Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Kedokteran Undana Kupang Magang di Italia dan Jepang

Kompas.com - 20/08/2024, 13:34 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Empat mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan (FKKH) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengikuti program magang di Jepang dan Italia.

Tiga mahasiswi, magang di Universitas of Miyazaki Jepang. Sedangkan satu mahasiswa magang di University of Padua Italia.

Dekan Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana Kupang Christina Olly Lada mengatakan, tiga mahasiswi yang magang di Jepang yakni Jeanne Margareth Mariane Kapu, Yosefina Evlin Tutu Erong dan Florentina E Siringoringo.

Christina memerinci, Jeanne Margareth Mariane Kapu berasal dari program studi Profesi Dokter Hewan, Yosefina Evlin Tutu Erong berasal dari program studi Sarjana Kedokteran Hewan dan Florentina E Siringoringo berasal dari program studi Pendidikan Dokter.

Baca juga: Denmark, Integrasi, dan Pendidikan Lingkungan di Indonesia

"Sedangkan satu mahasiwa yang magang di University of Padua Italy adalah Kevin Fernand Stevan Koro. Dia berasal dari program studi Pendidikan Dokter," kata Christina, dalam jumpa pers di aula Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan Undana Kupang, Senin (19/8/2024).

Khusus untuk Jeanne Margareth Mariane Kapu, Yosefina Evlin Tutu Erong lanjut Christina, telah tiba di Jepang pada Minggu (18/8/2024).

Keduanya akan berada di Jepang selama dua bulan. Sedangkan Florentina E. Siringoringo akan berangkat ke Jepang pada bulan September 2024 mendatang. Dia juga magang selama dua bulan.

Sementara Kevin, akan berangkat pada 20 September 2024. Dia negeri pizza itu, Kevin magang selama lima bulan.

Christina menjelaskan, saat berada di Italia Kevin mengambil studi tentang psikologi dan informatika dan teknologi.

Jurusan ini dianggap sesuai perkembangan yang ada karena pendidikan di kampus harus mengalami adaptasi.

"Banyak mahasiswa juga yang stres sehingga Kevin berminat untuk mempelajari tentang faktor ini dan diharapkan nanti kembali ke Indonesia pengembangan studinya bisa membantu permasalahan tersebut," ujar dia.

Khusus untuk pengembangan komputer atau informatika dan teknologi, sesuai dengan visi dari Undana yakni global university.

Baca juga: Pemerintah Buka Peluang bagi Swasta Ciptakan Keberlanjutan Pendidikan

Artinya, sebagai kampus yang modern juga menerapkan digitalisasi yang diharapkan akan memberikan manfaat bagi pengembangan kampus dan juga studi Kevin kelak.

Sedangkan Jeanne Margareth Mariane Kapu, Yosefina Evlin Tutu Erong, rencananya magang di laboratorium pusat verteriner. Pembelajaran itu tentang kontrol penyakit pada hewan dan zoonosis.

Menurut Christina, ini tahun kedua pihaknya mengirim mahasiswa untuk magang ke luar negeri.

"Tahun lalu kami mengirimkan dua. Satu dari kedokteran hewan dan satu dari dokter umum. Kenapa sedikit karena dari universitas tidak mau mengirim banyak supaya pembimbingan bisa berjalan dengan maksimal," ungkapnya.

Untuk tiga mahasiswi yang magang di Jepang, biayanya berasal dari Undana. Sedangkan mahasiswa yang ke Italia, difasilitasi oleh Kementerian Pendidikan.

Masih menurut Christina, untuk seleksi bagi mahasiswa yang magang ke luar negeri, dilakukan secara ketat, dengan melihat kemampuan berbahasa dan juga minat. Termasuk juga bersedianya profesor di Jepang untuk membimbing para mahasiswa.

Baca juga: Peran Penting Filantropi dalam Transformasi Ekosistem Pendidikan Indonesia

Christina berharap, dengan adanya program magang ke luar negeri, bisa memacu mahasiswa lainnya agar mengembangkan diri, sehingga ketika dibuka seleksi bisa ikut ambil bagian.

Di tempat yang sama, Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana Kupang, Kartini Lidia, menambahkan, untuk program magang ini, setiap tahun disediakan oleh Undana dan Pemerintah Pusat.

Pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi bagi semua mahasiswa terkait program magang ke luar negeri.

Seleksi dibuka pada bulan April dan Mei 2024 dengan syarat kemampuan akademik dan non akademik, serta kemampuan berbahasa yakni TOEFL 500.

"Ada juga wawancara oleh tim. Jadi mereka lolos melalui seleksi ketat secara berjenjang dari Fakultas hingga Undana," tambah Kartini.

Dia berharap, dengan lolosnya empat mahasiswa ke luar negeri, bisa memacu mahasiswa lainnya untukmendaftar pada tahun berikutnya.

Wakil Dekan 2 Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana Kupang, Yohanes TRMR Simarmata menambahkan, program ini membuka kesempatan bagi anak-anak NTT bisa ke luar negeri tanpa biaya.

"Artinya mereka dibiayai dengan pemerintah dan menikmati perjalanan ke luar negeri versi pendidikan," ujar Yohanes.

Mahasiswa Kedokteran yang magang di Italia, Kevin Fernand Stevan Koro, bersyukur mendapat kesempatan magang ke luar negeri melalui program mereka belajar atau Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).

"Kegiatan ini bukan hanya fokus secara akademik, tapi juga diminta oleh Kemedikbud untuk bisa beradaptasi dengan komunitas internasional di sana," ungkap Kevin.

Selain itu, dia juga diminta untuk memperkenalkan daerah NTT kepada komunitas di Italia.

"Harapan saya ke depannya semoga saya bisa membawa nama baik Undana khususnya Program Studi Pendidikan dokter Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan. Semoga ke depannya ekspektasi saya bisa terwujud," cetus Kevin.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

Pemerintah
AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau