Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

Mengenal Inovasi Mobox dari APG, Solusi Hunian Cepat dan Ramah Lingkungan yang Dapat Rekor Muri

Kompas.com, 25 Juli 2024, 19:29 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi


KOMPAS.com – PT Adhi Persada Gedung (APG) menyabet rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) atas keberhasilannya menyelesaikan pembangunan Hunian Pekerja Konstruksi di kawasan proyek strategis Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan cepat. Adapun waktu yang dicatatkan hingga topping off adalah 29 jam, 26 menit, dan 51 detik.

Sebagai informasi, untuk menyelesaikan pembangunan tersebut, APG memanfaatkan teknologi modular box (Mobox). Teknologi ini menawarkan solusi hunian yang cepat, aman, dan ramah lingkungan.

“Teknologi Mobox menggunakan bahan ramah lingkungan dan proses konstruksi yang minim limbah,” ujar Direktur Utama PT Adhi Persada Gedung Isman Widodo dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (25/7/2024).

Di sisi lain, Isman menjelaskan bahwa proses konstruksi yang cepat menggunakan teknologi Mobox juga tidak mengorbankan kualitas. Sebab, setiap unit hunian telah memenuhi standar keamanan dan kenyamanan yang ketat.

Memanfaatkan teknologi Mobox, seluruh ruangan dibangun dengan pengaturan pabrik. Lalu, bangunan diangkut ke lokasi akhir untuk dirakit. Ruangan yang dimaksud meliputi dinding, lantai, dan langit-langitnya.

Baca juga: Berkat Teknologi Mobox, Proyek HPK Tahap II di IKN Raih Rekor Muri

Selama ini, Mobox telah teruji sebagai bangunan tahan gempa dan berkualitas baik. Selain itu, bangunannya mudah dibongkar pasang dan direlokasi tanpa membutuhkan waktu pengerjaan yang lama.

Oleh karenanya, ia menilai Mobox dapat menjadi pilihan ideal untuk memenuhi kebutuhan hunian sementara bagi para pekerja konstruksi tanpa mengorbankan kualitas dan kenyamanan.

"Kami sangat bangga dengan pencapaian ini. Pencapaian rekor Muri ini tak sekadar pengakuan atas kerja keras tim, tetapi juga bukti nyata bahwa inovasi dalam teknologi konstruksi dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap efisiensi proyek dan keberlanjutan lingkungan,” sambungnya.

Dukung konstruksi hijau

Isman menjelaskan bahwa teknologi Mobox merupakan jawaban atas tantangan pembangunan hunian sementara yang sering kali memakan waktu dan biaya besar.

Baca juga: Hunian Pekerja Konstruksi di IKN Gunakan Teknologi Mobox, Ini Keunggulannya

“Kami berharap, teknologi ini dapat diterapkan lebih luas lagi di berbagai proyek konstruksi di Indonesia," tambahnya.

Pihaknya, kata Isman berkomitmen mendukung konstruksi hijau di Indonesia.

“Dengan terus berinovasi dan mengadopsi teknologi ramah lingkungan, APG berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam menciptakan solusi konstruksi hijau yang lebih baik dan berkelanjutan,” ucapnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau