Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Kompas.com, 16 September 2024, 06:45 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Diagnostics Indonesia berpartisipasi dalam "Ayo Sehat Festival 2024", agenda tahunan Kemenerian Kesehatan, yang diadakan pada 14-15 September di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat.

Dalam kegiatan tahun ini, Roche mengadakan program skrining gula darah massal secara gratis serta seminar awam untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit diabetes.

Festival ini merupakan kolaborasi dengan berbagai mitra, termasuk akademisi, dunia usaha, komunitas, pemerintah daerah dan media sebagai upaya untuk mendorong kesehatan masyarakat lewat berbagai rangkaian aktivitas promotif dan preventif.

Dalam pidato pembukaan Ayo Sehat Festival, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, “Masyarakat Indonesia harus tetap sehat, dan beberapa cara untuk menjaga kesehatan adalah dengan memperhatikan asupan makanan, berolahraga minimal 30 menit sehari, dan tidur yang cukup."

"Setelah itu, hal penting lain yang perlu dilakukan adalah pengecekan kesehatan rutin, seperti tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan lemak darah. Semua hal ini penting dilakukan untuk menjaga kita tetap sehat," lanjutnya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Jawa Barat memiliki prevalensi diabetes tertinggi kedua di Indonesia dan dari data International Diabetes Federation (IDF), sebanyak 74 persen penderita diabetes di Indonesia tidak terdiagnosis, dengan total mencapai 14,4 juta orang.

Hal ini disebabkan oleh minimnya akses terhadap alat pemantauan gula darah yang efektif.

Melalui partisipasi di Ayo Sehat Festival, Roche menegaskan komitmennya dalam mendukung inisiatif pemerintah untuk memerangi diabetes di Indonesia dengan mendorong akses terhadap perawatan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang diabetes.

Kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dalam acara ini merupakan langkah penting untuk memberikan akses yang lebih baik terhadap perawatan dan edukasi kesehatan bagi masyarakat luas.

Pada program skrining gula darah massal, Roche menargetkan sebanyak 1.000 pemeriksaan gula darah gratis bagi masyarakat Bandung dan Jawa Barat.

Tak berhenti disitu, bagi mereka yang ditemukan memiliki kadar gula darah tinggi, Roche juga memberikan voucher pemeriksaan gula darah lanjutan HbA1c secara gratis untuk mengukur kadar gula darah rata-rata dalam 3 bulan.

Tes ini dapat dilakukan di Laboratorium Pramita, Bandung. Langkah ini bertujuan untuk membantu masyarakat untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka khususnya kadar gula darah secara akurat.

Selain itu, Roche juga mengadakan seminar awam bertajuk "Kenali Resiko Diabetes pada Usia Muda" yang dibawakan oleh dr. Dede Budiman, Sp.PD, M.Kes.

Dalam sesi ini, dikupas mengenai apa itu diabetes, mengapa diabetes bisa menyerang usia muda, gejala diabetes serta penanganan yang tepat. Sesi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran generasi muda mengenai bahaya diabetes dan pentingnya deteksi dini dilakukan untuk penyakit diabetes mellitus.

Baca juga: Freeport, Kemenkes, dan USAID Luncurkan PASTI-Papua untuk Percepat Penurunan Stunting

“Roche Diagnostics Indonesia berkomitmen untuk mendorong akses terhadap perawatan diabetes dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini, pemantauan, dan pengendalian diabetes," tegas Lee Poh Seng, Direktur Divisi Diagnostik, PT Roche Indonesia.

"Kami percaya bahwa melalui kolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat, kami dapat memperluas akses terhadap alat pemantauan yang dibutuhkan oleh pasien diabetes, serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya deteksi dini diabetes," pungkasnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
COP30: 300 Juta Dollar AS Dialokasikan untuk Riset Kesehatan Iklim
COP30: 300 Juta Dollar AS Dialokasikan untuk Riset Kesehatan Iklim
Pemerintah
Startup Indonesia Perkuat Ekosistem Inovasi Berkelanjutan lewat Nusantara Innovation Hub
Startup Indonesia Perkuat Ekosistem Inovasi Berkelanjutan lewat Nusantara Innovation Hub
Swasta
WEF: Transisi Hijau Ciptakan 9,6 Juta Lapangan Kerja Baru pada 2030
WEF: Transisi Hijau Ciptakan 9,6 Juta Lapangan Kerja Baru pada 2030
Pemerintah
Celios: Banyak Negara Maju Belum Bayar Utang Ekologis ke Negara Berkembang
Celios: Banyak Negara Maju Belum Bayar Utang Ekologis ke Negara Berkembang
Pemerintah
Skandal Sawit Kalteng: 108 Perusahaan Masuk Kawasan Hutan, Ogah Bangun Kebun Plasma
Skandal Sawit Kalteng: 108 Perusahaan Masuk Kawasan Hutan, Ogah Bangun Kebun Plasma
LSM/Figur
Tantangan Menggeser Paradigma Bisnis Sawit dari Produktivitas ke Keberlanjutan
Tantangan Menggeser Paradigma Bisnis Sawit dari Produktivitas ke Keberlanjutan
Swasta
Masyarakat Adat Jaga Ekosistem, tapi Hanya Terima 2,9 Persen Pendanaan Iklim
Masyarakat Adat Jaga Ekosistem, tapi Hanya Terima 2,9 Persen Pendanaan Iklim
LSM/Figur
Laporan Mengejutkan: Cuma 19 Persen Perusahaan Sawit di Kalteng Lolos Administrasi
Laporan Mengejutkan: Cuma 19 Persen Perusahaan Sawit di Kalteng Lolos Administrasi
LSM/Figur
Laporan Ceres: Kemajuan Keberlanjutan Air Korporat Terlalu Lambat
Laporan Ceres: Kemajuan Keberlanjutan Air Korporat Terlalu Lambat
Pemerintah
Konsumsi Air Dunia Melonjak 25 Persen, Bank Dunia Ungkap Bumi Menuju Kekeringan
Konsumsi Air Dunia Melonjak 25 Persen, Bank Dunia Ungkap Bumi Menuju Kekeringan
Pemerintah
COP30: 70 Organisasi Dunia Desak Kawasan Bebas Energi Fosil di Hutan Tropis
COP30: 70 Organisasi Dunia Desak Kawasan Bebas Energi Fosil di Hutan Tropis
LSM/Figur
Perkuat Ketahanan Lingkungan dan Ekonomi Warga, Bakti BCA Restorasi Mata Air dan Tanam 21.000 Pohon
Perkuat Ketahanan Lingkungan dan Ekonomi Warga, Bakti BCA Restorasi Mata Air dan Tanam 21.000 Pohon
Swasta
Koalisi Masyarakat Sipil: Program MBG Harus Dihentikan dan Dievaluasi
Koalisi Masyarakat Sipil: Program MBG Harus Dihentikan dan Dievaluasi
LSM/Figur
5,2 Ha Lahan Hutan di Karawang Jadi Tempat Sampah Ilegal
5,2 Ha Lahan Hutan di Karawang Jadi Tempat Sampah Ilegal
Pemerintah
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Landa Sejumlah Daerah Sepekan ke Depan
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Landa Sejumlah Daerah Sepekan ke Depan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau