KOMPAS.com - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menargetkan 15 juta kendaraan listrik dapat mengaspal di jalan pada 2030.
15 juta kendaraan listrik tersebut terdiri atas 13 juta motor listrik dan 2 juta mobil listrik.
Hal tersebut disampaikan Deputi Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin, sebagaimana dilansir Antara, Rabu (19/9/2024).
Baca juga: Stasiun Pengisian Daya Kendaraan Listrik Berpotensi Tingkatkan Bisnis Lokal
"Untuk mewujudkan kendaraan listrik di Indonesia, kita perlu membuatnya tersedia, terjangkau serta menyediakan infrastruktur yang baik dan kendaraan yang andal," kata Rachmat.
Dia menyatakan, transisi kendaraan listrik di Indonesia merupakan peluang strategis bagi pertumbuhan ekonomi dan keamanan energi nasional.
Selain itu, upaya tersebut akan berdampak positif pada perbaikan kualitas udara, mengurangi emisi karbon, dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat secara luas.
Untuk mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, Kemenko Marves berkolaborasi dengan Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML), Rocky Mountain Institute (RMI), Enhancing Readiness for the Transition to Electric Vehicles (ENTREV), dan Indonesia Environment Fund (IEF).
Baca juga: Menengok Keberhasilan Norwegia Dorong Adopsi Kendaraan Listrik
Para pemangku kepentingan tersebut berupaya untuk mencari solusi atas hambatan utama dalam penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Hal tersebut termasuk pengembangan kebijakan, solusi pembiayaan, infrastruktur pengisian daya, serta keterlibatan korporasi dan konsumen.
Wakil Ketua AEML Patrick Adhiatmadja menuturkan, transisi menuju mobilitas listrik membutuhkan kerja sama dari semua pemangku kepentingan termasuk pemerintah, sektor swasta, mitra pembangunan, dan masyarakat.
Baca juga: RI Bidik Afrika, Ajak Kerja Sama Mineral Kritis untuk Baterai Kendaraan Listrik
Dia menilai, transisi tersebut sangat penting untuk mengurangi emisi dan mempromosikan mobilitas bersih, sehingga dapat berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan bagi semua.
Pihaknya pun berkomitmen untuk mendukung upaya kerja sama ini agar manfaat kendaraan listrik dapat diakui dan digunakan secara luas di seluruh Indonesia.
Direktur RMI Asia Tenggara Wini Rizkiningayu menyampaikan, pihaknya memiliki misi untuk mendukung transisi mobilitas bersih dan energi di Indonesia yang akan berdampak signifikan pada kehidupan dan mata pencaharian masyarakat.
"Melalui kolaborasi ini, kami dapat membantu memastikan masa depan yang berkelanjutan dan nol karbon di seluruh sektor energi Indonesia," imbuhnya.
Baca juga: BRIN-UPI Purwakarta Riset Sistem Telekomunikasi Kendaraan Listrik Otonom
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya