Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina International Shipping Catat Berhasil Tekan Emisi 36 Kiloton CO2

Kompas.com - 02/10/2024, 11:30 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Pertamina International Shipping (PIS) menyatakan berhasil menekan emisi karbon dengan mengurangi 36 kiloton setara CO2 (ktCO2e)di setiap lini operasional hingga Agustus 2024.

Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PIS, Surya Tri Harto mengatakan, pihaknya mengimplementasikan tiga teknologi hijau, yaitu Green Ships Technology, Alternative Fuels, dan Green Port & Terminal.

Menurutnya, PIS sebagai sektor energi dan logistik maritim semakin mengedepankan aspek keberlanjutan, baik di sisi bisnis maupun lingkungan.

Baca juga:

"PIS berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan pada tahun 2030 dan mencapai nol emisi pada 2050. Hingga Agustus 2024, kami berhasil mengurangi 36 kiloton CO2e, atau sekitar 155 persen dari target yang ditetapkan,” papar Surya dalam keterangannya, dikutip Rabu (2/10/2024). 

Ia menjelaskan, melalui teknologi Green Ships, kapal-kapal PIS dirancang dengan spesifikasi khusus yang ramah lingkungan seperti penggunaan sistem pengolahan air ballast (Ballast Water Treatment System /BWTS) dan instalasi scrubber untuk mengelola limbah kapal, sehingga mengurangi dampak ekologis saat bersandar.

Selain itu, PIS juga mengimplementasikan alternative Fuels melalui teknologi Dual Fuel yang memungkinkan konversi bahan bakar hijau dalam meningkatkan efisiensi konsumsi.

Untuk green Port & Terminal, dalam meningkatkan infrastruktur darat, ia mengatakan bahwa PIS terus menggalakkan produksi dan penggunaan energi terbarukan untuk instalasi yang dikelola melalui pemasangan panel surya pada pelabuhan dan terminal.

Komitmen bisnis hijau

Untuk mencapai target jangka panjang PIS dalam mengurangi emisi karbon, Surya menyebut pihaknya menyadari bahwa fokus tidak bisa hanya pada pengurangan emisi dari aset kapal.

Melainkan juga perlu melakukan pembenahan pada fasilitas pendukung, seperti support boat, terminal energi, dan pelabuhan.

Baca juga:

"Komitmen ini menjadi fokus kami dalam mengimplementasikan teknologi ramah lingkungan, meningkatkan efisiensi operasional, dan menjalin kemitraan dengan pihak terkait, demi menciptakan solusi berkelanjutan yang mendukung visi kami dalam menjaga lingkungan,” ungkap Surya.

Lebih lanjut, menurutnya, PIS berkomitmen untuk meningkatkan kontribusi bisnis hijau sebesar 34 persen pada tahun 2034.

Dalam upaya ini, PIS akan mendatangkan kapal baru, yaitu Very Large Gas Carrier (VLGC), untuk meningkatkan kapasitas angkut bahan bakar hijau seperti LNG, LPG, dan amonia.

"Kehadiran dua unit kapal ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas pengangkutan bahan bakar rendah karbon, baik di dalam maupun luar negeri," pungkas Surya. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Alasan Mengapa Pariwisata Berkelanjutan Perlu Diterapkan

9 Alasan Mengapa Pariwisata Berkelanjutan Perlu Diterapkan

Swasta
Bungasari Raih Penghargaan 'INDI 4.0 2024: Sustainable Technology' Kemenperin

Bungasari Raih Penghargaan "INDI 4.0 2024: Sustainable Technology" Kemenperin

Swasta
Akhirnya, Bangkai Paus Sperma 4 Ton di Teluk Balikpapan Dibakar

Akhirnya, Bangkai Paus Sperma 4 Ton di Teluk Balikpapan Dibakar

Pemerintah
Pertamina International Shipping Catat Berhasil Tekan Emisi 36 Kiloton CO2

Pertamina International Shipping Catat Berhasil Tekan Emisi 36 Kiloton CO2

BUMN
Pakar UI: BBM Berkualitas Tinggi Mampu Kurangi Polusi Udara

Pakar UI: BBM Berkualitas Tinggi Mampu Kurangi Polusi Udara

LSM/Figur
Koalisi Masyarakat Sipil Serukan Pembenahan Tata Kelola Energi

Koalisi Masyarakat Sipil Serukan Pembenahan Tata Kelola Energi

LSM/Figur
PBB: Regulasi Intervensi Karhutla Indonesia Lebih Baik dari Rusia dan AS

PBB: Regulasi Intervensi Karhutla Indonesia Lebih Baik dari Rusia dan AS

LSM/Figur
Siap-siap, Penyelenggara Konser Akan Wajib Kelola Sampah Selama Acara

Siap-siap, Penyelenggara Konser Akan Wajib Kelola Sampah Selama Acara

Pemerintah
Akan Banyak “Pengungsi Iklim” di Berbagai Wilayah di Dunia

Akan Banyak “Pengungsi Iklim” di Berbagai Wilayah di Dunia

Pemerintah
BRGM: Pembangunan Harus Dibarengi dengan Konservasi agar Sustain”

BRGM: Pembangunan Harus Dibarengi dengan Konservasi agar Sustain”

Pemerintah
Pemerintahan Baru Janji akan Jalankan Hilirisasi Nikel yang Berkelanjutan

Pemerintahan Baru Janji akan Jalankan Hilirisasi Nikel yang Berkelanjutan

Pemerintah
Riset Deloitte: Semakin Banyak “Tenant” Properti Inginkan Bangunan Rendah Karbon

Riset Deloitte: Semakin Banyak “Tenant” Properti Inginkan Bangunan Rendah Karbon

Swasta
TNGGP dan Sukarelawan Basecamp Sauyunan Turunkan 1 Ton Sampah dari Gunung

TNGGP dan Sukarelawan Basecamp Sauyunan Turunkan 1 Ton Sampah dari Gunung

LSM/Figur
Eksploitasi Alam Sebabkan Batas-batas 'Planetary Boundaries' Terlampaui

Eksploitasi Alam Sebabkan Batas-batas "Planetary Boundaries" Terlampaui

Pemerintah
Laporan PBB: Karhutla Indonesia Capai 1,16 Juta Hektare, Kalsel Terparah

Laporan PBB: Karhutla Indonesia Capai 1,16 Juta Hektare, Kalsel Terparah

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau