Untuk memperkuat ekosistem produk turunan buah naga, Arif mendorong kolaborasi antara YDBA dengan Dinas Koperasi dan UKM Banyuwangi untuk semakin ditingkatkan.
“KemenKopUKM bisa meningkatkan kualitas kemasan produk olahannya melalui program Rumah Kemasan," ujar SesKemenKopUKM.
Sementara itu, Ketua Pengurus YDBA Rahmat Samulo mengatakan bahwa meski sudah berhasil memperoleh omzet hingga ratusan juta, para petani buah naga diminta untuk tidak berhenti melakukan inovasi.
“Jangan gampang puas, karena masih banyak hal bisa dikembangkan. Jangan pernah berhenti berinovasi," kata Rahmat.
Selain berinovasi untuk mengembangkan produk olahan, Rahmat juga menyebut inovasi bagi produk ekspor dan sebagainya. Bahkan, bisa juga mengembangkan sektor lain seperti peternakan, agar bisa menghasikan pupuk bagi buah naga.
“Inovasi-inovasi seperti ini jangan pernah berhenti," pungkas Rahmat.
Sebagai informasi, Poktan Tunas Sejahtera telah bergabung sebagai binaan YDBA sejak 2022.
Selama ini, YDBA memberikan berbagai program pembinaan, seperti pelatihan basic mentality, sharing knowledge terkait ekspor, mengajak petani melakukan benchmark ke petani Jember yang telah melakukan ekspor.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya