Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2024, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

ActionAid juga mengungkapkan, negara-negara berkembang tidak perlu mengadopsi praktik pertanian intensif dan berkarbon tinggi yang telah merusak alam dan menciptakan krisis iklim.

Organisasi tersebut menyebutkan, negara-negara berkembang dapat bergerak cepat menuju model rendah karbon yang masih memungkinkan mereka untuk tumbuh dan sejahtera.

Para penulis dalam laporan tersebut juga menyerukan diakhirinya subsidi yang merusak.

Selain itu, mereka juga menuntut lebih banyak pendanaan publik dari negara-negara kaya untuk diarahkan pada upaya rendah karbon di negara-negara berkembang.

Mereka juga menyerukan regulasi yang lebih ketat pada sektor perbankan yang mensyaratkan standar minimum untuk hak asasi manusia (HAM).

Baca juga: Perubahan Iklim Sebabkan 400 Juta Siswa Terdampak Penutupan Sekolah

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau