Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/10/2024, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Penutupan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara terakhir di Inggris memberikan tonggak yang jelas dari upaya negara tersebut memenuhi target iklimnya.

Sebelumnya, Inggris resmi mengakhiri operasional PLTU terakhirnya di Ratcliffe-on-Soar, Senin (30/9/2024).

PLTU tersebut mulai beroperasi pada 1967. Kapasitasnya sebesar 2 gigawatt (GW) cukup untuk memberi daya pada 2 juta rumah.

Baca juga: Era Batu Bara di Inggris Berakhir, PLTU Pamungkas Ditutup

CEO Uniper Michael Lewis, selaku bos perusahaan yang memiliki PLTU tersebut, mengatakan penutupan pembangkit itu merupakan sejarah yang penting.

"Ini adalah pertama kalinya dalam 142 tahun tidak akan ada batu bara di sistem energi listrik Inggris," kata Lewis sebagaimana dilansir Reuters.

Lewis menyampaikan, pembangkit listrik tersebut mempekerjakan 170 pekerja.

Beberapa dari pekerja resign, beberapa pensiunan, dan yang lainnya tetap tinggal untuk membantu proses pemensiunan PLTU sepenuhnya yang akan memakan waktu sekitar dua tahun.

Baca juga: IESR: Kapasitas PLTU Perlu Dikurangi 2-3 GW per Tahun hingga 2045

Lewis menyampaikan, setelah PLTU tersebut berhenti beroperasi, ada beberapa pilihan usaha pengganti di sana seperti manufaktur hingga penyimpanan rendah karbon

"Kami akan mempertimbangkan apa pun yang memungkinkan," kata Lewis.

Penghentian operasional PLTU Ratcliffe-on-Soar tersebut menjadikan Inggris sebagai negara G7 pertama yang mengakhiri pembangkit batu bara.

Baca juga: Pemensiunan PLTU Batu Bara Butuh Campur Tangan APBN

Lewis menyampaikan, negara-negara lain dapat belajar dari kemajuan Inggris.

"Melalui insentif kebijakan jangka panjang, kami telah menekan biaya (energi terbarukan) dan itu memungkinkan kami untuk membangun posisi di mana kami dapat menutup PLTU," ucapnya.

Inggris sendiri menargetkan dapat mencapai netral karbon atau net zero emission (NZE) pada 2050 dan melakukan dekarbonisasi sektor tenaga listriknya pada tahun 2030.

Target tersebut mengharuskan Inggris mengurangi porsibahan bakar fosil dan meningkatkan energi terbarukan seperti angin dan surya.

Baca juga: Kementerian ESDM Targetkan Peta Jalan Pensiun Dini PLTU Rampung September

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

LSM/Figur
Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

LSM/Figur
Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

LSM/Figur
Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Pemerintah
Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

LSM/Figur
Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Pemerintah
Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Swasta
Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

LSM/Figur
Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Swasta
Konsumen Bingung dengan Klaim Keberlanjutan pada Kemasan Produk

Konsumen Bingung dengan Klaim Keberlanjutan pada Kemasan Produk

Pemerintah
Pemanasan Global Picu Siklon dan Hujan Badai di Seluruh Asia

Pemanasan Global Picu Siklon dan Hujan Badai di Seluruh Asia

Pemerintah
Bank Tetap Biayai Investasi Batu Bara meski Ada Target Iklim

Bank Tetap Biayai Investasi Batu Bara meski Ada Target Iklim

Pemerintah
IEEFA Sebut 'Power Wheeling' Bisa Dorong Investasi Hijau

IEEFA Sebut "Power Wheeling" Bisa Dorong Investasi Hijau

LSM/Figur
Penerapan Karbon Dioksida Tak Lagi Berguna Jika Suhu Bumi Lampaui Batas

Penerapan Karbon Dioksida Tak Lagi Berguna Jika Suhu Bumi Lampaui Batas

Pemerintah
Dosen UI Teliti Limbah Plastik Jadi Penangkap Karbon Dioksida

Dosen UI Teliti Limbah Plastik Jadi Penangkap Karbon Dioksida

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau