Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serap Capex hingga 174 Juta Dollar AS, Pembangunan PT Vale IGP Morowali Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat Lokal

Kompas.com, 3 Oktober 2024, 08:09 WIB
Aningtias Jatmika,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pembangunan PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) Indonesia Growth Project (IGP) Morowali Sulawesi Tengah memasuki fase konstruksi pada September 2024.

Proyek tersebut mencakup pembangunan infrastruktur vital, seperti pelabuhan, tambang, dan fasilitas perkantoran, yang nantinya akan mendukung aktivitas operasional.

Head of Bahodopi Project PT Vale IGP Morowali Wafir mengatakan, pembangunan proyek tersebut telah menyerap capital expenditure (capex) 174 juta dollar AS atau setara Rp 2,66 triliun. Adapun total investasi proyek ini mencapai 399 juta dollar AS.

Wafir menjelaskan, sebagai bagian dari komitmen untuk memberdayakan ekonomi lokal, perseroan melibatkan kontraktor lokal dalam pembangunan, khususnya pada pemeliharaan akses dan pengelolaan stockpile quarry.

"Proyek itu juga berhasil membuka lapangan usaha bagi warga sekitar yang akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Morowali," ujar Wafir dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (2/10/2024).

Tak dapat dimungkiri, sektor pertambangan memiliki kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut.

Baca juga: Menitip Asa Masa Depan Tambang Berkelanjutan Vale Indonesia di Danau Matano

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Morowali, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Morowali mencapai 7,5 persen pada 2024. Angka ini berada di atas rata-rata nasional.

“Capaian positif itu tak terlepas dari kontribusi sektor pertambangan, termasuk PT Vale, terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) yang mencapai 65 persen,” tutur Wafir.

PT Vale sendiri, ucapnya, berkomitmen penuh terhadap pengembangan ekonomi berkelanjutan dan kontribusi nyata di Kabupaten Morowali.

Wafir menjelaskan, pada pembangunan proyek itu, pihaknya juga senantiasa memprioritaskan aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Hingga September 2024, IGP Morowali telah berhasil mencapai 5 juta safe man-hours tanpa kecelakaan fatal atau cedera serius.

Program pelatihan keselamatan secara komprehensif juga terus dilakukan bagi seluruh karyawan dan kontraktor. Program ini mencakup teknik terbaru dalam pencegahan kecelakaan, kesiapsiagaan darurat, dan penanganan situasi darurat.

PT Vale juga melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, konseling kesehatan mental, serta pelatihan teknik keselamatan untuk memastikan kesejahteraan fisik dan mental seluruh pekerja di lapangan.

“Kesehatan dan keselamatan adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. Kami berkomitmen penuh untuk memastikan bahwa setiap pekerja dapat pulang dengan selamat setiap harinya,” ucapnya.

Program sosial untuk kesejahteraan masyarakat

Wafir menambahkan, PT Vale juga melakukan serangkaian program sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Tren Global Rendah Emisi, Indonesia Bisa Kalah Saing Jika Tak Segera Pensiunkan PLTU
Tren Global Rendah Emisi, Indonesia Bisa Kalah Saing Jika Tak Segera Pensiunkan PLTU
LSM/Figur
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
Swasta
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Pemerintah
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
Pemerintah
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
LSM/Figur
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Pemerintah
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Pemerintah
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Pemerintah
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Pemerintah
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
BUMN
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Pemerintah
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
LSM/Figur
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Pemerintah
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Pemerintah
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau