evidence atau bukti, sangat penting sekali,” ujar Irsyad.

Baca juga: Lewat SDGs Academy Indonesia, Tanoto Fondation Fokus Memajukan Pendidikan di Tanah Air

Tak hanya itu, ia menilai sumber daya dan intervensi lembaga filantropi yang beragam, sangat membantu mengatasi berbagai tantangan yang ada.

“Variasi intervensi atau diferensiasi program lembaga filantropi sangat memperkaya kami di pemerintah,” terangnya.

Senada, Head Of Strategic Planning and Partnership Tanoto Foundation, Aryanti Savitri menyampaikan, pendidikan berkualitas bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan sektor swasta seperti korporasi, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan lembaga filantropi.

“Kemitraan pemerintah dan swasta yang kuat dalam mengatasi berbagai aspek di sektor pendidikan, akan mampu mempercepat peningkatan kualitas serta pemerataan pendidikan di Indonesia,” ujar Aryanti.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Rentokil Initial Indonesia dan IPB Berkolaborasi, Cetak Generasi Siap Bersaing

Rentokil Initial Indonesia dan IPB Berkolaborasi, Cetak Generasi Siap Bersaing

Swasta
Pengetahuan Masyarakat Adat Perlu Diarusutamakan untuk Restorasi Lahan

Pengetahuan Masyarakat Adat Perlu Diarusutamakan untuk Restorasi Lahan

LSM/Figur
HUT Ke-18 Paramount Enterprise, Rangkul Komunitas untuk Masa Depan Berkelanjutan

HUT Ke-18 Paramount Enterprise, Rangkul Komunitas untuk Masa Depan Berkelanjutan

Swasta
COP16 Riyadh: Masyarakat Adat Desak Pengakuan hingga Pembiayaan Langsung

COP16 Riyadh: Masyarakat Adat Desak Pengakuan hingga Pembiayaan Langsung

LSM/Figur
Menteri Lingkungan Hidup Berencana Rehabilitasi 600.000 Hektar Habitat Mangrove

Menteri Lingkungan Hidup Berencana Rehabilitasi 600.000 Hektar Habitat Mangrove

Pemerintah
Aktivitas Manusia Harus Berkelanjutan untuk Lawan Degradasi Lahan

Aktivitas Manusia Harus Berkelanjutan untuk Lawan Degradasi Lahan

LSM/Figur
Perubahan Iklim Ancam Pasokan Pangan Global

Perubahan Iklim Ancam Pasokan Pangan Global

LSM/Figur
China Bikin Pembangkit Listrik Tenaga Surya Lepas Pantai Terbesar di Dunia

China Bikin Pembangkit Listrik Tenaga Surya Lepas Pantai Terbesar di Dunia

Pemerintah
Tunda Atasi Perubahan Iklim Butuh Biaya 4 Kali Lebih Banyak

Tunda Atasi Perubahan Iklim Butuh Biaya 4 Kali Lebih Banyak

Pemerintah
Para Pemuda Gaungkan Pertanian Berkelanjutan dalam COP16 Riyadh

Para Pemuda Gaungkan Pertanian Berkelanjutan dalam COP16 Riyadh

LSM/Figur
Pemerintah Upayakan Cegah Kepunahan Kura-kura Leher Ular Rote

Pemerintah Upayakan Cegah Kepunahan Kura-kura Leher Ular Rote

Pemerintah
Mengengok Upaya Pemimpin Daerah Melawan Degradasi Lahan dan Penggurunan

Mengengok Upaya Pemimpin Daerah Melawan Degradasi Lahan dan Penggurunan

Pemerintah
Peneliti dari Ocean Gardener Temukan Koloni Karang Raksasa di Nusa Penida

Peneliti dari Ocean Gardener Temukan Koloni Karang Raksasa di Nusa Penida

LSM/Figur
WWF Indonesia Bikin Kampanye untuk Ajak Masyarakat Jaga Warisan Alam Tanah Air

WWF Indonesia Bikin Kampanye untuk Ajak Masyarakat Jaga Warisan Alam Tanah Air

LSM/Figur
Komisi UE Investasikan 4,6 Miliar Euro untuk Proyek Teknologi Bersih

Komisi UE Investasikan 4,6 Miliar Euro untuk Proyek Teknologi Bersih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau