KOMPAS.com - Para wirausaha sosial (social enterprise/SE) serta usaha kecil dan menengah (UKM) yang inovatif dan berdampak, bisa mengikuti DBS Foundation Grant yang dibuka mulai 15 Juli hingga 15 Agustus 2024 mendatang.
Wirausaha sosial dan UKM terpilih, akan mendapatkan dana hibah hingga SGD 250.000 (sekitar Rp 3 milyar), untuk memperluas dampak positif bisnisnya guna mengatasi berbagai permasalahan sosial dan lingkungan.
Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika mengatakan, melalui program ini, DBS Foundation berkomitmen untuk meningkatkan kehidupan dan kelangsungan hidup masyarakat yang paling rentan.
Ia menyebut, komitmen ini diwujudkan dengan memberikan akses ke kebutuhan penting seperti perawatan kesehatan, pendidikan dasar dan tempat tinggal, atau memberikan keterampilan dan kesempatan untuk membangun hidup yang lebih baik.
"Tahun ini kami mengundang perusahaan-perusahaan yang mempunyai solusi untuk menjawab permasalahan sosial tersebut, menyediakan ketahanan pangan, tempat tinggal, akses terhadap pendidikan dasar dan layanan kesehatan (termasuk kesehatan mental), atau mendorong inklusi keuangan bagi mereka yang membutuhkan, untuk mendaftar DBS Foundation Grant," ujar Monika dalam pernyataannya, Rabu (24/7/2024).
Secara spesifik, program DBS Foundation Grant mencari wirausaha sosial dan UKM yang memiliki:
Selain memberikan dana hibah hingga SGD 250.000, DBS Foundation juga memanfaatkan jaringan Bank DBS untuk membantu para penerima dana hibah melalui pengembangan kapasitas, mentoring, solusi perbankan preferensial, dan dukungan lainnya.
"Mereka juga bisa terhubung dengan komunitas pembuat dampak (Impact Makers) DBS Foundation yang terus berkembang untuk bertukar ide dan mengeksplorasi sinergi," imbuh dia.
Sebagai informasi, sejak 2015, program DBS Foundation Grant telah membantu lebih dari 140 bisnis yang memiliki tujuan untuk meningkatkan bisnis dan dampak yang dihasilkan, dengan menyalurkan dana hibah sebesar lebih dari 17 juta SGD di Asia.
Selain itu, melalui berbagai inisiatifnya, DBS Foundation telah membina 1.200 wirausaha sosial dan UKM di wilayah regional.
"Kegiatan seperti pembelajaran dengan metode peer learning, memperluas jaringan, program akselerator dan peningkatan kapasitas, konsultasi berbasis keterampilan dari para ahli di Bank DBS, melengkapi wirausaha sosial dan UKM dengan wawasan yang mereka butuhkan untuk memperluas jangkauan dan kontribusinya," tutur Monika.
Adapun pada tahun 2023, mewakili Indonesia terdapat Nafas, Liberty Society, Plana, dan Magalarva yang menerima dana hibah untuk mengembangkan rencana bisnis, yang berfokus pada isu polusi udara, limbah makanan dan plastik, hingga pemberdayaan perempuan.
Perusahaan berdampak ini dipercaya memiliki ‘spark’ atau semangat yang membuat mereka mengejar mimpi dan seluruh aspirasinya untuk kebaikan sesama.
Mulai tahun 2024, kata Monika, dana hibah yang diberikan akan difokuskan kepada pengembangan wirausaha sosial dan UKM yang inovatif dalam membantu menciptakan dunia lebih inklusif dan membawa perubahan bagi masyarakat rentan di Asia.
"Seluruh aplikasi yang diterima sebelum 15 Agustus 2024 pukul 23:59 waktu Singapura akan dievaluasi lebih lanjut, untuk mempertimbangkan wirausaha sosial dan UKM yang akan menerima pendanaan hibah dari DBS Foundation," pungkasnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya