BOGOR, KOMPAS.com - Perkebunan organik sekaligus ekowisata Boja Farm di Hajur Talang, Kabupaten Bogor, telah mengekspor produk olahan organik mereka hingga ke beberapa negara.
Hasil pertanian organik dari Boja Farm yang diekspor ke pasar Kanada pada tahun 2023 lalu, berupa 42 jenis rempah, tanaman pangan, dan olahannya mampu memberikan angka senilai Rp 3,5 miliar.
“Kalau kami nilai, ekspor kami seperti kemarin itu ke Kanada, setiap tahunnya itu antara Rp 3-3,5 miliar,” ujar Founder dan Owner Boja Farm John Tumiwa, saat ditemui di Boja Farm, Bogor, Minggu (4/8/2024).
Baca juga: Garudafood Inisiasi Pengelolaan Sampah Organik dengan Maggot di Jatijajar Depok
Angka ekspor tersebut, kata dia, berasal dari berbagai produk yang dihasilkan di Boja Farm. Antara lain bumbu rempah, sabun, hingga ekstrak vanila.
“Ke Kanada itu kami mengekspor 42 jenis spices (rempah-rempah). Jadi yang sudah di botol-botol, itu sudah masuk ke delapan supermarket di West Coast,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia juga telah mengikuti pameran di Montreal, dan tengah menjajaki peluang memasarkan produk organik di 13 supermarket yang ada di wilayah tersebut.
Selain Kanada, saat ini hasil pertanian organik Boja Farm juga telah menjangkau Amerika. Menurutnya, komoditas utama yang menjadi unggulan untuk dikirim ke Amerika adalah ekstrak vanila.
Baca juga: Petani Bali Manfaatkan Eco Enzyme untuk Pertanian Organik, Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan
Selain pertanian organik, Boja Farm juga mengintegrasikan elemen-elemen dari hulu ke hilir, dari pembibitan hingga pemasaran produk pertanian.
John menjelaskan, pihaknya sudah sejak lama menerapkan hilirisasi, atau pengolahan barang mentah menjadi setengah jadi maupun jadi.
Menurutnya, hilirisasi pertanian terbukti dapat memberikan hasil lebih menguntungkan daripada produk mentah.
Sehingga, tidak hanya menerapkan pertanian organik yang sudah bersertifikasi, nilai tambah lainnya berasal dari pengolahan produk pertanian tersebut.
“Ini kami sudah lakukan dari sejak memulai bisnis ini. Kita nggak bisa tuh tanam cabai, jual cabai. Jadi diolah dulu,” ujar John.
“Kalau bicara sustainability (keberlanjutan), sustain sama dengan berkelanjutan. Harusnya ekuivalen dengan profit. Karena tanpa profit, tidak akan sustain,” sambungnya.
Baca juga: Iriana Ajak Masyarakat Kelola Sampah Organik Jadi Kompos
Sebagai contoh, tanaman vanila mentah yang telah melalui proses pengolahan hingga menjadi ekstrak vanila yang dikemas botolan, dapat memberikan keuntungan hingga 10 kali lipat.
“Kita jual sekarang, misalnya vanilla ekstrak. Vanilla ekstrak itu kita jual di Rp 40.000 untuk 110 mililiter. Sedangkan harga vanila per hari ini misalnya mungkin Rp 400.000 per kilogram. Padahal untuk menggunakan 110 mili itu, satu liter itu hanya menggunakan 100 gram. Begitu gambarannya,” papar John.
Selain vanila, kebun Boja Farm seluas 15 hektar lebih juga memproduksi olahan kopi, cengkeh, coklat, hingga cabai. Tak hanya menjadi ekstrak, peningkatan olahan barang jadi akan semakin meningkatkan nilai tambah.
“Nah ekstrak vanila, kita mau bikinin lagi nih. Misalnya apa, fla, kan kita bisa bikin fla. Itu akan naik lagi (keuntungannya). Jadi kalau menurut saya, kita di Indonesia ini kaya banget,” terangnya.
Saat ini, desa binaan yang tergabung dalam Desa Sejahtera Astra (DSA) itu telah membagi beberapa zona pertanian. Terdapat zona 17 tanaman sayur, 40 lebih tanaman herbal, 30 lebih tanaman buah, hingga lahan vanila.
Baca juga: Perusahaan China Sepakat RI Jadi Hub Produksi Kendaraan Listrik untuk Ekspor
Adapun pertanian organik Boja Farm juga telah mendapatkan sertifikasi dari lembaga organik dunia, seperti dari Amerika (United States Department of Agriculture, National Organic Program/USDA-NOP), dan Jepang (Japanese Agricultural Standards/JAS).
“Dengan disertifikasi lembaga organik internasional, dari situ baru kami bisa menaikkan harga jual pertanian kami,” ungkapnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya