KOMPAS.com - Perubahan iklim bisa berdampak negatif pada ketahanan pangan. Untuk mengatasi problem tersebut ahli terus berusaha mencari tanaman pangan yang tahan terhadap perubahan cuaca serta iklim yang terus memanas.
Kini, ilmuwan menunjukkan bahwa kacang arab (Chickpeas) merupakan tanaman polong-polongan yang tahan kekeringan dengan kandungan protein tinggi yang dapat melengkapi sistem budidaya bahkan di daerah perkotaan.
Tim peneliti internasional ini pun telah melakukan penelitian untuk menyelidiki variasi alami berbagai genotipe kacang arab serta ketahanannya terhadap kekeringan.
Baca juga: Pemerintah Perlu Dorong Bahan Lokal untuk Ketahanan Pangan
Mengutip Phys, Jumat (18/10/2024) perubahan iklim menyebabkan periode kekeringan menjadi kenyataan di berbagai belahan dunia dan menimbulkan ancaman besar terhadap produktivitas tanaman, panen, dan ketahanan pangan.
Pada saat yang sama terjadi penurunan dalam penggunaan keragaman genetik tanaman dan sistem pangan global menjadi semakin seragam.
Meski ada sekitar 7000 tanaman yang dapat dimakan, dua pertiga dari produksi pangan global hanya didasarkan pada sembilan spesies tanaman pangan.
Baca juga: Integrasi AI ke Sektor Pertanian Diproyeksikan Bisa Bantu Ketahanan Pangan
"Basis genetik yang sempit ini dapat menimbulkan beberapa konsekuensi negatif, seperti meningkatnya kerentanan tanaman terhadap penyakit dan hama, berkurangnya ketahanan terhadap faktor-faktor seperti kekeringan dan perubahan iklim, serta meningkatnya kerapuhan ekonomi," jelas ahli biologi molekuler Wolfram Weckwerth.
"Menjaga keragaman tanaman dan genetik yang memadai sangat penting bagi pertanian, yang harus beradaptasi dengan kondisi yang berubah di masa depan. Dengan penelitian baru kami, kami telah mengambil langkah penting ke arah ini dan memandang kacang arab sebagai makanan penting masa depan," kata Weckwerth lagi.
Tim peneliti internasional pun telah meneliti variasi alami berbagai genotipe kacang arab dan ketahanannya terhadap stres kekeringan dan mencapai hasil yang menjanjikan.
Baca juga: Integrasi AI ke Sektor Pertanian Diproyeksikan Bisa Bantu Ketahanan Pangan
Termasuk menunjukkan bahwa kacang arab merupakan tanaman alternatif dengan kandungan protein tinggi yang dapat melengkapi sistem pertanian biji-bijian di daerah perkotaan.
"Varietas dan jenis liar yang berbeda menunjukkan mekanisme yang sangat berbeda untuk mengatasi tekanan kekeringan yang terus-menerus. Variabilitas genetik alami ini sangat penting untuk menahan perubahan iklim dan memastikan kelangsungan hidup tanaman," terang Weckwerth.
Dengan kandungan proteinnya yang tinggi dan ketahanannya terhadap kekeringan, kacang-kacangan seperti kacang arab adalah makanan masa depan.
Keuntungan lainnya adalah bahwa proporsi kacang-kacangan yang lebih tinggi dalam sistem pertanian suatu negara meningkatkan efisiensi penggunaan nitrogen secara keseluruhan yang artinya membuat pertanian lebih berkelanjutan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya