KOMPAS.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan, peristiwa ekstrem akibat perubahan iklim semakin membuat para pengungsi semakin rentan.
Juru bicara komisi pengungsi PBB atau UN High Commission for Refugees (UNHCR) Olga Sarrado mengatakan, berbagai peristiwa ekstrem seperti banjir bandang, kekeringan, dan badai akibat perubahan ilklim menjadi semakin sering.
Peristiwa-peristiwa tersebut semakin menimbulkan efek negatif terhadap para pengungsi di seluruh dunia yang sudah menderita.
Baca juga: Perubahan Iklim dan Pertumbuhan Penduduk Jadi Ancaman Ketahanan Pangan
"Apa yang terjadi adalah peristiwa cuaca ekstrem dan perubahan iklim ini memperburuk kerentanan para pengungsi dan komunitas pengungsi lainnya," kata Sarrado, sebagaimana dilansir Anadolu Agency, Kamis (18/7/2024).
Dia menambahkan, berbagai peristiwa tersebut meningkatkan risiko perlindungan dan juga berdampak pada kemandirian para pengungsi.
Selain itu, berbagai peristiwa ekstrem tersebut menyulitkan mereka untuk membangun kembali kehidupan di tempat mereka berada.
"Dalam beberapa kesempatan, kami juga melihat kejadian cuaca ekstrem ini memaksa mereka untuk mengungsi lagi," ucap Sarrado.
Baca juga: Wapres Pesan 3 Upaya Atasi Perubahan Iklim, Dorong Riset dan Teknologi
Beberapa dari pengungsi memang bisa kembali ke komunitasnya, namun ada pula yang kehilangan segalanya dan harus memulai dari nol lagi di lokasi lain.
"Jadi inilah dampak utama yang kami lihat terhadap pengungsi akibat peristiwa cuaca ekstrem ini dan dampak perubahan iklim," ujar Sarrado.
Sarrado mengutip statistik UNHCR yang menunjukkan bahwa pada Mei 2024, 120 juta orang di seluruh dunia terpaksa mengungsi.
Tiga perempat dari jumlah terseut tinggal di negara-negara yang sangat rentan terhadap peristiwa cuaca ekstrem dan bencana iklim.
Baca juga: China Bersiap Hadapi Musim Panas Ekstrem, Perubahan Iklim Jadi Biang Keladi
"Ini berarti sebagian besar dari mereka yang menjadi pengungsi atau pengungsi internal juga harus menghadapi peristiwa iklim ekstrem.
Dia menambahkan, proyeksi UNHCR menunjukkan pada 2040 situasinya akan jauh lebih buruk.
Masih menurut proyeksi UNHCR, akan ada banyak yang terpaksa mengungsi dan pengungsi yang tinggal di negara-negara yang sangat rentan terhadap perubahan iklim.
"Kami melihat negara-negara seperti Suriah, Sudan, Republik Demokratik Kongo, Bangladesh, ini adalah negara-negara yang sangat rentan," jelas Sarrado.
Baca juga: Perempuan dan Anak Jadi Kelompok Paling Terdampak Perubahan Iklim
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya