Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Pertanian Hortikultura Berkelanjutan dengan Biopestisida dan Biostimulan

Kompas.com, 29 September 2024, 18:30 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong praktik pertanian hortikultura berkelanjutan dengan biopestisida dan biostimulan ramah lingkungan.

Peneliti Ahli Muda di Pusat Riset Hortikultura BRIN Rasiska Tarigan mengatakan, para petani hortikultira kerap memberantas organisme pengganggu tanaman (OPT) alias hama dengan pestisida kimia secara intensif.

Di satu sisi, penggunaan pestisida kimia yang berlebihan dapat berdampak buruk terhadap ekosistem.

Baca juga: 7 Provinsi Jadi Proyek Pengembangan Kawasan Lahan Kering Hortikultura

Implementasi pestisida kima yang berlebihan juga mengurangi populasi musuh alami, meningkatkan resistensi hama, serta menghasilkan residu kimia yang berbahaya bagi kesehatan.

Agar mengurangi dampak buruk terhadap ekosistem, Rasiska menyampaikan pestisida kimia perlu diganti dengan biopestisida yang lebih ramah lingkungan.

Salah satu implementasi biopestisida adalah dengan memanfaatkan mikrobioma yang terdiri dari sejumlah mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan protozoa.

Selain dapat menangkal OPT, pemanfaatan biopestisida dari mikrobioma tersebut dapat berperan penting dalam meningkatkan kesehatan tanaman.

“Mikroba yang hidup di sekitar akar tanaman dapat membantu memperbaiki struktur tanah, menyediakan nutrisi, dan melindungi tanaman dari hama,” ujar Rasiska dalam Webinar HortiActive#10, Kamis (26/9/2024), dikutip dari situs web BRIN.

Baca juga: Kembangkan Hortikultura, Nojorono Kudus Bina UMKM Desa

Mikroba antagonis seperti bakteri dan jamur juga bisa dimanfaatkan sebagai biofungisida dan bioinsektisida yang dapat mengendalikan hama tanpa meninggalkan residu kimia.

Salah satu contoh yang sudah terbukti adalah Bacillus thuringiensis yang sudah digunakan sebagai bioinsektisida efektif.

Dalam penelitian mikrobioma yang dia lakukan, fokusnya bukan hanya pada pengendalian hama, tetapi juga untuk meningkatkan produktivitas tanaman.

“Mikroba di perakaran, atau mikroba rhizosfer, berperan dalam penyerapan nutrisi penting seperti nitrogen dan besi, serta mendukung proses fotosintesis,” jelas Rasiska.

Penelitian yang dia lakukan juga mengeksplorasi mikroba di bagian-bagian lain tanaman, seperti batang, daun, dan bunga, untuk menciptakan formula biopestisida yang lebih efektif dan ramah lingkungan.

Baca juga: Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Pemerintah RI Dorong Program Kerjasama Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura

Selain pengendalian hama, BRIN juga berfokus pada peningkatan produktivitas tanaman melalui inovasi lain seperti biostimulan.

Peneliti Ahli Utama di Pusat Riset Hortikultura BRIN Yadi Suryadi memperkenalkan biostimulan berbasis mikroba dan kitosan sebagai strategi mitigasi penyakit hortikultura.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Mayoritas Penduduk Negara Berpenghasilan Menengah Rasakan Dampak Krisis Iklim
Mayoritas Penduduk Negara Berpenghasilan Menengah Rasakan Dampak Krisis Iklim
Pemerintah
Kebijakan Iklim Dapat Dukungan, Tapi Disinformasi Picu Keraguan
Kebijakan Iklim Dapat Dukungan, Tapi Disinformasi Picu Keraguan
LSM/Figur
Dampak Perubahan Iklim: Sudah Telat Selamatkan Kopi, Cokelat, dan Anggur
Dampak Perubahan Iklim: Sudah Telat Selamatkan Kopi, Cokelat, dan Anggur
LSM/Figur
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
Pemerintah
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Swasta
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau