Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Iklim, Kapuas Hulu Terapkan Pertanian Ramah Lingkungan

Kompas.com - 25/07/2024, 11:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Demplot (petak demonstrasi) Pertanian Tanpa Bakar (PTB) di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, yang digagas PT Annisa Surya Kencana (ASK), menunjukkan hasil panen memuaskan pada periode percobaan.

Hal ini disampaikan dalam acara Panen Bersama Demplot PTB oleh PT Annisa Surya Kencana (ASK) di Kecamatan Putussibau Utara, Selasa (23/7/2024).

Direktur Utama PT ASK, Iwan Tricahyo Wibisono yang akrab dipanggil Yoyok, menegaskan bahwa demplot PTB merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan
kelestarian lingkungan.

“PT ASK senantiasa mendukung program pemerintah dalam pelestarian sumber daya hutan dan melangkah bersama masyarakat untuk masa depan lebih hijau," ujar Yoyok, dalam pernyataannya, Rabu (24/7/2024).

Menurutnya, keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa PTB tak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mampu meningkatkan sejahteraan masyarakat.

Selain itu, mewujudkan ketahanan pangan Indonesia serta memperkuat kontribusi Indonesia terhadap perbaikan iklim global.

Keuntungan metode PTB

Acara panen bersama demplot PTB ini juga mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu.

Dalam sambutan pembukaannya, Asisten Bidang Perekonomian & Pembangunan Setda Kabupaten Kapuas Hulu, Triwati, mengapresiasi usaha PT ASK dalam menjaga kelestarian alam melalui PTB.

“Kehadiran perusahaan yang berdampak positif bagi lingkungan dan ketahanan pangan sangatlah penting,” ujar Triwati.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat untuk mendukung kemajuan Kapuas Hulu.

Hal ini terlihat dari pelibatan masyarakat oleh PT ASK, dengan lebih dari 70 persen karyawannya berasal dari Kapuas Hulu.

Sementara itu, beberapa petani yang terlibat dalam demplot PTB, seperti Ayub dan Hasbullah dari Tanjung Lasa, mengungkapkan bahwa metode PTB jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan cara bakar.

“Panen timun di area 300 meter persegi menghasilkan 2,3 ton pada periode Maret hingga Juni 2024, dibandingkan
dengan kurang dari 1 ton perkiraan panen dengan metode bakar pada luas area yang sama," jelas Hasbullah.

Tak hanya meningkatkan hasil panen, PTB juga menawarkan berbagai manfaat lain. Mulai dari mengurangi polusi udara dan emisi gas rumah kaca.

Lalu, meningkatkan kesuburan tanah dan menjaga kelestarian alam, menghemat biaya pestisida dan pupuk kimia, menciptakan lapangan pekerjaan, serta mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Keberhasilan demplot PTB di Kapuas Hulu ini menjadi contoh nyata bagaimana inovasi pertanian dapat membawa dampak positif bagi ekonomi dan lingkungan,” ujar Yoyok.

Ia berharap, hal ini dapat menginspirasi pertanian lain untuk menerapkan praktik serupa.

“Untuk menerapkan praktik serupa, sehingga tercipta kolaborasi yang berkelanjutan untuk mewujudkan ketahanan pangan Indonesia serta memperkuat kontribusi Indonesia terhadap perbaikan iklim global,” pungkasnya.

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Pemerintah
Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau