KOMPAS.com - Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek mendukung pembangunan berkelanjutan, dengan menciptakan ekosistem transportasi yang ramah lingkungan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan serta masyarakat.
Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono menyampaikan, LRT Jabodebek aktif berkontribusi dalam mengurangi kemacetan dan emisi karbon melalui layanan transportasi yang efisien.
"Rata-rata 78.000 orang menggunakan LRT Jabodebek setiap hari kerja pada bulan September, yang berarti mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan dan memberikan dampak positif bagi kualitas udara," ujar Mahendro dalam keterangannya, Kamis (12/9/2024).
Baca juga: Teknologi Pendinginan Bisa Cegah 2 Miliar Ton Emisi Akibat Food Loss
Ia mengatakan, jika semakin banyak masyarakat yang memilih untuk menggunakan transportasi umum, dampak positifnya akan semakin terasa.
Seperti berkurangnya jumlah kendaraan pribadi di jalan, pengurangan kemacetan, serta peningkatan kualitas udara yang lebih baik untuk kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Lebih lanjut, pihaknya berkomitmen menghadirkan layanan transportasi yang tidak hanya efisien dan nyaman bagi pengguna, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan.
Salah satunya, dengan menyediakan fasilitas water station atau air minum gratis di seluruh stasiun untuk mendorong kebiasaan ramah lingkungan di kalangan pengguna.
"Fasilitas ini bertujuan mengajak pengguna untuk membawa botol minum pribadi dan mengurangi ketergantungan pada botol plastik sekali pakai, sebagai bagian dari kampanye gaya hidup berkelanjutan," imbuhnya.
Baca juga: Pengelolaan Limbah dan Emisi Layanan Kesehatan di Asia jadi Tantangan
Selain itu, LRT Jabodebek juga menyediakan fasilitas parkir sepeda di seluruh stasiun untuk mendukung mobilitas berkelanjutan, yang memungkinkan pengguna melanjutkan perjalanan dengan sepeda.
Di area Depo LRT Jabodebek, gedung kantor Divisi LRT Jabodebek juga menerapkan konsep Green and Smart Building, dengan efisiensi energi, air, dan material yang telah tersertifikasi oleh Excellent in Design for Greater Efficiencies.
Selain itu, Solar panel atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 60KWP di atap Gedung Kantor LRT Jabodebek dan Klinik Mediska LRT Jabodebek berkapasitas 33KWP juga berkontribusi dalam penggunaan energi terbarukan.
Baca juga: Taylor Swift Beli Kredit Karbon untuk Imbangi Emisi CO2 dari Jet Pribadinya
Sekaligus dapat menghemat penggunaan listrik mencapai 15 persen untuk gedung kantor dan 10 persen untuk Klinik Mediska.
"Langkah-langkah konkret ini adalah bagian dari upaya kami untuk mewujudkan transportasi umum yang lebih hijau dan ramah lingkungan," pungkas Mahendro.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya