Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keanekaragaman Tanaman Pertanian Bisa Tingkatkan Penyerapan Karbon oleh Tanah

Kompas.com - 14/10/2024, 10:10 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Sebuah studi yang dilakukan di Universitas Helsinki menunjukkan bahwa keanekaragaman tanaman pertanian dapat meningkatkan biomassa tanaman dan memperbaiki interaksi tanaman-mikroba. Hal ini bisa meningkatkan penyimpanan karbon dalam tanah.

Dalam studi tersebut, peneliti menyelidiki apakah peningkatan keanekaragaman tanaman dapat memengaruhi struktur dan fungsi komunitas mikroba untuk meningkatkan kesehatan tanah dan penyerapan karbon.

Untuk mengetahuinya, peneliti melakukan eksperimen dengan menggunakan spesies jelai sebagai serealia percobaan.

Baca juga: Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Peneliti kemudian menyelidiki bagaimana spesies pendamping jelai, seperti semanggi merah (Trifolium pratense), alfalfa (Medicago sativa), dan sawi putih (Cichorium intybus), memengaruhi hasil panen jelai.

Jelai ditanam di petak uji baik sendiri atau dengan satu, dua, empat, atau delapan spesies yang tidak ditanam di lahan.

"Temuan kami menunjukkan bahwa meningkatkan keanekaragaman tanaman dalam pertanian dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan penyerapan karbon tanah pertanian," ungkap Anna-Liisa Laine dari Fakultas Ilmu Biologi dan Lingkungan Universitas Helsinki, dikutip dari Phys, Sabtu (12/10/2024).

Dalam ekologi, hubungan positif telah ditunjukkan secara eksperimental antara jumlah spesies tanaman dan fungsi ekosistem, seperti retensi karbon tanah.

Namun, ekosistem ladang sangat berbeda dari eksperimen yang meniru komunitas tanaman liar, karena ekosistem ladang mengandung satu spesies dominan.

Baca juga: Dorong Pertanian Hortikultura Berkelanjutan dengan Biopestisida dan Biostimulan

Para peneliti terkejut dengan seberapa cepat mikroba tanah merespons secara positif terhadap keanekaragaman tanaman, meskipun jelai merupakan spesies dominan di petak uji.

Temuan ini pun memberikan dukungan berbasis bukti yang sangat dibutuhkan untuk mengembangkan kebijakan pertanian berkelanjutan.

Menurut para peneliti, perluasan lahan pertanian telah menyebabkan penurunan karbon tanah yang diperlukan untuk menangkal perubahan iklim.

"Dalam praktiknya, bahkan sedikit peningkatan dalam kapasitas retensi karbon di ladang dapat menjadi signifikan, karena sebagian besar lahan di dunia telah dimanfaatkan untuk produksi pangan," kata Laine.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Studi: Perubahan Iklim Makin Mengkhawatirkan akibat Polusi Plastik

Studi: Perubahan Iklim Makin Mengkhawatirkan akibat Polusi Plastik

Pemerintah
PLN Luncurkan Pengisian Daya Kendaraan Listrik di Bandung

PLN Luncurkan Pengisian Daya Kendaraan Listrik di Bandung

Pemerintah
Transisi Energi Bersih Terus Meningkat, Tapi Kemajuannya Tak Merata

Transisi Energi Bersih Terus Meningkat, Tapi Kemajuannya Tak Merata

Pemerintah
Inovasi Sterilisasi Pangan Teknologi PEF Diklaim Lebih Ramah Lingkungan

Inovasi Sterilisasi Pangan Teknologi PEF Diklaim Lebih Ramah Lingkungan

Pemerintah
Buktikan Komitmen Bangun Kesejahteraan Masyarakat, PT GNI & SEI Bagikan Ratusan Sepatu untuk Siswa SD di Morut

Buktikan Komitmen Bangun Kesejahteraan Masyarakat, PT GNI & SEI Bagikan Ratusan Sepatu untuk Siswa SD di Morut

Swasta
Studi: Pemilik Aset Dapat Dorong Investasi Perubahan Iklim

Studi: Pemilik Aset Dapat Dorong Investasi Perubahan Iklim

Pemerintah
Komitmen Lindungi Kesehatan Karyawan, GNI Gelar Health Talk

Komitmen Lindungi Kesehatan Karyawan, GNI Gelar Health Talk

Pemerintah
Tekanan Publik Bisa Pengaruhi Perusahaan dalam Kurangi Dampak Lingkungan

Tekanan Publik Bisa Pengaruhi Perusahaan dalam Kurangi Dampak Lingkungan

Pemerintah
Studi: Bahasa Abui di NTT Terancam Punah

Studi: Bahasa Abui di NTT Terancam Punah

Pemerintah
Ini 9 Rekomendasi untuk Dorong Percepatan Transisi Energi Berkeadilan

Ini 9 Rekomendasi untuk Dorong Percepatan Transisi Energi Berkeadilan

Pemerintah
Siapa pun Kepala Daerah Terpilih Didesak Fokus Cegah dan Atasi Stunting

Siapa pun Kepala Daerah Terpilih Didesak Fokus Cegah dan Atasi Stunting

LSM/Figur
Pelaku Usaha Minta Regulasi Harga Minyak Jelantah untuk Bioenergi

Pelaku Usaha Minta Regulasi Harga Minyak Jelantah untuk Bioenergi

Swasta
Studi: Pembakaran Sampah dengan Insenerator di TPA Kontaminasi Ekosistem Sekitar

Studi: Pembakaran Sampah dengan Insenerator di TPA Kontaminasi Ekosistem Sekitar

LSM/Figur
2 Miliar Warga Kota di Dunia Berpotensi Terpapar Kenaikan Temperatur pada 2040

2 Miliar Warga Kota di Dunia Berpotensi Terpapar Kenaikan Temperatur pada 2040

Pemerintah
Perluasan Lahan Sawit Dikhawatirkan Ancam Eksistensi Lahan Pangan

Perluasan Lahan Sawit Dikhawatirkan Ancam Eksistensi Lahan Pangan

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau