Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taylor Swift Beli Kredit Karbon untuk Imbangi Emisi CO2 dari Jet Pribadinya

Kompas.com - 20/08/2024, 21:19 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG,BBC

KOMPAS.com - Bagi bintang pop dan rock yang melakukan tur keliling dunia, menggunakan pesawat jet pribadi menjadi bagian dari pekerjaan mereka.

Namun penggunaan pesawat jet pribadi para pesohor ini rupanya mendapatkan kritikan dari berbagai pihak karena melepaskan emisi karbon dioksida ke atmosfer. Salah satu bintang yang mendapat kritik tajam adalah Taylor Swift.

"Emisi karbon Swift sangat ekstrem dan mencemari atmosfer," kata Leah Thomas, penulis The Intersectional Environmentalist yang mempelajari hubungan antara lingkungan hidup dan hak istimewa, seperti dikutip dari BBC, Selasa (20/8/2024).

Emisi karbon adalah salah satu penyebab utama krisis iklim karena karbon atmosfer menghangatkan planet ini yang kemudian berkontribusi terhadap peristiwa cuaca ekstrem.

Saking banyaknya jejak karbon yang dihasilkan oleh Swift, studi dari agensi pemasaran Inggris Yard pernah mengklaim bahwa ia adalah selebriti pencemar CO2 nomor 1 pada tahun 2022 dengan emisi yang diklaim 1.100 kali lipat jumlah rata-rata orang.

Baca juga: Sektor Sampah dan Limbah Ditarget Nol Emisi pada 2050

Namun studi itu juga masih menjadi perdebatan mengingat tidak ditinjau sejawat atau diverifikasi, dan meski melacak penerbangan jet milik selebriti, tidak diketahui apakah pemiliknya berada di jet tersebut.

International Council on Clean Transport sendiri menyebut penerbangan bertanggung jawab atas 2,4 persen emisi karbon dioksida global yang mendorong perubahan iklim.

Rute non-stop dan penerbangan kelas ekonomi dianggap sebagai pilihan yang rendah karbon dibandingkan dengan jet pribadi. Sedangkan perjalanan dengan jet pribadi cenderung sangat boros bahan bakar, setidaknya 10 kali lebih banyak emisi karbon dibandingkan dengan penerbangan komersial.

Kompensasi Swift

Melansir Phys, tim humas Swift sebelumnya menyatakan bahwa dia membeli dua kali lipat jumlah kredit karbon yang dibutuhkan untuk mengimbangi penerbangannya.

Namun Callum Barrell, profesor madya pemikiran politik di Universitas Northeastern di London, mengatakan biaya pengimbangan tersebut sering kali terlalu murah dibandingkan dengan biaya sebenarnya dari polusi penerbangan dan terkadang proyek tersebut tidak terlaksana.

Kredit karbon ini dilakukan ketika penumpang pesawat berinvestasi dalam proyek pengurangan karbon dalam upaya untuk mengompensasi jumlah yang dilepaskan ke atmosfer selama perjalanan mereka.

Daniele Mathras, profesor madya bidang pemasaran di Northeastern punya pendapat lain soal kompensasi yang bisa dilakukan Swift.

Baca juga: Berapa Penuruanan Emisi Karbon dari Larangan Penerbangan Domestik Jarak Pendek di Perancis?

Ia menyebut pengaruh Swift dengan 283 juta pengikut Instagram dan 32 juta pengikut di TikTok dapat memiliki pengaruh besar dalam mendorong tindakan lebih lanjut terhadap isu-isu lingkungan jika Swift memberi dukungan yang lebih besar terhadap kampanye lingkungan.

Mayoritas yang disebut "Swifties" berada dalam kategori milenial (antara 28 dan 43) atau berusia 27 tahun ke bawah, dan begitu pula anggota Gen-Z, menurut survei yang diterbitkan tahun lalu oleh Morning Consult.

Dalam survei, termasuk yang dilakukan oleh Deloitte pada tahun 2021, mereka yang berada dalam dua kelompok generasi tersebut secara teratur mencantumkan perubahan iklim sebagai salah satu perhatian utama mereka.

"Jika kita bertanya apakah penggemar Taylor akan menerima dia menjadi lebih ramah lingkungan. Saya pikir secara keseluruhan jawabannya adalah iya. Jika dia melakukannya, orang-orang akan ikut serta karena memiliki begitu banyak pengaruh terhadap kehidupan orang-orang," tambah Mathras.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Pemerintah
Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau