Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miutiss Luncurkan Tisu Bambu Putih Pertama di Tanah Air, Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kulit Sensitif

Kompas.com - 19/09/2024, 09:39 WIB
Sri Noviyanti

Editor


KOMPAS.com - Miutiss resmi meluncurkan tisu bambu putih pertama di Indonesia. Produk ini adalah inovasi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga aman bagi kulit sensitif.

Produk tersebut hadir sebagai solusi bagi masyarakat yang peduli terhadap dampak lingkungan dan kesehatan kulit, di tengah meningkatnya kebutuhan akan produk yang lebih berkelanjutan.

Sebagai informasi, tisu Miutiss terbuat dari 100 persen serat bambu pilihan dan diproses tanpa menggunakan klorin—bahan kimia yang sering digunakan dalam produksi tisu konvensional. Produk ini dirancang untuk memberikan kelembutan maksimal tanpa risiko iritasi, sehingga menjadikannya pilihan yang aman bagi mereka yang memiliki kulit sensitif.

Brand Manager Miutiss Andriana Noro Iswari menegaskan bahwa inovasi yang dilakukan pihaknya merupakan komitmen perusahaan dalam menghadirkan produk berkualitas yang juga mendukung gaya hidup ramah lingkungan.

"Miutiss adalah tisu bambu putih pertama di Indonesia yang bebas klorin. Kami ingin memberikan pilihan yang aman bagi kulit sekaligus mendukung pelestarian lingkungan. Setiap produk kami dibuat dengan bahan alami yang menjaga kenyamanan dan kesehatan, terutama bagi kulit sensitif," ujar Andriana dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (19/9/2024).

Solusi ramah lingkungan

Perlu diketahui, penggunaan bambu sebagai bahan dasar tisu Miutiss tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap hutan, tetapi juga mempercepat proses penguraian limbah. Tisu ini dapat terurai dalam waktu kurang dari dua minggu, jauh lebih cepat dibandingkan tisu berbahan kayu.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Indonesia menghasilkan 69,7 juta ton sampah pada 2023, di mana sebagian besar berasal dari limbah rumah tangga, termasuk tisu.

Rata-rata setiap orang di Indonesia menghasilkan sekitar 0,7 kilogram sampah per hari, yang menjadi beban bagi lingkungan. Dalam konteks ini, tisu bambu Miutiss menjadi pilihan yang lebih bijak karena tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga lebih cepat terurai.

Lewat peluncuran produk baru Miutiss, Andriana menjelaskan bahwa pihaknya berharap dapat mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih produk yang tidak hanya baik untuk diri sendiri, tetapi juga untuk bumi.

"Melalui Miutiss, kami ingin mengajak masyarakat untuk beralih ke produk yang lebih berkelanjutan, tanpa mengorbankan kualitas dan kesehatan. Kami percaya bahwa pilihan kecil dalam kehidupan sehari-hari, seperti penggunaan tisu yang ramah lingkungan, dapat memberikan dampak besar bagi masa depan bumi," tambah Andriana.

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau