Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Kandidat Gubernur Jakarta Diharapkan Angkat Isu Kualitas Udara

Kompas.com - 08/10/2024, 18:37 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komunitas Bicara Udara mendesak para calon kepala daerah untuk mengangkat isu mengenai kualitas udara dalam momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini. 

Udara bersih adalah hak mendasar manusia, yang kini semakin terancam oleh kualitas udara yang semakin memburuk di kota metropolitan, seperti Jakarta.

Sebagai salah satu kota dengan tingkat polusi udara terburuk di dunia, Jakarta menghadapi tantangan serius yang mempengaruhi kesehatan warganya. Terutama bagi kaum ibu yang khawatir akan dampak jangka panjang bagi keluarga dan anak-anak mereka.

Baca juga: Kemenperin Perkenalkan Alat Pemantauan Kualitas Udara untuk Industri

Co-Founder Bicara Udara, Ratna Kartadjoemena menuturkan, saat ini pihaknya tengah meminta bertemu dengan calon gubernur untuk membawa isu kualitas udara menjadi prioritas.

“Saat pemilu, kami bertemu calon presiden untuk memastikan mereka mendengar suara rakyat. Kini, menjelang Pilgub, kami juga akan sibuk bertemu calon gubernur, agar isu kualitas udara ini menjadi prioritas,” ujar Ratna dalam pernyataannya, Senin (7/10/2024). 

Hal itu disampaikan dalam acara Biru Talks di The Sustainability Xperience (TSX) 2024 yang digelar di Jakarta, Sabtu (5/10/2024).

Pentingnya kolaborasi dan suara 

Ratna juga menekankan pentingnya menjaga momentum dalam advokasi, agar isu ini tetap menjadi perhatian pemerintah.

Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak hanya menjadi netizen pasif, tetapi juga proaktif dalam menyuarakan keinginan mereka kepada pemimpin yang memiliki kekuasaan untuk bertindak.

“Jadi memang kita sebagai masyarakat itu dituntut untuk selalu aktif. Kita juga harus aktif mendesak dan juga memberikan opini apapun keinginan kita kepada orang-orang yang memiliki kompetensinya sehingga kita didengar,” paparnya.

Baca juga: Kebakaran Hutan Batasi Kemampuan Tanah Serap Karbon

Co-Founder Bicara Udara, Novita Natalia menyampaikan bahwa kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan melalui strategi yang inovatif, termasuk viralitas di media sosial.

Menurutnya, viralitas isu adalah langkah awal untuk memastikan bahwa kebijakan yang mendukung perbaikan kualitas udara dapat segera diterapkan. Masyarakat diminta berperan aktif untuk menyuarakan tuntutan ini secara lebih efektif.

"Ketika kita bicara polusi udara, kita juga bicara soal kebijakan publik. Untuk itu, masyarakat perlu sadar bahwa saat ini, jika isu tidak viral, seringkali tidak mendapat perhatian dari pemerintah,” tegas dia.

Pada kesempatan yang sama, Co-Founder Bicara Udara Amalia Ayuningtyas menyampaikan bahwa masalah polusi udara memerlukan pendekatan sistemik yang komprehensif.

Baca juga: Kebakaran Hutan Batasi Kemampuan Tanah Serap Karbon

Ia mengusulkan kebijakan seperti Clean Air Act yang menyeluruh, agar bisa mengatasi berbagai sumber polusi.

"Masalah ini sangat sistemik, tidak bisa hanya diatasi dengan satu tindakan. Kita semua, baik pemerintah, perusahaan, maupun masyarakat, harus bergotong-royong untuk mencapai solusi yang komprehensif,” pungkasnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau