Secara global, pendinginan daging yang lebih baik dapat memangkas emisi yang terkait dengan food loss daging hingga lebih dari 40 persen.
Kendati demikian, para peneliti mengakui keterbatasan dalam studi tersebut, seperti tidak mempertimbangkan berbagai faktor sosial, budaya, politik, gizi, dan ekonomi yang memengaruhi sistem pangan.
Daerah dengan sistem energi yang tidak dapat diandalkan mungkin tidak dapat bergantung pada teknologi pendinginan.
"Jika suatu wilayah tidak memiliki infrastruktur energi yang stabil, maka gagasan untuk mendasarkan sistem pangan pada teknologi pendinginan sebenarnya mungkin kurang berkelanjutan dalam hal food loss dan food waste," kata Aaron Friedman-Heiman, penulis utama studi ini.
sumber https://www.eco-business.com/id/news/better-refrigeration-could-avoid-almost-2-billion-tonnes-of-co2-per-year-from-food-loss/
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya