Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Dorong Perbanyak Energi Bersih: Agar Pasar Karbon RI Berdaya Saing

Kompas.com - 18/10/2024, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lufaldy Ernanda mengatakan bahwa memperbanyak energi bersih merupakan salah satu cara untuk meningkatkan daya saing pasar karbon Indonesia, terutama di wilayah Asia.

Ia mengatakan, banyak investor dari luar negeri yang ingin menanamkan modal mereka di Indonesia, tapi mereka ragu karena mempertimbangkan seberapa bersih sumber energi yang tersedia.

“Investor itu sebenarnya banyak yang mau masuk ke Indonesia, tapi ternyata salah satu poin yang mereka lihat adalah seberapa bersih energi kita," ujar Lufaldy sebagaimana dilansir Antara, Kamis (17/10/2024).

Baca juga: DNV Proyeksikan Emisi Karbon di 2050 Turun

Dia turut meminta para pemangku kepentingan di Indonesia untuk lebih fokus mengembangkan berbagai sumber energi bersih untuk menarik investasi.

"Jangan sampai kalah sama Vietnam contohnya, karena mereka fokus dengan energi bersih Kemudian banyak-banyak energi terbarukan dibangun, sehingga investasi itu akan lebih menarik," ucapnya.

Lufaldy menyatakan, saat ini juga banyak pelaku industri di Indonesia yang melakukan perhitungan baseline emisi.

Pihaknya pun optimis bahwa Indonesia dapat mengadopsi ekosistem perdagangan karbon yang lengkap pada awal tahun mendatang.

Baca juga: Ketahui Sumber-sumber Jejak Karbon yang Dihasilkan Manusia

"Kita lihat nanti, di awal 2025, mudah-mudahan nanti kalau semuanya berjalan lancar, kita akan mengadopsi suatu perdagangan karbon yang ekosistemnya sangat lengkap," imbuhnya.

Menurut Aplikasi Perhitungan dan Pelaporan Emisi Ketenagalistrikan (APPLE-GATRIK) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, volume transaksi karbon pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara melalui Sistem Perdagangan Emisi (Emission Trading System/ETS) mencapai 7,04 miliar ton karbon dioksida ekuivalen dengan nilai transaksi Rp 82,87 miliar pada 2023.

Sementara itu, sejak diluncurkannya bursa karbon Indonesia pada 26 September 2023 hingga 27 September 2024, nilai perdagangan bursa karbon telah mencapai Rp 37,06 miliar.

Dari nilai transaksi tersebut, volume perdagangan karbon mencapai 613.894 ton karbon dioksida ekuivalen.

Baca juga: Keanekaragaman Tanaman Pertanian Bisa Tingkatkan Penyerapan Karbon oleh Tanah

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Dosen IPB Perkenalkan Cara Manfaatkan Jerami Padi Jadi Bio-pot Bernilai Ekonomi
Dosen IPB Perkenalkan Cara Manfaatkan Jerami Padi Jadi Bio-pot Bernilai Ekonomi
LSM/Figur
Bahlil Janjikan Setiap Desa Punya Panel Surya Berkapasitas 1 MW
Bahlil Janjikan Setiap Desa Punya Panel Surya Berkapasitas 1 MW
Pemerintah
Sawah Menyusut, Petani Gurem Melejit, Alarm Ketahanan Pangan Nasional
Sawah Menyusut, Petani Gurem Melejit, Alarm Ketahanan Pangan Nasional
LSM/Figur
Krisis Iklim Bikin Aedes aegypti Naik Gunung, Risiko DBD Meningkat
Krisis Iklim Bikin Aedes aegypti Naik Gunung, Risiko DBD Meningkat
LSM/Figur
Mayoritas Bisnis Laporkan Keuntungan Ekonomi dari Dekarbonisasi
Mayoritas Bisnis Laporkan Keuntungan Ekonomi dari Dekarbonisasi
Swasta
Kementerian ESDM: Sektor Panas Bumi Serap 1.533 Tenaga Kerja Hijau
Kementerian ESDM: Sektor Panas Bumi Serap 1.533 Tenaga Kerja Hijau
Pemerintah
Potensi Panas Bumi RI Capai 23.742 MW, tapi Baru Terkelola 10 Persen
Potensi Panas Bumi RI Capai 23.742 MW, tapi Baru Terkelola 10 Persen
Pemerintah
Industri Pelayaran Terancam Gagal Capai Target Bahan Bakar Bersih 2030
Industri Pelayaran Terancam Gagal Capai Target Bahan Bakar Bersih 2030
Swasta
Anggaran Kemenhut 2026 DItetapkan Sebesar Rp 6,04 Triliun
Anggaran Kemenhut 2026 DItetapkan Sebesar Rp 6,04 Triliun
Pemerintah
Tradisi Sasi: Cerita, Realita, dan Harapannya untuk Konservasi
Tradisi Sasi: Cerita, Realita, dan Harapannya untuk Konservasi
LSM/Figur
Guru Besar IPB: Revisi PP 24/2021 Harus Dijalankan dengan Hati-hati
Guru Besar IPB: Revisi PP 24/2021 Harus Dijalankan dengan Hati-hati
LSM/Figur
Belasan Tahun Dirawat, Orang Utan Mungky dan Dodo Kini Kembali ke Hutannya
Belasan Tahun Dirawat, Orang Utan Mungky dan Dodo Kini Kembali ke Hutannya
LSM/Figur
Celios Dorong 23 Ribu Desa Jadi Basis Pangan Restoratif, Kurangi Ketergantungan Beras
Celios Dorong 23 Ribu Desa Jadi Basis Pangan Restoratif, Kurangi Ketergantungan Beras
LSM/Figur
Krisis Iklim: Petani Berjaket dan Gembol Es Batu, Meninggal karena Panas Ekstrem
Krisis Iklim: Petani Berjaket dan Gembol Es Batu, Meninggal karena Panas Ekstrem
LSM/Figur
Celios: Terlalu Beras, Kebijakan Pangan Kita Berisiko Hiperinflasi
Celios: Terlalu Beras, Kebijakan Pangan Kita Berisiko Hiperinflasi
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau